Nasionalpos.com,Jakarta — HMI MPO cabang Jakarta telah melakukan aksi (21/5/2018) dengan tema “Refleksi 20 tahun Reformasi: Jokowi Pemimpin Haram”. Aksi terjadi cheos didepan Istana Negara, mahasiswa HMI MPO menyatakan sikap, sbb:
- Menuntut Jokowi-JK untuk mundur dari Jabatannya sebagai pemimpin di Negeri ini karena telah gagal menjalankan tugasnya dan telah berlaku munafik
- Meminta anggota DPR RI untuk segera mengevaluasi kepemimpinan Jokowi-JK
- Meminta anggota MPR untuk menjabut mandat Jokowi-JK
- Mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk turun ke jalan dalam rangka mendesak Jokowi-JK turun dari Jabatannya.
Saat aksi akan berakhir,tiba tiba saja keributan antara aparat keamanan dengan massa aksi.
Akibat nya 7 Mahasiswa HMI MPO masuk rumah sakit Tarakan Ruang IGD dengan kondisi kritis, yaitu Al Azhar Musa (Ketua Cabang HMI MPO), Irfan Maftuh (Korlab Aksi/ketua umum Front Nasional MPI), Arnol (HMI MPO), Ahmad Kerley (HMI MPO), Alfian (HMI MPO), Arif Ibnu Halim (HMI MPO) dan Lucky Mahendra (HMI MPO). Ke 7 mahasiswa dipukuli oleh aparat kepolisian di depan Istana Negara saat melakukan aksi.
Dalam statement nya,Pengurus HMI MPO Cabang Jakarta dan Front Nasional MPI (FN-MPI), menyatakan mengutuk keras atas tindakan intimidasi dan penganiyayaan yang telah dilakukan oleh aparat kepolisian dengan memukuli mahasiswa yang sedang melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, dan saat ini 7 mahasiswa masih dirawat di IGD rumah sakit Tarakan.(dito)