Jakarta,NasionalPos — Peneliti senior Network for South East Asian Studies (NSEAS),Muchtar Effendi Harahap mengingatkan Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan tidak mencontoh Joko Widodo (Jokowi) yang terbukti melanggar janji kampanyenya pada Pilgub DKI 2012.
Janji kampanye Jokowi yang tidak terealisasi hingga sekarang antara lain dalam sektor pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
“Saat mencalonkan gubernur, Jokowi yang gemar keluar masuk pasar tradisional, berjanji untuk menyulap pasar-pasar yang becek, sekaligus mengangkat perekonomian pedagang menengah bawah,” kata Muchtar saat diskusi publik dengan tema Peran Dunia Usaha Nasional dan Perbankan dalam pelaksanaan RPJMD DKI Jakarta 2018-2022 di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).
Menurut Muchtar, yang terjadi justru sebaliknya, era Jokowi yang kemudian dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pedagang kaki lima (PKL) yang jumlahnya mencapai 40 ribu orang tetap terpinggirkan.
“Tugas Anies-Sandi setelah dilantik nanti, dia harus membuat perencanaan jangka menengah tahun. Program dan khayalan yang ada juga mesti dituangkan. Sehingga publik mampu melihat bahwa keduanya ada gagasan untuk kepentingan rakyat. Dan ini harus sudah masuk ke Anies-Sandi,” papar Muchtar.
Tidak hanya itu, publik juga harus senantiasa mengawal kepemimpinan keduanya, sehingga tidak seperti Ahok yang banyak programnya mengalami kegagalan.
Dalam RPJMD DKI Jakarta, Muchtar juga menyebutkan bahwa yang telah lalu di masa Ahok mesti dievaluasi. Tidak hanya itu, peninggalan dari Ahok juga harus dipelajari oleh Anies-Sandi.
“Harus pula mengevaluasi RPJMD yang dibuat Ahok. Harus dipelajari pula,jangan tiba-tiba lompat. Hal ini agar tidak gagal janji-janjinya seperti Jokowi,” pungkas Muchtar.[]