Home / Ekonomi / Top News

Senin, 12 Maret 2018 - 19:05 WIB

Defisit APBN Nyaris Sentuh Rp50 Triliun

Nasionalpos.com, Jakarta – Hingga akhir Februari 2018 defisit anggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) telah mencapai Rp 48,9 triliun atau sekitar 0,33 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Ini menunjukkan realisasinya lebih baik dari periode sama pada 2017 sebesar Rp 54,7 triliun atau 0,40 persen terhadap PDB. APBN kita makin hari makin kelihatan sehat dan baik dari sisi pelaksanaan, bahkan pada bulan awal,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani saat jumpa pers di Jakarta, Senin (12/3/2018).

Dijelaskannya, penerimaan negara sampai Februari mencapai Rp 200,1 triliun atau 10,6% dari APBN. Perolehan ini tumbuh 17,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga  LSI Denny JA : Elektabilitas Anies – Sandi Terus Naik Mengalahkan Ahok - Djarot

Penerimaan itu merupakan komponen dari pajak dan bea cukai sebesar Rp 160,7 triliun atau 9,9% dari APBN 2018.  Sementara komponen lainnya adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 39,2 triliun atau 14,2% dari target tahun ini dan tumbuh 34%.

Dibandingkan tahun lalu, PNBP tahun ini mengalami pertumbuhan signifikan. Dimana, tahun lalu hanya Rp 29,3 triliun atau tumbuh 23,6%, dibanding 2016 hanya tumbuh 5,4%.

Adapun realisasi belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat yang telah mencapai Rp 127,6 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 121,5 triliun.

Baca Juga  Inilah Daftar Kekayaan Enam Menteri Baru Jokowi

Belanja pemerintah pusat tersebut terdiri atas belanja Kementerian Lembaga sebesar Rp 56,2 triliun dan belanja nonkementerian/lembaga Rp 72,4 triliun.

Menurutnya, penyerapan belanja ini lebih cepat. Sebab, belanja Kementerian Lembaga dan nonkementerian/lembaga pada akhir Februari 2017 masing-masing tercatat Rp 43,9 triliun dan Rp 59 triliun.

Sementara, untuk pembiayaan anggaran hingga akhir Februari 2018, pemerintah juga telah menyerap dana sebesar Rp 57,2 triliun yang berasal dari pinjaman, utang, investasi, maupun pembiayaan lainnya. Neraca keseimbangan primer juga tercatat sebesar Rp 14,5 triliun, lebih rendah dari pencapaian pada akhir Februari 2017 sebesar Rp 22,4 triliun. [ ]

 

Share :

Baca Juga

Headline

Ini 10 Jati Diri KAMI Yang Akan Dibacakan Saat Deklarasi

Ekonomi

Demo Anarkhis dan Mogok Kerja, Pengamat: Ekonomi Makin Terpuruk

Ekonomi

BI : Target Pertumbuhan Ekonomi Diturunkan Hingga 3,8 Persen

Headline

KPK Eksekusi Mantan Dirut Perindo I ke LP Sukamiskin

Top News

Update Data Sebaran Covid-19 di Indonesia, Sabtu (25/7/2020)

Headline

Wiranto Mengaku Merekayasa Aklamasi OSO Sebagai ketum Hanura

Headline

Jurnalis Filipina Tewas Ditembak

Headline

Terbukti Bertemu Joko Tjandra, Jaksa Pinangki Dicopot Dari Jabtan Struktural