Home / Hukum

Jumat, 3 Februari 2017 - 14:14 WIB

Duduk dengan Posisi Tegak Bikin Percaya Diri, Ini Alasannya….

NasionalPos – Sebuah studi terbaru menyatakan postur tubuh yang baik dapat membantu mengobati depresi.

Riset sebelumnya menunjukkan bahwa kebiasaan membungkuk dapat merusak mood sementara duduk tegak memberikan efek sebaliknya.

Penelitian terkini dari Universitas Auckland adalah yang pertama meneliti apakah sesuatu sesimpel postur tubuh bisa berguna bagi manusia yang secara klinis didiagnosa dengan depresi sedang.

“Dibanding dengan duduk dalam posisi merosot, duduk tegak dapat membuat Anda merasa lebih bangga setelah sukses, meningkatkan ketekunan saat mengerjakan tugas yang tak terselesaikan dan membuat Anda merasa lebih percaya diri dalam pikiran Anda,” demikian peneliti Dr Elizabeth Broadbent.

“Riset juga menunjukan duduk tegak dapat membuatmu merasa lebih waspada dan bersemangat, merasa tak takut dan lebih percaya diri setelah mengerjakan tugas yang membuat stress.”

Baca Juga  Mantan Dirut Garuda Emirsyah Satar Divonis 8 Tahun Penjara

Untuk menginvestigasi konsep tersebut, Dr Broadbent mengumpulkan sekelompok yang terdiri dari 61 partisipan, semua didiagnosa dengan depresi sedang.

Meski semua cenderung duduk membungkuk, separuh dari grup disuruh duduk tegak selama “screening test”. Sisanya boleh duduk biasa.

Dr Broadbent memberikan grup yang duduk tegak instruksi: sejajarkan bahu Anda, tarik bahu Anda ke bawah dan bersama-sama, luruskan punggung Anda, dan angkat atas kepala Anda ke arah langit-langit.

Dia kemudian menempelkan plester yang biasa digunakan oleh fisioterapis, di punggung mereka yang akan ditarik kencang jika mereka membungkuk.

Baca Juga  Pemerintak Tak Punya Rencana Beri Remisi Koruptor

Mereka harus melakukan pidato selama lima menit yang diinformasikan pada mereka bahwa pidato itu akan dinilai, sebelum menghitung mundur dari 1.022 dalam 13 blok.

Selama tes mereka secara random diminta mengisi survei tentang mood mereka dan bagaimana perasaan mereka.

Mereka yang duduk tegak memiliki lebih banyak energi dan lebih antusias, jelas Dr Broadbent dalam makalahnya yang dipublikasikan tahun ini.

Mereka juga bisa mengartikulasikan diri dengan lebih baik dan lebih banyak bicara selama tes yang cukup membuat stress.

Penemuan penelitian itu bisa membawa perubahan bagi pemahaman perawatan kesehatan mental. (wartakota)

Share :

Baca Juga

Headline

Bawaslu Bakal Kaji PKPU Nomor 10/2023 Soal Keterwakilan Perempuan

Headline

Legislator Serukan Kemenlu Pastikan Pertemuan LGBT Se-ASEAN Tidak Terlaksana

Hukum

Kebiasaan Yang Salah Saat Mengkomsumsi Air Putih

Headline

Potret Penanganan Kasus Pelecehan Seksual di DKI Jakarta

Headline

Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin Ditahan Kejagung Terkait Kasus Pembelian Gas Oleh BUMD

Headline

Habib Rizieq Ajukan Praperadilan Terkait Status Tersangka dan Penahanan

Headline

Mahfud Sebut Kasus BLBI Bisa Diselesaikan Secara Pidana

Headline

Anak Buah Kepala Daerah Tersangka Soal Cuci Uang di Kasino