NasionalPos.com, Jakarta – Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan Israel berlaku sebagai ‘tentara bayaran’ Amerika Serikat karena membunuh ilmuwan nuklir terkemuka, Mohsen Fakhrizadeh.
“Sekali lagi, tangan jahat dari arogansi global, dengan rezim Zionis sebagai tentara bayaran, ternoda dengan darah seorang putra bangsa ini,” kata Rouhani seperti dilansir AFP.
Selama ini, Iran selalu menggunakan istilah arogansi global untuk merujuk pada Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam serangan yang diklaim dilakukan teroris bersenjata pada Jumat (27/11/2020) waktu setempat.
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertahanan Iran, Mohsen “terluka parah” ketika penyerang menargetkan mobilnya, di luar ibu kota Teheran. Baku tembak kemudian terjadi dengan tim keamanannya.
Mohsen yang mengepalai organisasi penelitian dan inovasi Kementerian Pertahanan disebut ‘menjadi martir’ setelah petugas medis gagal menyelamatkannya.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengutuk keras pembunuhan sang ilmuwan dan menyebutnya sebagai ‘aksi teroris’. Ia pun menuding ada “indikasi serius peran Israel” dalam serangan tersebut.
“Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini. Kepengecutan ini, dengan indikasi serius peran Israel, menunjukkan provokasi putus asa dari para pelaku,” kicau Zarif, dalam akun Twitter.
Dia pun meminta komunitas internasional untuk “mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan dan mengutuk aksi teror yang dilakukan oleh negara ini.”
Juru Bicara PM Israel Benjamin Netanyahu, saat ditanya AFP di Yerusalem, enggan berkomentar atas tudingan tersebut.
Selain Mohsen, beberapa ilmuwan nuklir Iran lainnya juga telah tewas dibunuh dalam satu dekade terakhir. Daftar ilmuwan Iran yang tewas dibunuh bisa dibaca di sini. (CNN Indonesia)