JAKARTA, NasionalPos – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA nerilis hasil survei Polkada DKI Jakarta yang mengejutkan. Menjelang lima hari pencoblosan, elektabilitas tiga pasangan calon (paslon) nyaris sama. Untuk menentukan pemenangnya, maka ketiga paslon harus bekerja keras untuk merebut swing voters sebesar 22,6 persen,
Survei ini dilakukan selama dua hari, yaitu 8 hingga 9 Februari 2017. Survei melibatkan 1200 responden dengan margin of error di angka 2,9 persen.
Berdasarkan hasil survei. LSI Denny JA mencatat jumlah swing voters sebesar 22,6 persen, membuat Pilkada DKI sulit diprediksi. Angka itu berasal dari jumlah soft supporter (pendukung yang masih bisa berubah pikiran) yang mencapai 14,1 persen, ditambah angka warga yang belum menentukan pilihan sebesar 8,5 persen.
Untuk soft supporter, angka 14,1 persen itu disumbang dari soft supporter tiga paslon. Soft supporter untuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 6,3 persen, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat sebesar 3,5 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berjumlah 4,3 persen.
Menurut peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa, swing voters yang berjumlah 22,6 persen memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pemilihan gubernur DKI Jakarta kali ini. Angka 22,6 persen tersebut berpotensi mengubah peta suara di Pilkada DKI Jakarta.
Sehingga, pengaruh swing voters tersebut berimbas juga pada potensi Pilkada DKI akan masuk ke putaran kedua. Pasalnya, tak satu pun kandidat yang mampu menyentuh persentase di atas 50 persen.
“Keberadaan Swing voters yang masih besar membuat Pilkada DKI sebagai lapangan tak bertuan. Jadi, ketiga paslon memiliki peluang menang dan kalah yang sama,” ujarnya.
Adapun hsil survei strong voters (pemilih setia) masing-masing pasangan calon. Ahok-Djarot memiliki pemilih militan tertinggi dengan total 27,2 persen, diikuti Anies-Sandi sebesar 25,6 persen dan Agus-Sylviana 24,6 persen.
Kendati demikian, Agus-Sylvi memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan dua pesaingnya. Agus mencatat angka 30,9 persen, unggul tipis dari Ahok-Djarot yang meraih 30,7 persen suara, dan Anies-Sandi yang mencatat 29,9 persen.
Karena itu, posisi Agus-Sylvi belum sepenuhnya aman. Sebab, elektabilitasnya dibarengi dengan tingginya jumlah soft supporter yang mencapai 6,3 persen. (rid)