Nasionalpos.com, Jakarta – Sampai saat ini kasus penembakan di kediaman Mayjend (purn) Tatang Zaunudin di Jalan Bukit Pasir no.49 Rt001 Rw012 kelurahan Pasir Gunung Selatan kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada Senin (30/1/2018) lalu, masih misteri. Termasuk apa motif dibalik insiden tersebut. Namun, Tatang tak menampik segala kemungkinan bisa menjadi latarbelakang dibalik insiden itu, termasuk motif politik.
Tatang sendiri mengaku masih bingung apa motif dibalik teror itu. Sebab, dirinya merasa tak memiliki masalah dengan siapapun,
“Saya masih bingung dan mencoba mencari tahu kira-kira apa motif pelaku. Saya dan keluarga merasa tidak punya masalah dengan siapapun,” kata Tatang kepada wartawan di kediamannya, Minggu (4/2/2018).
Saat ditanya, apakah teror itu terkait dengan aktivitas politiknya? Mengingat dirinya sempat menjadi salah satu kandidat calon Gubernur Jabar yang dijagokan Partai Gerindra pada Pilkada 2018 ini.
Mantan deputi Badan SAR nasional ini menegaskan tidak yakin ada kaitannya dengan itu. Sebab, dirinya tidak pernah mempersoalkan masalah itu. “Saya tidak yakin terkait itu. Para pendukung sayapun tentu paham soal itu,” jelasnya.
“Tapi, memang segala kemungkinan bisa terjadi. Segala motif bisa saja. Saya Cuma mau ingatkan kepada siapapun pelaku, dalang dan motif dibalik ini akan saya buru. Kita serahkan semua kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikannya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, beberapa bulan terakhir nama Mayjend (purn) Tatang Zainudin muncul di pemberitaan, digadang-gadang sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat.
Sosoknya yang humanis dan ramah ini membuatnya mudah diterima semua kalangan, termasuk para aktivis politik. Karena itu, dirinya mendapat dukungan banyak pihak mulai dari kalangan militer di Kopassus, ulama hingga pemuda dan mahasiswa.
Jenderal kelahiran Cianjur ini adalah sosok prajurit TNI yang berani dan selalu sukses dalam melaksanakan tugas kemiliteran.
Salah satu kesuksesannya adalah penemuan bangkai pesawat Air Asia yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Operasi tersebut mendapat pengakuan dunia international sebagai penemuan tercepat. ( )