Nasionalpos.com, Jakarta – Kisruh Partai Hanura terus berlanjut. Oesman Sapta Odang (OSO) tak keberatan jika Wiranto ingin kembali memimpin Partai Hanura.
“Silahkan saja, tidak ada masalah. Nggak usah ribut-ribut kalau Wiranto mau jadi ketum lagi, saya tak keberatan silahkan saja,” kata OSO kepada wartawan di Gedung Parlemen, Selasa (16/1/2018).
Menurutnya, kursi Ketum Hanura dulu diserahkan sendiri oleh Wiranto kepadanya. Karena itu, bila Wiranto ingin mendudukinya kembali tak ada masalah baginya.
Bahkan, OSO berharap jika Wiranto kembali menjadi Ketum Hanura kelak bisa menjadi orang nomor satu di negeri ini. ketua DPD RI itu mendoakan Wiranto bisa menjadi pemimpin di negeri ini.
“Kan dulu dia sendiri yang kasihin saya dan minta tolong agar jadi ketua. Kalau sekarang mau minta lagi saya kasih. Saya doakan mudah-mudahan kalau diambil lagi nanti dia bisa jadi Presiden atau jadi Wapres,” ujar OSO sambil berlalu.
Sebelumnya, menyikapi kisruh di tubuh Hanura, melalui akun twitternya @wiranto1947, Wiranto selaku Ketua Dewan Pembina Partai Hanura menyatakan memiliki kewajiban untuk turun tangan menyelesaikan masalah.
Untuk itu, Wiranto yang juga pendiri Hanura, mengingatkan kepada pengurus Hanura bahwa penyelesaian yang terjadi di internal partai harus selalu bertumpu pada AD/ART.
Selain itu, Wiranto juga meminta kepada pihak-pihak yang berkonflik mengedepankan mekanisme yang bertumpu pada AD/ART yang dalam hal ini akan melibatkan Dewan Kehormatan Partai atau Mahkamah Partai.
Wiranto pun berharap kisruh di Partai Hanura dapat cepat diselesaikan dengan cara-cara bermartabat. Mengingat hal tersebut dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan Pilkada maupun Pemilu serentak 2019 mendatang.
Seperti diketahui, konflik di internal Hanura berawal munculnya mosi tidak percaya dari mayoritas pengurus Hanura tingkat pusat hingga cabang kepada Ketua Umum Hanura OSO. Salah satu alasan mosi tidak percaya itu lantaran OSO dianggap membuat keputusan sepihak terkait pemilih calon yang diusung dalam Pilkada 2018.
Alhasil, DPP Hanura yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding memutuskan untuk memecat OSO dari poisi dari Ketua Umum Hanura. ()