Nasionalpos.Com,Tanjungbalai — Hari buruh sedunia diperingati setiap tanggal 1 Mei. Para buruh di Indonesia menyuarakan aspirasinya bertepatan pada hari yang di anggap spesial bagi buruh khususnya buruh di Kota Tanjungbalai Sumatera Utara.
Ada beberapa hal yang di anggap sangat krusial oleh para buruh yang
disampaikan SBSI Kota Tanjungbalai antara lain :
1. Mendesak pengusaha membayar upah kepada buruh sesuai UMK yang telah di
tetapkan oleh Pemerintah.
2. Memasukkan buruh sebagai peserta BPJS tenaga kerja dan BPJS kesehatan
sesuai program Pemerintah.
3. Waktu kerja 8 dalam sehari.
4. Memberikan cuti haid, hamil dan melanjutkan.
5. Memohon kenaikan upah nelayan sesuai UMK Tanjungbalai
6. Meminta kepada Pemko Tanjungbalai untuk mencabut ijin Perusahaan yang
melanggar undang undang ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003.
7. Stop upah murah, wujudkan upah hidup layak bagi buruh dan keluarganya,
termasuk buruh honor upahnya harus sesuai UMK.
8. Meminta kepada pemko Tanjungbalai membantu memberikan dana pembinaan,
pendidikan dan pelatihan kepada SBSI sebagai organisasi profesi yang di
anggarkan melalui APBD.
9. Meminta kepada pemerintah dan Disnaker untuk mensosialisasikan undang
undang ketenagakerjaan No 13 tahun 2013 kepada pengusaha dan buruh.
10. Tolak Perpres No 20 tahun 2018.
11. Tolak tenaga kerja asing.
12. Cabut PP 78 tentang pengupahan.
13. Hentikan perbudakan buruh di perkebunan dan kelautan.
14. Ikutkan SBSI dalam Tripartit kota/provinsi dan Dewan Pengupahan.
15. Hapus buruh kontrak dan Outsourcing.
16. Tangkap pengusaha pembayar upah di bawah minimum.
17. Hapus larangan mogok di kalangan industri.
18. Menghimbau pemerintah untuk mengangkat Honor K2 honor minimal Masa
kerja 3 tahun menjadi CPNS.
19. Naik kan gaji guru honorer sesuai UMK.
20. Permudah birokrasi kenaikan pangkat *golongan bagi PNS.
21. Meminta kepada pihak eksekutif dan legislatif memperjuangkan lapangan
kerja yang ada untuk nelayan pukat apung ( alat tangkap yang ada, dan
wilayah kerja tangkap ikan Teri) di selat malaka.
Menurut Asban Irwan Siregar dalam orasinya “bahwa buruh di Indonesia
masih hidup di bawah sejahtera, ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah
maupun swasta yang tidak berpihak pada buruh,Harusnya antara buruh dan
pengusaha menjaga suatu keseimbangan yang saling menguntungkan bukan
saling mematikan dan buruh harus bisa sejahtera” ujar Asban ,selasa (1/5/ 2018).
“Diharapkan Pemerintah, Pengusaha, dan Buruh saling bersinergi dan di hari buruh internasional ini, peningkatan kesejahteraan buruh bisa terus ditingkatkan. ” pungkas Asban.(STH)