Home / Ekonomi / Top News

Senin, 6 Agustus 2018 - 20:43 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II – 2018 Tak Capai Target

Nasionalpos.com, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2018 tidak mencapai target. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomio sebesar 5,4 persen, namun hasilnya hanya 5,27 persen.

Meskipun demikian, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengklaim angka 5,27 persen tersebut masih lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama pada 2016 dan 2015 yang masing-masing tumbuh 5,21 persen dan 4,74 persen.

“Pertumbuhan ekonomi 5,27 persen ini merupakan capaian yang menggembirakan tapi saya perlu ‘highlight’ bahwa target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini 5,4 persen,” ujar Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya . Senin (6/8/2018).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 9,22 persen, diikuti jasa perusahaan sebesar 8,89 persen, dan transportasi-pergudangan sebesar 8,59 persen.

Baca Juga  Update Data Sebaran Covid-19 di Indonesia, Senin (17/8/2020)

Adapun penciptaan sumber pertumbuhan dari  sektor industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,84 persen, diikuti perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,69 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,64 persen, konstruksi sebesar 0,55 persen, dan transportasi- pergudangan sebesar 0,35 persen.

Sementara, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada semua komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 8,71 persen, diikuti komponen ekspor barang dan jasa sebesar 7,7 persen, dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,87 persen.

Penciptaan sumber pertumbuhan dari sisi ini adalah komponen pengeluaran konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) merupaka sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,76 persen, diikuti komponen PMTB sebesar 1,86 persen. Sementara sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dari

Baca Juga  Laskar Priok Pertanyakan Nama Kelompok Priok Bersatu

“Ramadhan dan Lebaran memang membawa berkah ke beberapa sektor. Semua bergerak positif, jauh lebih baik daripada kuartal II 2017,” kata Suhariyanto.

Kedua momentum tersebut dianggap mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2018. Konsumsi di beberapa sektor meningkat, seperti makanan, transportasi, hingga konsumsi pemerintah untuk tunjangan hari raya.

Dijelaskannya, kenaikan belanja pemerintah dipicu dua hal, naiknya realisasi belanja pemerintah pusat dan dltransfer pemerintah pusat ke daerah. Ditambah lagi angka inflasi yang relatif lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, yakni 0,59 persen pada Juni tahun 2018 ini. (andi)

Share :

Baca Juga

Megapolitan

Anies – Sandi Pimpin Jakarta, Reklamasi Dibatalkan

Headline

AS Tangkap Pria Singapura Mata-mata China

Headline

Kabaharkam Komjen Agus Ditunjuk Menjadi Kabareskrim Polri

Politik

Dituding Terima Mahar, PKS Polisikan Andi Arief

Headline

Kekayaan Ariza Wagub DKI Yang Baru Sebesar Rp 19 Miliar

Headline

JPU Tuntut Irjen (Pol) Napoleon 3 Tahun Penjara Terkait Kasus Djoko Tjandra

Headline

Update Data Sebaran Covid-19 di Indonesia, Senin (21/9/2020)

Headline

Biden Perintahkan FBI Buka Dokumen Peristiwa 911