Home / Ekonomi / Nasional / Top News

Senin, 12 Februari 2018 - 22:04 WIB

Pontjo Sutowo : Wisata Bahari Masih Berpotensi Dikembangkan

Nasionalpos.com, Jakarta – Praktisi pariwisata Pontjo Sutowo menilai Indonesia sebagai negara maritim semestinya bisa memaksimalkan potensi devisa dari sektor wisata bahari.

“Kalau misalnya sekarang negara ini bisa menghasilkan sekitar $US 1 miliar setahun, maka semestinya bisa sampai $US 30 miliar. Itu baru dari wisata bahari saja dan belum yang lain,” ujar Pontjo saat berbincang dengan Nasionalpos.com di kantornya The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Senin (12/2/2018).

Pontjo mencontohkan daerah Maluku Utara yang sebenarnya sangat potensial mendongkrak devisa negara hingga puluhan miliar dollar AS pertahun. Karena, Maluku Utara terdapat banyak pulau menarik yang bisa dituju para wisatawan lokal maupun manca negara.

Salah satu pulau yang sudah dideklarasikan sebagai destinasi wisata di Maluku Utara adalah Morotai. Sayangnya, deklarasi bertajuk Sail Morotai  hanya sebatas seremonial tanpa ada kelanjutan.

Baca Juga  Ada Parpol Mau Gabung Koalisi Perubahan, Dengan Syarat Ketumnya Jadi Cawapres Anies

“Setelah Sail Morotai kan tidak ada kelanjutannya. Di Maluku Utara itu banyak pulau yang bisa jadi tujuan para turis dari Eropa. Coba dibangun marina sederhana yang biaya untuk membangunnya paling hanya Rp 20 miliar, tapi bisa menghasilkan devisa sampai Rp 30 miliar pertahun. Kalau dibangun ratusan marina kan bisa ratusan miliar bahkan triliunan rupiah pertahun. Setiap turis itu bisa menghabiskan dananya $US 1000 perhari, kalau ada ribuan turis yang datang kan itu jumlah devisa yang signifikan,” paparnya.

Di sisi lain, Pontjo juga mengingatkan ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sebuah daerah menjadi destinasi wisata. Yakni, karakter penduduk lokal.

Baca Juga  Dua Wanita Diduga Satu WNI Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina

Dia membandingkan daerah Bali yang tak pernah sepi pengunjung dibandingkan Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari sisi keindahan alam, Lombok tidak kalah dengan Bali.

Tapi, faktanya wisatawan lebih memilih Bali. Karena, karakter penduduk bali yang relatif lebih terbuka menerima wisatawan. “Pariwisata itu ibarat dunia tarik suara. Meskipun lagunya sama, tapi kalau penyanyi yang membawakan lagu itu menarik pasti disukai masyarakat. Sebaliknya, kalau lagu yang sama dibawakan penyanyi yang kurang menarik, maka bisa jadi kurang diminati masyarakat. Ini yang harus diperhatikan dan bisnis pariwisata itu persaingannya ketat karena semua negara memiliki destinasi, masalahnya mampukah negara bersangkutan mengemas dan memasarkannya,” pungkasnya. ()

Share :

Baca Juga

Megapolitan

KPK Bantu Polisi Bongkar Kasus Rehabilitasi Sekolah di DKI

Headline

Pernyataan BP PPPSRS AMPR Kemayoran, Jakpus Soal Penyerangan dan Perusakan Kantor

Headline

Menkopolhukam Persilahkan polisi Jual Masker Hasil Sitaan

Ekonomi

Pemerintah Pusat Janji Kucurkan Dana Rp12,4 Triliun Kepada Pemda Untuk Atasi Corona

Headline

Kadispenal dan Staf Komitmen Bangun Zona Integritas dan Reformasi Birokrasi

Headline

Kodam XVII/Cenderawasih Siapkan Dua SKK Amankan Kerusuhan Jayapura

Headline

Wakasad Letjen TNI Moch. Fachrudin Purna Tugas, 26 Pati TNI Naik Pangkat

Ekonomi

Pertumbuhan Melambat, Jokowi Optimis Ekonomi Tanah Air Segera Pulih