Home / Top News

Selasa, 17 Januari 2017 - 16:32 WIB

Pramono Klaim Paket Rfeormasi Hukum Beri Rasa Aman

Pramono Anung

Pramono Anung

JAKARTA, NasionalPos – Pemerintah mengklaim paket reformasi hukum yang akan dilakukan pemerintah dapat memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat.

Pramono Anung

“Inti ratas (rapat terbatas) hari ini adalah menjawab pertanyaan masyarakat, (bagaimana) memberikan rasa aman terutama kepada para pelaku dunia usaha. Kedua membuat pelayanan publik yang lebih baik, hal terkait pelayanan publik pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi), KTP (Kartu Tanda Penduduk), Paspor dan sebagainya,” kata Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung  sebelum rapat terbatas (ratas) lanjutan Pembahasan Reformasi Hukum di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (17/1/2017) seperti dilansir dari Antaranews.com.

Pada 11 Oktober 2016 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mencanangkan paket reformasi hukum yang berisi tiga hal yaitu penataan regulasi, reformasi lembaga penegak hukum dan pembangunan budaya hukum.

Presiden Jokowi saat itu juga membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungli (Satgas Saber Pungli) untuk memberantas praktik pungli yang dibawah koordinasi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Baca Juga  Prabowo Sambangi Hendropriyono

“Tidak kalah penting agar stabilitas itu tidak hanya dirasakan oleh para pelaku dunia usaha tapi juga di masyarakat. Sedangkan berkaitan dengan apa yang terjadi terakhir ini tentu presiden melalui Kapolri, Panglima TNI dan jajaran penegak hukum lainnya akan mengambil langkah tegas bagi siapapun yang katakanlah mengganggu jalannya roda ekonomi bangsa ini. Kita tidak boleh disandera oleh siapapun,” ungkap Pramono.

Ia menilai kondisi politik Indonesia sudah stabil karena berada dalam alam demokrasi, hanya saja memang ada pihak yang mau memaksakan kehendaknya.

“Politiknya sendiri sudah stabil bahwa dalam alam demokrasi ada pihak yang katakanlah mau memaksakan kehendak itu tidak bisa terjadi karena negara ini negara hukum ada aturan mainnya dan segala sesuatu diatur hukum,” ungkap Pramono.

Salah satu hal yang akan dilanjutkan dalam paket reformasi hukum adalah perbaikan pelayanan publik.

“Pelayanan publik masih ada kekurangan dan itu yang perlu dilakukan terobosan. Bahwa tim saber (sapu bersih) pungli merupakan produk dari reformasi hukum tahap pertama dan sudah berjalan dan dirasakan efek jera misalnya perjalanan barang Surabaya-Jakarta tadinya harus melalui berbagai tahapan pungli, sekarang kan sudah tidak ada lagi pungli ini,” jelas Pramono.

Baca Juga  Update Data Sebaran Covid-19 di Indonesia, Rabu (16/9/2020)

Terkait dengan para antropolog yang tergabung dalam Gerakan Antropolog untuk Indonesia yang Bhineka dan Inklusif (AUI) yang menilai terjadi intoleransi di Indonesia, Pramono mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan toleransi.

“Hal yang berkaitan dengan toleransi adalah hal yang tak terbantahkan karena bangsa indonesia dilahirkan sebagai multikultur, multietnik dan negara sebesar ini tidak homegen. Presiden sudah memberikan arahan berkaitan dengan dewan kerukunan nasional juga berkaitan dengan bela negara yang ditangani wantanas, dan juga berkaitan dengan pemantapan ideologi Pancasila. Kita tidak ingin persoalan kebhinekaan ini diganggu siapapun,” tegas Pramono. (rid)

Share :

Baca Juga

Headline

Anak Megawati Jabat Ketua DPR Periode 2019 – 2024

Headline

Tragis, Seorang Ibu Meninggal Kabarnya Kelaparan Di Tengah Pandemi Covid-19

Politik

Ketua DPR Tegaskan Tolak LGBT

Headline

Update Data Corona (24/11/2020) Jumlah Pasien Positif 506.302 Orang dan Meninggal 16.111 Orang

Headline

Update Data Corona (19/8/2020) Korban Jumlah Pasien Positif 144.945 Orang dan Meninggal 6.346 Orang

Megapolitan

Nomor Urut Paslon Tak Berubah di Putaran Kedua Pilkada DKI

Headline

LBP : Pemerintah Akan Salurkan Beras PPKM Darurat Jawa – Bali

Ekonomi

Pemerintah Cairkan Anggaran Bansos Program Keluarga Harapan Sebesar Rp16,4 Triliun