Jakarta, NasionalPos – Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) M. Rico Sinaga mengajak Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan tes urine terhadap peserta Djakarta Warehouse Project (DWP). Ajakan serupa juga ditujukan kepada aktifis peduli sex bebas agar ikut memantau selama event tahunan itu digelar.
Rico mengungkapkan bahwa kehadiran BNN dan pegiat peduli sex bebas sangat diperlukan karena dikhawatirkan acara tersebut menjadi ajang transaksi dan penggunaan narkotika serta pesta seks bebas.
“Untuk memastikan acara DWP bebas dari narkotika maka mengajak BNN untuk memeriksa urine para peserta, panitia maupun semua yang tampil dalam acara. Pemeriksaan urine dilakukan sebelum dan sesudah acara. Selain itu, kami juga mengajak aktifis peduli seks bebas karena kemungkinan adanya seks bebas. Jangan sampai ada kondom yang bertebaran, makanya petugas kebersihan juga harus dilibatkan,” ujar Rico kepada Nasionalpos.com di Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Menurut Rico, event DWP sangat berpotensi menjadi ajang transaksi dan pengguaan narkotika serta seks bebas. Sebab, acara itu tak ubahnya pesta ‘joget’ diiringi musik khas yang dibawakan disc jockey (DJ). Sehingga, perlu pengawasan ketat jika tak ingin generasi muda menjadi rusak moralnya.
Sebelumnya, Rico sudah mengingatkan manajemen Ismaya Live jika event tahunan DWP yang diselenggarakannya tetap sarat maksiat, sehingga dapat menjatuhkan kredibilitas Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno, maka pihaknya tidak akan tinggal diam.
“Iya, jadi FKDM berharap penyelenggaraan DWP tahun ini nggak lagi marak narkoba dan seks bebas seperti pada penyelenggaraan tahun-tahuh sebelumnya. Kalau yang terjadi ternyata sama saja, maka manajemen Ismaya akan kami sikat habis. Karena itu berarti sengaja ingin menjatuhkan kredibilitas Gubernur dan Wagub DKI,” tegasnya di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Pegiat LSM senior ini mengaku menyesalkan keputusan Wagub Sandiaga Uno yang akhirnya mengizinkan penyelenggaraan DWP, meski ditentang dan ditolak banyak kalangan, termasuk FKDM.
Apalagi, Anies maupun Sandi adalah orang-orang yang agamis, maka penyelenggaraan WDP tahun ini harus sama sekali berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun. alasan DWP tetap diizinkan demi meraup devisa dan menyerap tenaga kerja.
Selain itu, Rico juga mengingatkan Ismaya agar memenuhi janjinya untuk menampilkan tarian tradisional dari berbagai daerah, dan meminta agar penampilan tarian tersebut bukan hanya sebagai sisipan, melainkan menjadi satu kesatuan dengan acara yang diselenggarakan.
Untuk itu, anggota FKDM yang ditugaskan akan merekam setiap aktifitas yang terjadi dalam acara DWP, sehingga jika ternyata penyelenggaraan DWP tak jauh berbeda dengan tahun-tahun lalu, maka akan dijadikan bukti untuk mendesak Anies-Sandi agar jangan pernah lagi mengizinkan acara itu diselenggarakan.
“Jakarta memang butuh devisa dan lapangan kerja baru, tapi bukan berarti harus mengorbankan moral anak bangsa dengan “merestuinya” karena bisa melahirkan generasi hedonis yang dekat dengan narkoba dan seks bebas,” tandasnya. []