Sekjen PB GPMI, Carum Widodo Ultimatum Sukmawati

- Editor

Selasa, 3 April 2018 - 16:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Carum Widodo S, Sekjen PB GPMI

Carum Widodo S, Sekjen PB GPMI

Nasionalpos.com, Jakarta – Sekretaris Jendral (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Gerakan Persaudraan Muslim Indonesia (GPMI), Carum Widodo S, mengutimatum Sukmawati Soekarnoputri untuk segera meminta maaf kepada seluruh Umat Islam atas isi puisinya berjudul “Ibu Indonesia” yang melecehkan ajaran agama Islam.

“Kami mengecam keras puisi itu dan minta agar Ibu Sukmawati segera minta maaf kepada seluruh Umat Islam. Karena, puisinya itu jelas melecehan ajaran agama Islam yang kami anut,” tandas Carum didampingi Ketua DPC GPMI Jakarta Timur Ridwan Umar kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/4/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ridwan Umar, Ketua DPC GPMI Jakarta Timur

Pernyataan Carum itu disampaikan terkait puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul “Ibu Indonesia” yang dibacakan di acara pagelaran busana 29 th Ane Avantie di JCC Jakarta, Kamis (29/3/2018) malam.

Mencermati isi puisi itu, diantaranya menyebut “Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah Lebih cantik dari cadar dirimu….” dan “Aku tak tahu syariat Islam Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok Lebih merdu dari alunan adzan mu…”

Baca Juga :   SBY Resmi Laporkan Antasari ke Bareskrim

Maka, GPMI menganggap itu jelas melecehkan ajaran Islam. Karena itu, Sukmawati diminta segera minta maaf kepada seluruh Umat Islam. Jika tidak, maka GPMI akan menempuh langkah hukum dengan melaporkannya ke pihak berwajib.

“Kalau Bu Sukmawati ga ngerti syariat Islam, maka kami GPMI siap mengajarkannya. Tapi, harus minta maaf dulu kepada seluruh Umat Islam, jika tidak maka kami akan laporkan hal ini ke pihak berwajib,” tegas Carum.

Menurutnya, sebagai putri seorang proklamator tidak seharusnya membacakan puisi yang bisa memancing kemarahan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam.

Apalagi, jika Sukmawati mengklaim diri sebagai budayawati, maka semestinya ia hadir sebagai sosok berbudaya. “Kami sangat menyayangkan puisi itu dibacakan, kalau berbudaya seharusnya tahu mana yang pantas dibicarakan atau disampaikan kepada khalayak umum dan mana yang tidak layak. Soekarno sendiri telah mengajarkan kita bagaimana itu kultur orang Indonesia yang sangat menjaga kesantunan dan kesopanan. Kok putrinya sendiri tidak paham soal itu?,” pungkasnya.

Berikut puisi Sukmawati tersebut :

“Aku tak tahu Syariat Islam

Baca Juga :   Delapan Hal Yang Perlu Diketahui Muslim Dunia Tentang Al-Aqsha

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat,  berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan adzan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia

Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.”  [ ]

 

Berita Terkait

Bagi Pejabat Negara Yang Menjadi Kontestan Pemilu, Makna Cuti Harus Jelas,Tegas dan Berkeadilan
Hari Pertama Safari Politik, Bamsoet Kukuhkan Saksi TPS di Empat Kecamatan Partai Golkar di Purbalingga
5 Pemain MU yang pernah Dipuji Pep Guardiola, Bagaimana Nasibnya Kini?
Sarlin Calon Kuat Koorpresnas BEM PTMAI di Silatnas 2023-2024
Sebuah Analisa : Mewaspadai Tiga Kekuatan Asing Diduga ‘Ikut Bermain’ Di Pilpres Indonesia 2024 ???
Komisi X Setujui Naturalisasi Nathan Tjoe-A-On dan Jay Idzes untuk Timnas Indonesia
Format Debat Capres Berubah-ubah, Pakar: Tunjukkan Ketidakmampuan Penyelenggara Pemilu
Kenaikan Anggaran Kemenhan Disorot
Berita ini 1,695 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 Desember 2023 - 18:43 WIB

Operasi SAR Banjir Bandang Humbang Hasundutan Diperpanjang Tiga Hari

Sabtu, 9 Desember 2023 - 22:11 WIB

Bagi Pejabat Negara Yang Menjadi Kontestan Pemilu, Makna Cuti Harus Jelas,Tegas dan Berkeadilan

Sabtu, 9 Desember 2023 - 20:28 WIB

Polisi Terus Dalami Motif Kasus Pembunuhan Jagakarsa

Sabtu, 9 Desember 2023 - 18:49 WIB

Menhan Prabowo Beri Santunan Kepada Korban Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumbar

Jumat, 8 Desember 2023 - 20:31 WIB

Pemprov DKI Jakarta Raih Dua Penghargaan Pembangunan Zona Integritas dari Kementerian PAN-RB

Jumat, 8 Desember 2023 - 19:09 WIB

Hujan Air Disertai Abu Vulkanik Terjadi di Boyolali dan Magelang

Jumat, 8 Desember 2023 - 18:57 WIB

Lima Bendungan Ini Selesai dan Siap Diresmikan di Awal 2024

Rabu, 6 Desember 2023 - 22:14 WIB

Sarlin Calon Kuat Koorpresnas BEM PTMAI di Silatnas 2023-2024

Berita Terbaru

Headline

Polisi Terus Dalami Motif Kasus Pembunuhan Jagakarsa

Sabtu, 9 Des 2023 - 20:28 WIB