TNI Ungkap kronologi Gugurnya Parjurit TNI Dalam Misi PBB di Kongo

- Editor

Sabtu, 27 Juni 2020 - 19:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Jakarta – Seorang prajurit TNI Sersan Mayor Rama Wahyudi dan seorang lagi terluka bernama Prajurit Satu M. Syafii Makbul dalam misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika.

Melalui laman resmi TNI, Jumat (26/6/2020), Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI Mayor Jenderal Victor H. Simatupang mengungkapkan kronologis peristiwa tersebut. “Keduanya diserang oleh kelompok milisi bersenjata pada 22 Juni 2020,” kata Victor.

Adapun kronologinya sebagai berikut :

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco 12 orang di bawah pimpinan Serma Wahyudi berangkat dengan menggunakan kendaraan Prime Over Nissan, Tangki Air, Dumptruck ke daerah Halulu untuk tugas pergeseran pasukan, dukungan logistik, dan perbaikan alat berat.

Baca Juga :   Dibuka Menpora, KLB PSSI Berhasil Memilih Erick Thohir Ketum PSSI Periode 2023-2027 Didampingi Ratu Tisha & Zainuddin Amali Sebagai Waketum

Tim dikawal dua APC Malawi Batalyon dengan konvoi selama tiga jam perjalanan hingga sampai tujuan dengan selamat.

Seusai tugas, dalam perjalanan kembali ke Central Operation Base di Mavivi, sekitar pukul 15.45 waktu setempat, konvoi kendaraan dihadang dan dihujani tembakan.

Prajurit TNI lainnya bersama dua personel Malawi Batalyon kabur ke dalam kendaraan pengawal APC.

Baca Juga :   Rudiantara Ditunjuk Sebagai Dirut PLN

Setelah pasukan bergabung diketahui jumlah personel kurang satu, yaitu Serma Rama Wahyudi.

Tim TNI bersama Malawi Batalyon kembali untuk menjemput Serma Rama Wahyudi.

Selang 10 menit tim mengevakuasi korban yang ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Serma Wahyudi tertembak di bagian dada dan perut. Pengemudi kendaraan Pratu M. Syafii Makbul luka sobek akibat serpihan tembakan dan pecahan kaca.

Senjata dan perlengkapan lainnya dibawa kabur oleh milisi yang diduga Allied Democratic Forces. “Allied Democratic Forces adalah milisi bersenjata dari Uganda yang masuk ke wilayah Kongo,” pungkas Victor. (*)

Berita Terkait

Operasi SAR Banjir Bandang Humbang Hasundutan Diperpanjang Tiga Hari
Tingkatkan Wawasan Kebangsaan, Pertikawan Regional Jawa 2023 Resmi Dibuka
Bagi Pejabat Negara Yang Menjadi Kontestan Pemilu, Makna Cuti Harus Jelas,Tegas dan Berkeadilan
Polisi Terus Dalami Motif Kasus Pembunuhan Jagakarsa
Produk UMKM Pilihan Meriahkan Discover Jakarta Showcase di Hotel Borobudur
Menhan Prabowo Beri Santunan Kepada Korban Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumbar
Sunatan Massal di Gambir di Ikuti 50 Anak
Resmi Dilantik Presiden, Irjen Pol Marthinus Hukom Jabat Kepala BNN
Berita ini 33 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 Desember 2023 - 18:43 WIB

Operasi SAR Banjir Bandang Humbang Hasundutan Diperpanjang Tiga Hari

Sabtu, 9 Desember 2023 - 22:11 WIB

Bagi Pejabat Negara Yang Menjadi Kontestan Pemilu, Makna Cuti Harus Jelas,Tegas dan Berkeadilan

Sabtu, 9 Desember 2023 - 20:28 WIB

Polisi Terus Dalami Motif Kasus Pembunuhan Jagakarsa

Sabtu, 9 Desember 2023 - 18:49 WIB

Menhan Prabowo Beri Santunan Kepada Korban Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumbar

Jumat, 8 Desember 2023 - 20:31 WIB

Pemprov DKI Jakarta Raih Dua Penghargaan Pembangunan Zona Integritas dari Kementerian PAN-RB

Jumat, 8 Desember 2023 - 19:09 WIB

Hujan Air Disertai Abu Vulkanik Terjadi di Boyolali dan Magelang

Jumat, 8 Desember 2023 - 18:57 WIB

Lima Bendungan Ini Selesai dan Siap Diresmikan di Awal 2024

Rabu, 6 Desember 2023 - 22:14 WIB

Sarlin Calon Kuat Koorpresnas BEM PTMAI di Silatnas 2023-2024

Berita Terbaru

Headline

Polisi Terus Dalami Motif Kasus Pembunuhan Jagakarsa

Sabtu, 9 Des 2023 - 20:28 WIB