JAKARTA, NasionalPos – Warga Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat mengaku diintimidasi oleh seseorang yang diduga dari pendukung pasangan calon calon Gubernur Ahok – Djarot. Sejumlah warga dipaksa memilih Ahok-Djarot dengan imbalan bingkisan sembako dan buku tentang Ahok.
Ikhwal intimidasi itu diungkapkan Puput (37), Warga Pegangsaan yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual bunga papan dan keranjang parsel di Pasar Kembang, Cikini, Kramat, Jakarta Pusat.
Puput menuturkan pada Selasa (7/2/2017) sekitar pukul 15.00 WIB dirinya dan pedagang lainnya didatangi seseorang yang menawarkan sembako dan buku berjudul ‘A Man Called #Ahok – Sepenggal Kisah Perjuangan Dan Ketulusan’.
“Kami kaget karena lagi makan tiba-tiba ada orang menawarkan buku dan sembako yang masih disimpan di dalam mobil. Saya jelas menolak dan katakan saya sudah punya pilihan sendiri,” tutur Puput saat ditemui Nasionalpos.com di kiosnya, Rabu (8/2/2017).
Menerima penolakan itu, orang dengan ciri-ciri kulit putih, mata sipit dan tubuh kurus serta mengenakan kemeja putih kotak-kotak itu malah balik mengancam Puput dan pedagang lainnya. “Kalo lu gak mau pilih Ahok, lu gak boleh dagang di sini. Lu gak boleh makan roti, lu makan singkong aja!,” ujar Puput menirukan ucapan orang tersebut.
Sontak Puput dan pedagang lainnya kaget dan ketakutan. Namun, setelah menghardik dan memaksa pedagang untuk menerima buku Ahok, lelaki itu langsung pergi. “Sampai sekarang saya masih kebayang terus tuh ama ancamannya. Kami takut jangan sampai nanti kami bener digusur,” kata Puput yang merupakan keturunan Betawi ini.
Puput menduga, orang tersebut juga menyambangi warga lainnya di Pegangsaan. Untuk itu, Puput dan pedagang lainnya yang juga bermukim di Pegangsaan meminta agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk segera mengusut pelakunya. “Sekarang kan jaman demokrasi. Kok orang dipaksa memilih yang bukan pilihannya?Kami minta Bawaslu jangan diam karena kami yakin Bawaslu netral,” pungkasnya. (rid)