Home / Megapolitan / Top News

Rabu, 8 Februari 2017 - 19:35 WIB

Warga Pegangsaan Jakpus Diintimidasi “Orang Ahok”

Puput menunjukkan Buku Ahok yang dibagikan secara paksa oleh orang yang diduga pendukung Ahok - Djarot.

Puput menunjukkan Buku Ahok yang dibagikan secara paksa oleh orang yang diduga pendukung Ahok - Djarot.

JAKARTA, NasionalPos –  Warga Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat mengaku diintimidasi oleh seseorang yang diduga dari pendukung pasangan calon calon Gubernur Ahok – Djarot. Sejumlah warga dipaksa memilih Ahok-Djarot dengan imbalan bingkisan sembako dan buku tentang Ahok.

Ikhwal intimidasi itu diungkapkan Puput (37), Warga Pegangsaan yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual bunga papan dan keranjang parsel di Pasar Kembang, Cikini, Kramat, Jakarta Pusat.

Puput menuturkan pada Selasa (7/2/2017) sekitar pukul 15.00 WIB dirinya dan pedagang lainnya didatangi seseorang yang menawarkan sembako dan buku berjudul ‘A Man Called #Ahok – Sepenggal Kisah Perjuangan Dan Ketulusan’.

“Kami kaget karena lagi makan tiba-tiba ada orang menawarkan buku dan sembako yang masih disimpan di dalam mobil. Saya jelas menolak dan katakan saya sudah punya pilihan sendiri,” tutur Puput saat ditemui Nasionalpos.com di kiosnya, Rabu (8/2/2017).

Baca Juga  Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1441 H Jatuh Pada Jumat, 24 April 2020

Menerima penolakan itu, orang dengan ciri-ciri kulit putih, mata sipit dan tubuh kurus serta mengenakan kemeja putih kotak-kotak itu malah balik mengancam Puput dan pedagang lainnya. “Kalo lu gak mau pilih Ahok, lu gak boleh dagang di sini. Lu gak boleh makan roti, lu makan singkong aja!,” ujar Puput menirukan ucapan orang tersebut.

Sontak Puput dan pedagang lainnya kaget dan ketakutan. Namun, setelah menghardik dan memaksa pedagang untuk menerima buku Ahok, lelaki itu langsung pergi. “Sampai sekarang saya masih kebayang terus tuh ama ancamannya. Kami takut jangan sampai nanti kami bener digusur,” kata Puput yang merupakan keturunan Betawi ini.

Baca Juga  Akan Bebas 13 Agustus 2020, Nazaruddin Jalani Cuti Jelang Bebas

Puput menduga, orang tersebut juga menyambangi warga lainnya di Pegangsaan. Untuk itu, Puput dan pedagang lainnya yang juga bermukim di Pegangsaan meminta agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk segera mengusut pelakunya. “Sekarang kan jaman demokrasi. Kok orang dipaksa memilih yang bukan pilihannya?Kami minta Bawaslu jangan diam karena kami yakin Bawaslu netral,” pungkasnya. (rid)

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Pemprov DKI Serahkan LKPD Tahun 2022 kepada BPK, Dengan Targetkan WTP

Headline

Setelah Dikritik, Rektor UI Akhirnya Mengundurkan Dari Dari Posisi Komisaris BRI

Headline

Arab Saudi Bantah Pertemuan Israel dan AS

Headline

Heru Lepas Puluhan Atlet Disabilitas Jelang Peparpenas di Palembang

Ekonomi

Istana Tegaskan 500 TKA China Dibutuhkan Karena Pekerja Lokal Minim Keahlian

Headline

Xi jinping Ucapan Selamat Kepada Biden

Megapolitan

Forum Pedagang ungkap dugaan Penyelewengan Managemen Pasar Senen ke Ombudsman RI

Headline

Ini Penjelasan Dirjen Imigrasi Soal TKA China Bisa Masuk Saat PPKM Darurat