Home / Megapolitan / Top News

Selasa, 18 April 2017 - 15:05 WIB

Warga Tolak Hujan Sembako di Jakarta Barat

Jakarta,NasionalPos – Memasuki hari tenang menjelang Pilkada DKI Jakarta Putaran ke-2, Panwaslu Jakarta Barat menemukan indikasi pelanggaran pada simpatisan pasangan calon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot.

Hal ini dibuktikan dalam penemuan 11 karung sembako yang siap dibagikan kepada warga yang tinggal di RW 10 kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat pagi tadi, Minggu, 16 April 2017. Hal ini terungkap, ketika ada salah seorang tokoh masyarakat, melihat Mereka dengan baju seragam kotak-kotak memasuki gang-gang dengan membawa kantong berisikan beras, minyak goreng, gula,” Mereka berpakaian kotak-kotak, pagi hari sekitar jam 09.00 WIB, mendatangai door to door ke rumah warga, sambil memberikan sembako yang di tukar dengan fotocopy Kartu Keluarga dan KTP, mas.”ungkap Ranto ( 60) saat di temui Nasionalpos.com di lokasi kejadian,Minggu, (16/4/17).

Baca Juga  Novel Baswedan : PP Nomor 41 Tahun 2020 Tahap Akhir Pelemahan KPK

Saat itu, imbuhnya, kami menangkap dua orang relawan berbaju kotak-kotak itu, dan kemudian kami menghubungi pengawas Pemilu Kecamatan,” saat kami tanyain mereka, mereka ngakunya jualan sembako seharga Rp10.000/kantong, lha kalau memang di jual, mengapa warga yang membelinya harus menyerahkan fotocopy Kartu Keluarga dan Foto copy KTP, jelas ini ada udang di balik batu,”tutur Rantau, yang juga di benarkan oleh warga yang tinggal di lokasi tersebut, setelah di tangkap dan di intrograsi oleh beberapa tokoh masyarakat, relawan berbaju kotak-kotak ini langsung di bawa ke kantor Panwaslu Jakarta Barat, untuk di mintai keterangan.

Menurut Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat, Puadi, pelaku yang membagikan sembako tersebut adalah  kooridinator kelurahan dari Duri Kepa dan koordinator dari kecamatan Kedoya.

Baca Juga  Prajurit dan PNS Mako Kormar Ikuti Sosialisasi Program Perumahan

Tak butuh waktu lama, tim Panwaslu Jakbar segera mengamankan kedua orang yang terdiri dari satu wanita dan satu pria. Uniknya, ketika diamankan dan memberi keterangan mereka tidak mengetahui bahwa saat ini sedang menjalani hari tenang.

“Pelaku itu tidak tahu kalau saat ini 16-18 April ini adalah hari tenang. Makanya kami juga bertanya-tanya kok bisa enggak tahu,” ujar Puadi.

Ketika ditanya bagaimana langkah selanjutnya yang akan dilakukan, Puadi mengatakan, akan segera meminta konfirmasi terhadap atasan tim relawan Ahok-Djarot. Dia akan mengetahui tindakan lebih lanjut setelah lima hari ke depan.

“Nanti kita akan konfirmasi terhadap atasan tim nya dia (paslon nomor urut 2). Sambil nanti kan masih ada waktu siapa yang memutuskan masih lima hari ke depan,” tuturnya. []

 

Share :

Baca Juga

Headline

Pernyataan Mensos Risma Ancam Pindahkan Anak Buahnya ke Papua Menuai Kritik

Nasional

BMKG : Sejumlah Wilayah Indonesia Berpotensi Kekeringan

Politik

Ketua DPR Jamin Pengkritik DPR Tak Akan Dijerat UU MD3

Headline

Diskusi Batal, Panitia Mahasiswa FH UGM Diteror dan Diintimdasi

Headline

Tim Saber Pungli Kejaksaan Bekuk Dua Jaksa dan Pengusaha

Headline

Resmi Berlaku PP Tentang Sipil Komponen Cadangan TNI

Politik

Partai Demokrat Pertanyakan Sumber Rekaman Telepon Milik Ahok

Top News

Tanjungpura Drone Race Competition 2023 Meriahkan HUT ke-65 Kodam XII/Tpr