Yasonna Diultimatum Massa Aksi Gerakan 221

- Editor

Rabu, 22 Januari 2020 - 19:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionalpos.com, Jakarta – Ribuan massa Warga Tanjung Priok, Jakarta Utara yang tergabung dalam Gerakan 221 menggeduruk kantor Kementerian Hukum dan HAM di kawasan rasuna said, Kuningan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020). Mereka mengultimatum Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly meminta maaf secara terbuka. Jika tidak, mereka akan kembali menggelar aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak.

“Kita minta dalam 2×24 jam, menteri (Yasonna) harus minta maaf terbuka di hadapan media, kalau tidak minta maaf, maka kami akan datang kembali dengan  jumlah yang lebih besar,” kata Koordinator Aksi, Kemal Abubakar, Rabu (22/1/2020).

Mereka memberi tenggat dua hari kepada Yasonna, jika tidak, mereka akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang jauh lebih besar.

Kemal berharap pihaknya bisa menemui Yasonna. Namun, Yasonna dikabarkan tak ada di tempat dan perwakilan massa hanya diterima oleh Kabag Humas dan beberapa pejabat lainnya di Kemenkumham.

“Pak menteri tidak ada. Jadi, tidak ada dialog dalam pertemuan tadi,” ujar Kemal.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.40 berakhir pada pukul 15.07 WIB. Aksi berjalan aman dan tertib.

Diketahui, dalam sambutannya di acara ‘Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS)’ di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1/2020), Yasonna menyinggung soal kejahatan yang lebih banyak di daerah miskin.

Baca Juga :   Kwik Kian Gie Bantu Anies Sandi Susun RPJMD

Selanjutnya, Yasonna mencontohkan dua anak yang lahir dan besar di dua kawasan yang berbeda, yakni Menteng dan Tanjung Priok. Ia meyakini jika anak yang lahir dari kawasan Tanjung Priok yang terkenal keras dan sering terjadi tindak kriminal akan melakukan hal serupa di masa depan.

“Yang membuat itu menjadi besar adalah penyakit sosial yang ada. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin. Slum areas (daerah kumuh), bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak, tapi coba pergi ke Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan,” sebut Yasonna seperti dikutip dari detik.com. (*)

Berita Terkait

Operasi SAR Banjir Bandang Humbang Hasundutan Diperpanjang Tiga Hari
Tingkatkan Wawasan Kebangsaan, Pertikawan Regional Jawa 2023 Resmi Dibuka
Bagi Pejabat Negara Yang Menjadi Kontestan Pemilu, Makna Cuti Harus Jelas,Tegas dan Berkeadilan
Polisi Terus Dalami Motif Kasus Pembunuhan Jagakarsa
Produk UMKM Pilihan Meriahkan Discover Jakarta Showcase di Hotel Borobudur
Menhan Prabowo Beri Santunan Kepada Korban Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumbar
Sunatan Massal di Gambir di Ikuti 50 Anak
Resmi Dilantik Presiden, Irjen Pol Marthinus Hukom Jabat Kepala BNN
Berita ini 183 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 Desember 2023 - 18:43 WIB

Operasi SAR Banjir Bandang Humbang Hasundutan Diperpanjang Tiga Hari

Sabtu, 9 Desember 2023 - 22:11 WIB

Bagi Pejabat Negara Yang Menjadi Kontestan Pemilu, Makna Cuti Harus Jelas,Tegas dan Berkeadilan

Sabtu, 9 Desember 2023 - 20:28 WIB

Polisi Terus Dalami Motif Kasus Pembunuhan Jagakarsa

Sabtu, 9 Desember 2023 - 18:49 WIB

Menhan Prabowo Beri Santunan Kepada Korban Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumbar

Jumat, 8 Desember 2023 - 20:31 WIB

Pemprov DKI Jakarta Raih Dua Penghargaan Pembangunan Zona Integritas dari Kementerian PAN-RB

Jumat, 8 Desember 2023 - 19:09 WIB

Hujan Air Disertai Abu Vulkanik Terjadi di Boyolali dan Magelang

Jumat, 8 Desember 2023 - 18:57 WIB

Lima Bendungan Ini Selesai dan Siap Diresmikan di Awal 2024

Rabu, 6 Desember 2023 - 22:14 WIB

Sarlin Calon Kuat Koorpresnas BEM PTMAI di Silatnas 2023-2024

Berita Terbaru

Headline

Polisi Terus Dalami Motif Kasus Pembunuhan Jagakarsa

Sabtu, 9 Des 2023 - 20:28 WIB