Nasionalpos.com, Jakarta-
Hidroponik merupakan sistem bercocok tanam yang bisa dilakukan oleh masyarakat perkotaan, karena praktis bisa dilakukan dimana saja dan penempatannya pun bisa dimana saja.
Kegiatan bertanam hidroponik ini tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya sehingga bisa dilakukan di lahan yang sempit, demikian di sampaikan Suryo Susilo Ketua LSM Lingkungan Hidup Biru Voice kepada wartawan, Rabu, 26/2/2025 di Jakarta.
“Oleh karena itu, dalam rangka memasyarakatkan bercocok tanam secara hidroponik, maka penggiat lingkungan hidup yang tergabung dalam LSM Biru Voice melakukan kegiatan sosialisasi langsung ke masyarakat dimulai pada pertengahan Februari 2025.” ucap Suryo
Lebih lanjut Suryo menjelaskan bahwa dalam kegiatan memasyarakatkan Hidroponik tersebut pihak nya juga menjelaskan mengenai manfaat bercocok tanam secara hidroponik yang tidak mencemari lingkungan dan dapat meningkatkan kadar oksigen di udara, yang sangat diperlukan terutama di perkotaan yang sudah sangat tercemari oleh polusi udara.
“Selain itu, bercocok tanam secara hidroponik dapat dilakukan di lahan terbatas, sekaligus untuk menjaga lingkungan hidup dengan mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida, serta tentunya juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan karena menghasilkan udara yang bersih.” Tukas Suryo
Tidak hanya itu, lanjut Suryo,
tanaman hidroponik sangat banyak keuntungannya diantara nya adalah tingkat keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin, perawatan lebih praktis, pasalnya jumlah hama cenderung sedikit bahkan bisa dikatakan tidak ada karena menggunakan air sebagai media tanam, dan tanaman hidroponik tidak ditumbuhi gulma.
” Ya, dengan adanya kegiatan memasyarakatkan bercocok tanam secara hidroponik, maka kami berharap masyarakat terutama yang bertempat tinggal di perkotaan dapat menggemari budidaya tanaman dengan cara hidroponik karena kegiatan ini juga cukup menarik untuk dijadikan hobi, sekaligus menjadi salah satu solusi untuk menghasilkan tanaman, seperti sayur sehat dan enak untuk dikonsumsi sendiri.” Pungkas Suryo Susilo.
