Mengintip Cara “Unik” UPT Kementan Berantas Parasit di Tubuh Sapi

- Editor

Senin, 21 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com,Padang  –– Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) berkomitmen terus meningkatkan kualitas bibit ternak dan benih tanaman pakan ternak. Lantaran, sangat berperan penting dan strategis dalam upaya meningkatkan produktivitas produksi.

Salah satunya upaya yang dilakukan oleh UPT Kementan, Balai Pembibitan Ternak Unggul, Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas. Sistem pemeliharaan sapi di BPTUHPT Padang Mangatas ini terbilang unik, karena menggunakan sistem pastura grazing atau sapi diberikan kebebasan merumput di padang pengembala sepanjang waktu.

“Kami memiliki visi menjadi pusat penghasil sapi bibit unggul nasional dalam sistem pemeliharaan sapi melalui sistem pastura grazing,” ujar Kepala BPTUHPT, Dani Kusworo, Senin (21/2/2022).

Dani menggambarkan sapi-sapi rumpun Simental dan Limosin yang sedang merumput di hamparan hijauan rumput, kerap kali dihampiri banyak burung jalak yang bertengger di pundaknya. Proses ini cukup positif bagi sapi karena burung jalak memakan parasit yang ada di tubuh sapi.

Salah satu parasit bagi ternak sapi adalah kutu atau caplak, yang menghisap darah sapi. Jika berlangsung dalam waktu lama bisa menyebabkan parasit darah bahkan menyebabkan kematian sapi.

Caplak ini akan semakin sulit diatasi pada ternak yang digembalakan di padang pengembalaan, karena caplak dapat dengan mudah berkembang biak terutama pada sapi eksotik seperti Simmental dan Limosin.

“Berada di padang pengembalaan membuat sapi-sapi menjadi nyaman, kutu-kutunya menjadi santapan enak bagi si Jalak,” ucap Dani.

Baca Juga :   Soal Dugaan Kasus Korupsi Anak Perusahaan, Petinggi Waskita Karya di Periksa Kejagung

Ia menjelaskan sejak tahun 2021 telah mencoba untuk memelihara beberapa ekor burung jalak. Beberapa burung yang dipelihara dalam penangkaran, menyebabkan semakin banyak burung jalak yang datang ke areal BPTUHPT Padang Mengatas.

Akhirnya, ratusan ekor burung jalak selalu mengikuti sapi yang digembalakan. Cara ini menuai hasil positif dalam rangka penanggulangan caplak dan kutu pada ternak lewat kearifan alam seperti menggunakan burung jalak.

Dani menilai, hasilnya juga cukup memuaskan, wabah caplak sangat jauh berkurang dibandingkan dengan tahun 2020. Sehingga angka kematian ternak akibat parasit darah juga sangat berkurang.

“Sangat memberikan manfaat yang besar, saling memberikan keuntungan di padang pengembalaan tanpa merusak ekosistemnya,” tutur dia.(*)

Loading

Berita Terkait

Mudah dan Aman! Begini Cara Download Aplikasi Bitcoin di Android dan iOS
Template Laporan CSR Penanaman dan Pemantauan Pohon, Gratis!
Menavigasi Pendaftaran Perusahaan di Indonesia: Panduan bagi Pengusaha Korea Selatan
Angka Pengangguran Fresh Graduate Meningkat, MAXY Academy Buka Solusi Melalui Digital Career Bootcamp
Mana yang Lebih Potensial di 2025: Investasi di XRP atau Bitcoin?
Kolaborasi Kreatif Telkom dan Marica Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Yogyakarta
Berhasil Menghasilkan 35.000 Sertifikasi Prakerja, PINTAR Jadi Solusi Pembelajaran di Era Modern
Mahasiswa Fashion Program School of Design BINUS University Berhasil Raih Penghargaan di Grand Final Fashion Design Contest YouC1000

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:25 WIB

Mudah dan Aman! Begini Cara Download Aplikasi Bitcoin di Android dan iOS

Rabu, 8 Januari 2025 - 13:19 WIB

Template Laporan CSR Penanaman dan Pemantauan Pohon, Gratis!

Selasa, 7 Januari 2025 - 20:40 WIB

Menavigasi Pendaftaran Perusahaan di Indonesia: Panduan bagi Pengusaha Korea Selatan

Selasa, 7 Januari 2025 - 20:37 WIB

Angka Pengangguran Fresh Graduate Meningkat, MAXY Academy Buka Solusi Melalui Digital Career Bootcamp

Selasa, 7 Januari 2025 - 20:20 WIB

Mana yang Lebih Potensial di 2025: Investasi di XRP atau Bitcoin?

Berita Terbaru