Home / Headline / Internasional / Politik

Senin, 9 Januari 2023 - 17:47 WIB

Ada Apa Di Balik Kunjungan PM Jepang Ke Negara Eropa & Amerika Serikat

NasionalPos.com, Tokyo- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Senin 9/1/2023 memulai tur ke Eropa dan Amerika Utara, dengan agenda pembicaraan yang berfokus pada keamanan. Jepang memegang kepresidenan Kelompok Tujuh (G7) pada 2023, dan Kishida akan mengunjungi Prancis, Italia, Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Pembicaraan Kishida dengan para pemimpin negara Barat berkisar dari persoalan keamanan, ekonomi, semikonduktor hingga perang di Ukraina. Termasuk meningkatnya ketegangan dengan China dan Korea Utara yang bersenjata nuklir.

“Sebagai pemimpin ketua G7 tahun ini, saya akan melakukan kunjungan untuk menegaskan kembali pemikiran kami tentang sejumlah masalah. Dengan Amerika Serikat, kami akan memperdalam aliansi bilateral dan bagaimana mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ucap Kishida.

Kishida akan menutup kunjungannya di Washington. Dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih pada Jumat 13/1/2023 mendatang.

Baca Juga  Muhammadiyah Imbau Masyarakat Tak Mudik Lebaran Untuk Cegah Pandemi Virus Corona

Kishida akan membahas rencana Jepang untuk mempersenjatai diri dengan rudal yang mampu menyerang sasaran di Cina atau Korea Utara, perjanjian pertahanan bilateral, dan upaya untuk membatasi akses Cina ke semikonduktor canggih.

Sementara itu, kemampuan pertahanan baru Jepang mengharuskan Washington dan Tokyo merevisi pedoman aliansi, yang memungkinkan Amerika Serikat mempertahankan kapal perang, jet tempur, dan ribuan tentaranya di Jepang.

Pedoman ini terakhir kali direvisi pada 2015, hal ini juga disampaikan Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang yang mengatakan, bahwa pedoman tersebut kemungkinan akan menjadi salah satu topik yang dibahas oleh Menteri Pertahanan dan luar negeri Jepang dan AS pada Rabu 11/1/2023 sebelum Kishida bertemu dengan Biden.

Selain itu, Di bidang semikonduktor, Jepang dan Amerika Serikat memperdalam kerja sama dalam pengembangan chip tingkat lanjut, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Cina.  Kedua negara sangat ingin memastikan pabrikan mereka memiliki akses ke komponen yang dianggap penting bagi industri berbasis teknologi baru seperti penyimpanan data, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum.

Baca Juga  Putusan MK Di Selamatkan oleh Perppu Cipta Kerja

Kishida mendukung upaya Biden untuk membatasi akses Cina ke semikonduktor canggih dengan pembatasan ekspor. Namun Kishida belum memberlakukan pembatasan ekspor peralatan manufaktur chip, seperti yang diberlakukan pemerintah AS pada Oktober.

 

Sementara itu, Para analis berpendapat, Kishida berharap kunjungannya ke negara-negara anggota G7 dapat meningkatkan elektabilitasnya. Dukungan terhadap Kishida menurun karena pengunduran diri kabinet dan skandal hubungan partainya dengan Gereja Unifikasi yang kontroversial.

“Mengadakan KTT G7 yang sukses akan memberinya poin politik maksimum, dan kunjungan ini adalah persiapan untuk itu,” kata seorang profesor ilmu politik di Universitas Waseda, Airo Hino.

 

 

 

Share :

Baca Juga

Headline

Anies Ungkap Warga Ber-KTP DKI Belum Divaksin Sekitar 2,5 Juta Orang

Headline

Periksa Kakak Ipar Rezky, KPK Kembangkan Kasus Nurhadi Kearah TPPU

Ekonomi

Kartu Sembako Termasuk Anggaran Terbesar di RAPBN 2020

Politik

Prioritaskan Melayani Warga Jakarta, Haposan P Batubara Layak Di Pilih

Ekonomi

Pemerintah Klaim Ekonomi Indonesia Bergerak Positif

Headline

KontraS Nilai Jokowi Abaikan Kasus Pelanggaran HAM, Hanya Pikirkan Investasi

Headline

Soal Lokasi Sidang Nurdin Abdullah, KPK Tunggu Fatwa MA

Headline

Demi Jaga Kehormatan TNI, Gerakan Mitra Rakyat Bakal Laporkan Effendy Simbolon Ke Polisi