NasionalPos.com, Jakarta – Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) yang merupakan lembaga investigasi independen pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjuk penyelidik senior keamanan udara untuk melakukan investigasi kecelakaan China Eastern Airlines.
Pesawat bernomor MU5735 Boeing 737-800 itu jatuh di dekat Wuzhou, China, pada Senin (21/3/2022).
Melansir Channel News Asia, perwakilan dari Boeing, CFM, perusahaan patungan General Electric dan Safran yang memproduksi mesin, dan Administrasi Penerbangan Federal akan bertindak sebagai penasihat teknis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
NTSB menegaskan berdasarkan perjanjian internasional, AS dapat menjadi perwakilan penyelidikan kecelakaan karena pesawat itu diproduksi di AS.
Kendati demikian, masih belum dijelaskan kepastian jadwal tim NTSB segera berangkat ke lokasi kecelakaan di China untuk ikut membantu penyelidikan kasus kecelakaan nahas yang menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 132 orang itu. Sementara itu, Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan tanggapan resmi soal itu.
NTSB kemudian menyinggung, pasca-kecelakaan Boeing 737 MAX di Indonesia akhir Oktober 2018 lalu, pihaknya langsung memberangkatkan penyidik ke Indonesia untuk ikut dalam penyelidikan pemerintah Indonesia.
Ketua NTSB Robert Sumwalt menambahkan, dalam kesaksian di hadapan Kongres pada 2019 lalu, selama pencarian perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) bagian dari black box, seorang penyelidik NTSB ditempatkan di salah satu kapal pencarian.
Chief Executive Boeing Dave Calhoun juga mengatakan bahwa produsen pesawat telah menawarkan dukungan penuh atas penyelidikan kecelakaan kala itu. Calhoun menginformasikan dalam sebuah email yang ditujukan kepada karyawannya bahwa dirinya ‘dibatasi’ lantaran penyelidikan kala itu dipimpin oleh Administrasi Penerbangan Sipil China.
“Percayalah bahwa kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung pelanggan kami dan penyelidikan kecelakaan selama masa sulit ini, dipandu oleh komitmen kami terhadap keselamatan, transparansi, dan integritas di setiap langkah,” kata Calhoun.
Pesawat China Eastern Airline kecelakaan tak lama setelah lepas landas dari kota Kunming pada 13.11 waktu setempat. Penerbangan Administrasi Sipil China (CAAC) menyatakan kehilangan kontak saat pesawat berada di wilayah udara kota Wuzhou, Guangxi.
Maskapai China Eastern Airlines menyatakan bahwa semua penumpang dan awak tidak selamat dalam insiden pesawat jatuh itu. Pesawat diketahui membawa 132 orang terdiri dari 123 penumpang dan 9 awak pesawat. (CNN Indonesia.com)