NasionaPos.com, Jakarta – Polemik ini berawal ketika organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan bahwa JIS batal menjadi lokasi digelarnya FIFA Matchday, dan bahkan Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam siaran pers yang tayang di website PSSI, Jumat 9/9/2022 lalu, menyebutkan JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA matchday, Namun ternyata pernyataan itupun mengundang reaksi keras dari jakpro, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pihak membangun dan mengelola JIS membantah pernyataan PSSI itu. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI itu menegaskan, stadion JIS telah berstandar FIFA.
Pernyataan PSSI itu juga menyulut respon dari berbagai kalangan, diantaranya dari Rudy Darmawanto, SH Ketua Poros Rawamangun yang juga Ketua Indonesia Sport Corruption Watch (ISCW) kepada wartawan yang menghubunginya.
Ia mengatakan bahwa pernyataan PSSI itu terkesan subyektif,pasalnya JIS telah mendapatkan pengakuan dari kesebelasan manca negara yang pernah menjajal JIS, sebagai stadion pertama yang memiliki retractable proof dan juga rumput hybrid yang dinilai setara dengan markas Bayern Munich, yakni Allianz Arena, serta sudah dipergunakan sebagai tempat pertandingan Partai ekshibisi Persija Jakarta melawan Chonburi FC asal Thailand, dan pihak Chonburi FC tidak complain kepada pihak pengelola JIS, selain itu JIS juga dipergunakan pada pertandingan Turnamen International Youth Championship (IYC) yang digelar pada bulan April 2022, dengan mengundang team sepakbola dari manca negara yakni Atletico Madrid U-18, an Barcelona U-18.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kedua kesebelasan dari Spanyol itu juga nggak ada complain terhadap kondisi JIS, bahkan mereka merasa nyaman dengan fasilitas yang ada di JIS, nah jadi alasan PSSI mengatakan JIS tidak layak menggelar pertandingan International, saya kira itu pernyataan yang patut dipertanyakan obyektifitasnya”ucap Rudy Darmawanto yang juga Ketua Indonesia Sport Corruption Watch (ISCW) kepada wartawan, Rabu, 14 September 2022.
Menurut Rudy, rasanya sangat aneh, jika PSSI memutuskan untuk memakai Stadion Pakansari, Bogor, sebagai opsi penggantinya. Padahal, sebelumnya PSSI mengatakan kalau Timnas Indonesia akan memakai JIS untuk laga kedua atau tepatnya pada 27 September mendatang, sedangkan kualitas fasilitas maupun kemegahan, kenyamanan dan keamanan Stadion Pakansari Bogor belum mendapatkan pengakuan dari FIFA, nah, ini yang mengundang keanehan, jangan-jangan ada kepentingan terselubung, yang diduga adanya pembengkakan anggaran pertandingan, jika dibandingkan biaya pertandingan di JIS dapat dikatakan lebih murah daripada biaya pertandingan di Stadion Pakansari, Bogor, tentunya lebih efektif pertandingan berklas dunia itu di gelar di JIS daripada di Stadion Pakansari, Bogor.
“Dari asumsi tersebut, kami Bakal melakukan investigasi, jangan-jangan ada pemborosan anggaran, atau juga diduga terjadi sesuatu yang membebani negara, yang kemudian dibungkus melalui keputusan JIS tidak jadi dipakai untuk laga kedua Timnas Indonesia di FIFA Matchday melawan Curacao”pungkas Rudy Darmawanto, SH (*dit)