NasionalPos.com,Jakarta— Diperoleh informasi dari Kementerian Kesehatan RI, yang menyebutkan bahwa telah tercatat sebanyak 15 kasus menunjukkan gejala klinis penyakit hepatitis akut misterius. Sementara itu, 11 sampel lainnya masih dalam proses pemeriksaan laboratorium.Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia hingga Rabu (11/5/2022), sejak organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) memberikan instruksi supaya waspada terhadap hepatitis akut misterius, Kemenkes memberikan pengumuman kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) tingkat provinsi dan kota/kabupaten, demikian disampaikan Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi kepada awak media, Kamis, (12/5/2022) di Jakarta.
“Kami (Kemenkes) mengirimkan surat kewaspadaan. Kemudian kami juga memverifikasi ada 15 kasus dengan gejala klinis dan pemeriksaan yang mengarah pada kasus hepatitis akut misterius,”ungkapnya.
Sementara itu, menanggapi adanya perkembangan penyakit Hepatitis Akut Msiterius tersebut, kepada pers, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, DKI Jakarta saat ini sedang mendalami dan bahkan akan segera menangani 21 kasus dugaan hepatitis akut misterius secara epidemiologi. Sedangkan penderita kasus tersebut merupakan warga domisili Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari 21 kasus, 14 orang termasuk tiga yang meninggal, berusia kurang dari 16 tahun, kami akan segera melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait agar mencegah penularan penyakit tersebut” ungkap Riza kepada awak media di Balaikota Pemprov DKI Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Sedangkan, tujuh orang lainnya berusia lebih dari 16 tahun dan masih dalam proses penyelesaian pemeriksaaan. Menurut Riza, tujuh orang berusia lebih dari 16 tahun itu tidak termasuk kriteria WHO sebagai kewaspadaan hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya, adapun pemeriksaan hepatitis akan dilakukan secara lengkap dari jenis A hingga E. “Jadi semua kasus masih berstatus pending classification
“Untuk sementara ini, Belum perlu dibentuk satuan tugas, karena Jakarta masih akan menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan.”tukas Ariza Patria
Soal Hepatitis akut misterius itu, Ariza Patria juga mengingatkan, bahwa itu bukan hanya menjadi masalah Jakarta, melainkan nasional dan global. Oleh sebab itu, DKI akan membantu melakukan pengawasan monitoring evaluasi tiap hari.
“Insya Allah, kami Pemprov DKI khususnya Dinkes selalu memberikan pelayanan terbaik terhadap kesehatan masyarakat. Alhamdulilah Jakarta termasuk kota yang berusaha sebaik mungkin, dan kami senantiasa siaga dan waspada terhadap berbagai ancaman penyakit yang di alami oleh warga Jakarta melalui pelayanan yang cermat, cepat dan tepat, segera kami akan lakukan langkah pencegahan penularan penyakit Hepatitis akut misterius tersebut” pungkasnya