Home / daerah / Headline / Seremonial / Sosial-Budaya

Kamis, 28 September 2023 - 19:16 WIB

Tradisi Mengarak Sokok, Grebeg Maulud ala Desa Pegayaman

NasionalPos.com, Singaraja-Siang di Pegayaman kali ini tampak berbeda. Panasnya cuaca musim kemarau tak menghalangi antusiasme warga masyarakat untuk turut serta meramaikan tradisi mengarak sokok.

Mengarak sokok adalah tradisi purba turunan leluhur yang digelar sebagai ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur masyarakat dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sepintas tradisi ini mirip dengan grebeg maulud yang lazim dilakukan oleh kaum muslim di pulau Jawa. Pembedanya adalah material yang digunakan dalam prosesi.

Jika grebeg maulud menitikberatkan pada hasil bumi yang menyimbolkan rasa syukur atas berkah kemakmuran yang dapat dinikmati bersama, telur pada arak-arakan sokok menyimbolkan Al-Quran dan haditsnya.

Baca Juga  Lima Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Pati Telah Surut

Tokoh masyarakat Desa Pegayaman, Ketut Muhammad Soeharto, mengatakan mengarak sokok adalah hasil akulturasi budaya dari leluhur masyarakat Pegayaman dan tradisi lokal yang telah lebih dulu ada di sana.

Oleh Soeharto, mengarak sokok disebut sebagai cara untuk membuat masyarakat yang bersedekah sokok itu bahagia. Apalagi tradisi ini hanya digelar setahun sekali.

“Mengarak sokok adalah tradisi untuk menghibur para pembuat sedekah sokok. Nilai utamanya adalah untuk memberikan rasa bahagia, bentuk dukungan, serta wujud syukur dari dan kepada masyarakat yang membuat sedekah sokok,” terangnya kepada wartawan, Kamis 28/9/2023 di Singaraja.

Baca Juga  Manfaatkan Lahan Produktif, Pusdiklatpassus Panen Raya Ubi Jepang

Tradisi ini dirayakan secara meriah oleh masyarakat Desa Pegayaman. Beberapa warga yang merantau bahkan tampak menyempatkan diri pulang sejenak untuk turut serta meramaikan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kampung halaman.

Mengarak sokok diketahui telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI pada 10 Januari 2022 silam.

Telah ada sejak tahun 1648, tradisi mengarak sokok terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Pegayaman tiap tahunnya untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini sepintas mirip dengan grebeg maulud yang dirayakan oleh kaum muslim di pulau Jawa.

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Pemerintah Klaim Akan Cegah Kredit Macet

Headline

Update Data Corona (17/9/2020) Korban Jumlah Pasien Positif 232.628 Orang dan Meninggal 9.222 Orang

Headline

Trend Dukungan Bakal Capres Pasca Deklarasi Elektabilitas Ganjar Masih Teratas

Headline

Update Corona (25/5/2020) Jumlah Pasien Positif 22.750 Orang Dan Meninggal Menjadi 1.391 Orang

Headline

Jokowi Serukan Masyarakat Lawan Radikalisme

Ekonomi

Gelar Business Matching di Balai Kota, Pemprov DKI Dorong Penggunaan Produk Dalam Negeri di Jakarta

Headline

Pj. Gubernur Heru Harapkan Pengelola RPTRA Terus Rawat dan Jaga Kenyamanan Aktivitas Warga

Headline

Din : KAMI Berdimensi Politi Tapi Bukan Politik Praktis