Warga China Dilarang Mengeluh Lapar Akibat LOckdown

- Editor

Kamis, 6 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Jakarta – Pemerintah China melarang unggahan negatif mengenai lockdown di Xi’an. Larangan ini disebar setelah sejumlah warga mengeluh kelaparan di media sosial karena pemerintah melarang penduduk keluar rumah selama lockdown.

Radio Free Asia melaporkan bahwa pemerintah daerah Xi’an mengumumkan langsung larangan ini melalui pesan singkat kepada sekitar 13 juta warga yang tinggal di kota itu.

“Mulai 4 Januari, warga dilarang mengunggah detail aturan pandemi atau informasi mengenai situasi di jalan, video, tautan, atau foto situasi, terutama berita negatif,” demikian kutipan pengumuman pemerintah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengumuman itu berlanjut, “Ada program pengintaian di grup WeChat, dan semua berita negatif akan langsung dihapus setelah dikirim. Camkan ini dan sebarkan pesan ini.”

Baca Juga :   NTSB AS Tunjuk Penyelidik Senior Investigasi Kecelakaan Pesawat China

Pemerintah China menyebar pengumuman ini setelah sejumlah warga melontarkan keluhan mereka melalui jejaring sosial sejak pekan lalu.

Mereka mengeluh kelaparan karena pemerintah memperketat lockdown. Di bawah aturan itu, warga sama sekali tak diperbolehkan keluar rumah, kecuali untuk tes Covid-19.

Saat mengumumkan aturan itu, pemerintah menjamin pasokan kebutuhan warga tetap lancar. Namun kemudian, pemerintah mengakui ada kendala dalam penyaluran pasokan kebutuhan dan bantuan dari pemerintah ke masyarakat.

Warga mulai mengeluh kelaparan. Sebagian dari mereka berupaya memesan melalui aplikasi belanja, tapi harga bahan pokok sudah terlampau tinggi, atau lokasi mereka tak terjangkau sistem pengantaran.

Para warga pun menyuarakan rasa frustrasi mereka melalui jejaring sosial, sekaligus meminta agar ada yang segera mengirimkan bantuan. Ketika pemerintah mengumumkan larangan mengunggah “berita negatif” ini, para warga kian stres.

Baca Juga :   Kapal Induk AS Bayangi Kapal Induk China di Selat Taiwan

“Sangat jelas apa yang ingin dilakukan pemerintah. Sekarang, jika warga lapar, mereka tak boleh bilang,” ucap seorang warga di Xi’an dengan nama keluarga Ma.

Ia kemudian berkata, “Tempat ini tak cocok bagi manusia untuk hidup, di mana mereka bahkan tak mengizinkan orang mendapatkan perawatan medis, atau melahirkan. Begitulah mereka memperlakukan rakyat di tengah pandemi.”

Selama ini, China memang menggunakan pendekatan “nol Covid” dalam penanganan pandemi. Mereka akan langsung mengambil langkah ekstrem ketika menemukan kasus Covid di satu daerah.

Belakangan, aturan semakin ketat karena China mengalami lonjakan kasus Covid-19, terutama setelah kemunculan varian Omicron. (CNN Indonesia.com)

 

Loading

Berita Terkait

Resmi Dibuka Pameran JEEF 2024 Grand City Surabaya
Polsek Kunir Tingkatkan Keamanan Peternak, Patroli Sambangi Kandang Warga
Polsek Candipuro Intensifkan Patroli Malam, Himbau Warga Waspada 3C
Polsek Gucialit Gelar Kegiatan Cooling System, Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada Lumajang
Gebyar Panen Ikan Bareng Bu Ipuk
Polsek Pasirian Amankan Perayaan HUT RI dengan Tradisi Unik “Ojung”
Lumajang Aman Kondusif, Satgas Preventif Jaga Situasi Malam Hari
Polsek Pasirian Gelar Cooling System, Ajak Warga Sukseskan Pemilu Damai 2024

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 05:51 WIB

Resmi Dibuka Pameran JEEF 2024 Grand City Surabaya

Selasa, 17 September 2024 - 13:19 WIB

Polsek Kunir Tingkatkan Keamanan Peternak, Patroli Sambangi Kandang Warga

Selasa, 17 September 2024 - 13:13 WIB

Polsek Candipuro Intensifkan Patroli Malam, Himbau Warga Waspada 3C

Selasa, 17 September 2024 - 13:06 WIB

Polsek Gucialit Gelar Kegiatan Cooling System, Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada Lumajang

Senin, 16 September 2024 - 17:44 WIB

Gebyar Panen Ikan Bareng Bu Ipuk

Berita Terbaru

Ekonomi

Cara Melakukan Senam Kegel Sederhana dan Manfaatnya

Selasa, 10 Des 2024 - 07:39 WIB