NasionalPos.com, Jakarta- Wakil Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Herry Heryawan mengungkapkan hasil yang diraih kontingen Indonesia pada ajang Olympic Qualifier Series di Shanghai, China, sudah sesuai dengan target yang ditetapkan.
Kontingen Indonesia yang tampil di nomor speed memboyong satu medali emas yang diraih oleh Veddriq Leonardo dan satu medali perak yang disumbangkan oleh Rajiah Salsabillah.
“Alhamdulillah kita sudah on the track, hasil emas dan perak ini masih sesuai target yang diberikan federasi kepada kami,” ujar Herry Heryawan kepada pewarta, Sabtu, 18/5/2024 di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Herry, saat ini FPTI memfokuskan persiapan pada Olympic Qualifier Series yang berlangsung di Budapest, Hungaria pada bulan Juni mendatang untuk memastikan satu tiket menuju Olimpiade Paris 2024. Ia meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh pihak terkait agar panjat tebing Indonesia bisa berprestasi di kancah dunia.
“Doa dan dukungan publik sangat penting untuk kami, untuk para atlet. Bantu kami menggemakan lagu Indonesia Raya di panggung olahraga dunia,” kata Herry yang merupakan Staf Khusus Mendagri tersebut.
Veddriq di babak final menumbangkan atlet yang kini menjadi peringkat satu dunia sekaligus andalan China, Wu Peng. Catatan waktu Veddriq begitu fantastis dengan menorehkan 4,83 detik jauh mengungguli Wu Peng yang mencatatkan 4,88 detik.
Sedangkan di nomor speed putri, Rajiah Salsabillah harus mengakui keperkasaan atlet andalan tuan rumah China, Zhou Yafei usai mencatatkan 6,74 detik kalah dari Zhou yang mencatatkan waktu 6,54 detik.
Pelatih Panjat Tebing Indonesia, Hendra Basir menjelaskan, pihaknya akan berupaya untuk bisa memaksimalkan poin yang ada, dengan tambahan 50 poin untuk putra dan 45 poin untuk putri.
“Masih ada satu seri kualifikasi lagi yang harus kita pertahankan yang di mana semua masih punya peluang untuk itu. Jadi kuncinya adalah konsistensi di Budapest nanti semoga kita bisa mengamankan satu tiket putra dan putri,” ujar Hendra.