NasionalPos.com, Pontianak– Mungkin tak banyak orang tahu, tentang KRK Santo Rafael beserta karya pelayanannya, yang berawal mula kehadirannya, bermuara dari kerinduan batin untuk ‘berbagi berkat’ kepada orang-orang yang merindukan berkat Allah, yang kemudian berkembang dan sejak tanggal 29 September 2018 resmi menjadi bagian kategorial pelayanan di bawah Keuskupan Agung Pontianak, demikian disampaikan Timotius kepada awak media, Rabu 21 September 2022 kemaren, di Aming Coffee Jl. H. Abbas 1 No.157 di Pontianak.
Menurut Timotius sebagai penggagas utama, bahwa kehadiran kelompok Kategorial Pelayanan (KRK) Santo Rafael di Keuskupan Agung Pontianak adalah sebuah anugerah besar yang boleh mereka rasakan, sedangkan perjalanan Kebangunan Rohani Katolik (KRK) Santo Rafael bukanlah tanpa alasan, kehadiran kategorial pelayanan ini baginya masih misteri Ilahi, namun justru menimbulkan Rasa syukur yang telah diperolehnya bersama Sulaiman sebagai koordinator pelayanan dan Surianto Ahuat sebagai koordinator humas maka mereka beranikan diri untuk memulainya dengan cara yang sederhana yaitu melayani dari rumah ke rumah.
“Memang cara Tuhan itu misteri, saya tahu bahwa hal yang misteri itu tidak akan pernah bisa dipecahkan oleh akal budi manusia. Namun karena berkat Allah itu ‘sangat besar’ apapun tidak ada yang mustahil Allah lakukan, bagi anak-anak-Nya,” ungkap Timotius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut Timotius mengatakan bahwa Semangat untuk berbagi suka cita dan berusaha mengajak lebih banyak orang turut mendapat berkat yang sama dari pengalaman pahit hidup berkeluarga, membuat mereka semakin kuat bahwa Tuhan sungguh ada oleh karenanya, mereka mulai dari pelayanan doa kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan agar mereka terlepas dari lingkaran kejahatan.
Di kesempatan bincang-bincang ini, Timotius juga menjelaskan sedikit mengenai unit pelayanan yang dilakukan setiap harinya adalah pelayanan doa dari rumah ke rumah untuk mendoakan keluarga yang membutuhkan siraman rohani. Sering mereka menemui ‘pensiunan loya’ (loya: bahasa Tionghua Khek atau Tioucu artinya dukun) untuk dilepaskan bahkan pelayanan doa mendoakan orang sakit hingga yang kesurupan juga biasa mereka temui.
“KRK Santo Rafael juga melayani untuk mendoakan usaha, mendoakan rumah, mendoakan dan menghibur orang sakit, dan pelayanan doa penguatan bagi keluarga-keluarga yang memiliki pergumulan hidup sampai pelayanan doa bagi pengaruh-pengaruh kuasa kegelapan, pekerjaan ini murni untuk melayani umat dengan cara pelayanan doa yaitu langsung terjun ke rumah-rumah”Tegas Timotius
Selain pelayanan doa, lanjut Timotius, dirinya bersama rekan-rekannya juga melayani doa penyembuhan bagi siapapun yang menderita sakit, dan tentunya layanan tim pendoa juga turut merasakan suka cita bersama penderita sakit yang disembuhkan melalui pelayanan doa tersebut.
“Karena itu KRK Santo Rafael yang menggunakan nama Malaikat Rafael,dengan harapan tim pelayanan doa bisa menjadi penyembuh sebagaimana malaikat Rafael menyembuhkan dengan doa-doanya,”ucap Timotius
Saat ini, keanggotaan KRK Santo Rafael sudah mencapai 40an anggota yang siap bekerja diladang Tuhan dengan pelayanan doa harian, pertemuan mingguan hingga kegiatan bulanan. Selama ini kategorial pelayanan KRK Santo Rafael sudah melayani jangkauan pelayanan dari paroki hingga ke stasi-stasi di wilayah Keuskupan Agung Pontianak.
Diakhir perbincangan, Timotius berharap, agar pelayanan KRK ini adalah salah satu cara pelayanan doa yang baginya sendiri unik, sebab setiap kali mengadakan pelayanan ini, mereka bisa merasakan dengan jelas pengalaman-pengalaman rohani dan spritual yang betul-betul menjadi dorongan untuk lebih mencintai Tuhan.
“Pelayanan doa ini, selain kami hadir untuk mendoakan dilain sisi kami juga bertanggungjawab atas kebaikan Tuhan yang telah Tuhan berikan kepada hidup kami, oleh karenanya berkat yang kami peroleh harus kami bagikan juga. Agar semakin banyak orang yang diberkati dalam keluarga dan hidup mereka di masyarakat,” pungkas Timotius.
Sementara itu, senada dengan yang disampaikan Timotius, pada kegiatan temu pastores 2021 di Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan, beberapa waktu lalu, Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus pernah mengatakan tentang pentingnya kehadiran kategorial pelayanan semacam ini.
“Karena tangan imam tidak bisa menjangkau mereka (umat) yang dirumah-rumah secara personal oleh karena itu kehadiran pelayanan doa semacam ini adalah hal bagian dari pelayanan Keuskupan kepada umat juga” ucap Mgr Agustinus Agus Uskup Agung Pontianak, saat itu. (*red/ Oleh: Samuel- Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak)