NasionalPos.com, Jakarta- Terkait dengan beredarnya video khotbah Pendeta Gilbert, yang menyinggung soal amalan zakat 2,5 persen umat Islam, dengan gimick terkesan melecehkan ajaran agama Islam tersebut, sehingga memicu timbulnya keresahan bukan hanya di kalangan umat Islam, melainkan juga meresahkan umat beragama lainnya yang menghendaki terjaganya kerukunan umat antar agama, terutama dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1445 H, demikian disampaikan Rudi Darmawanto, SH, Ketua Poros Rawamangun kepada awak media, Selasa, 16/4/2024 di Jakarta.
” Ketika kami melihat video khotbah Pendeta Gilbert tersebut, ternyata bukan hanya kami sebagai umat Islam, tapi juga ada rekan kami yang beragama non muslim, yang menyesalkan dan bahkan mengutuk keras apa yang di lontarkan oleh Pendeta Gilbert tersebut yang diduga menistakan aqidah ibadah umat Islam.” ungkap Rudi.
Menurut Rudy, Pendeta Gilbert diduga terindikasi telah menghina cara ibadah agama Islam, hal itu terlihat pada tayangan video khotbah Pendeta Gilbert yang sudah beredar luas di masyarakat, serta berdampak sangat meresahkan umat dan kehidupan beragama di Indonesia, bukan hanya itu dugaan penistaan agama itu, juga nampak adanya ucapan yang bersangkutan menyinggung prinsip rukun islam diajarkan oleh Rasulullah dan juga merupakan bagian ibadah yang sakral, di dalam video itu pula ia terkesan menyombongkan diri dengan menyebutkan bahwa umat Kristen biasa bersedekah 10 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Bahkan di video itu, si pdt Gilbert ini menyinggung soal ibadah shalat umat Islam yang harus bersuci dulu, tidak hanya itu dengan gimick terkesan meledek, ia juga mengatakan bahwa kalau umat Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya, tapi dia kemudian ngomong , lu 2,5 persen gua 10 persen, ia membandingkan dengan sedekah 10 persen, umat Kristiani tak perlu repot ibadah seperti umat Islam, ini kan omongan dia terkesan bikin adu domba, dengan membanding-bandingkan akidah Umat Islam dengan Umat Kristiani, omongan dia sangat membahayakan lho, bernada provokatif “tukas Rudi Darmawanto, SH.
Omongan Pdt Gilbert itu membahayakan lanjut Rudi, sebab bisa memicu terjadinya pertentangan bahkan bisa memicu konflik antara umat Islam dengan umat Kristiani, video itu sudah tersebar luas dan dilihat oleh ratusan jutaan orang, baik yang sudah memiliki kedewasaan iman maupun belum memiliki kedewasaan iman, begitu lihat omongan pdt Gilbert tersebut, diduga bisa memicu kemarahan orang kemudian terjadilah konflik, oleh karena itu agar tidak terjadi konflik harus segera di cegah, untuk itu pdt Gilbert harus bertanggungjawab atas omongannya tersebut.
” Ya, menurut kami, dia tidak hanya sekedar mohon maaf ke pak JK saja, tapi dia juga harus mempertanggungjawabkan dihadapan hukum, karena apa yang Gilbert katakan itu sudah mengandung unsur ujaran kebencian, unsur provokatif, unsur penistaan agama dan bahkan ada unsur pidananya, sehingga terkait masalah tersebut, kami mendesak agar Polri segera menangkap Pdt Gilbert dan memprosesnya sesuai Undang-Undang yang berlaku di negeri ini.”tandas Rudy Darmawanto, SH.