Hari Kesehatan Nasional 2022 Momentum Wujudkan Sehat Indonesiaku, Benahi System Pengawasan Obat & Makanan, Bubarkan BPOM

- Editor

Sabtu, 12 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Jakarta- Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati pada tanggal 12 November setiap tahunnya. Hari Kesehatan Nasional 2022 telah memasuki tahun ke-58, pemerintah mengusung tema ‘Bangkit Negeriku Sehat Indonesiaku’ untuk Hari Kesehatan Nasional 2022. Namun ironisnya, Tema tersebut, justru muncul di tengah adanya bencana Kesehatan dalam wujud Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun yang merupakan tunas bangsa dan juga generasi penerus bangsa , yang harusnya mendapatkan perlindungan serius dari Negara, namun justru menjadi korban dari kelalaian atau mungkin adanya kegagalan dari institusi pengawasan Obat-obatan & Makanan yakni BPOM dalam mengawasi peredaran obat-obatan  dan makanan yang tercemar oleh bahan baku pelarut Propilen Glikol dan produk jadi mengandung Etilen Glikol (EG) yang melebihi ambang batas,  EG diduga menjadi penyebab gagal ginjal yang menyebabkan ratusan anak Indonesia meninggal dunia belakangan ini, demikian disampaikan Rudy Darmawanto, SH Ketua Poros Rawamanagun, kepada awak media, Sabtu, 12 November 2022 di Jakarta.

“Kondisi tersebut, sangat ironis dengan Tema Hari Kesehatan Nasional 2022, Bangkit Negeriku, Sehat Indonesiaku, bagaimana bisa mewujudkan Indonesia Sehat, kalau akibat di duga adanya kelalaian BPOM mengawasi peredaran obat-obatan, sehingga sebanyak 350-an Balita harus menjadi korban sia-sia”ucap Rudy Darmawanto

Menurut Rudy, peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 58 ini, sesungguhnya adalah momentum untuk melakukan refleksi bagi seluruh komponen bangsa, terutama Pemerintah dalam hal ini adalah kementrian Kesehatan, dan juga instansi terkait dengan terbentuknya Kesehatan masyarakat, yang bukan hanya bicara tentang pelayanan Kesehatan di rumah sakit atau di puskesmas, ataupun bicara sarana prasarana penunjang Kesehatan, melainkan yang lebih dari itu adalah bicara mengenai Kesehatan makanan, minuman dan juga obat-obatannya, yang seringkali masalah tersebut dilupakan dan bahkan dilalaikan begitu saja, sehingga berakibat pada munculnya penyakit dari makanan atau obat-obatan yang tidak bisa diantipasi maupun dicegah, Mengapa demikian? Misalnya dalam kasus gangguan ginjal akut ini dikarenakan lemahnya system pengawasan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) dan pemerintah dalam mendeteksi obat yang mengandung senyawa berbahaya. Seharusnya para pihak berwenang yang mengawasi ini lebih aware, tidak menunggu kasus seperti ini sampai memakan korban ratusan dikalangan balita dan anak-anak.

“Nah, kalau ingin negeri ini bangkit dan sehat, maka harus ada reformasi total tentang berbagai segi yang terkait dengan bidang Kesehatan sebagai skala prioritas pembangunan non fisik, terutama pembenahan sistem pengawasan obat, makanan & Minuman di Indonesia, ini sangat urgent dan harus masuk skala prioritas dilakukan pemerintah, untuk pengawasan obat-obatan, makanan & minuman, sudah saatnya dilakukan secara transparan, dengan melibatkan komponen masyarakat, sehingga tidak bisa dimonopoli oleh satu pihak atau harus dilakukan secara kolektif dan pertanggungjawabannya juga kolektif”tukas Rudy Darmawanto, SH.

Oleh karena itu, lanjut Rudy, dalam hal pertanggungjawaban dalam kasus gangguan gagal ginjal ini, BPOM tidak bisa lepas tanggungjawab, dan tidak bisa berlindung dibalik kekuasaan, Indonesia adalah negara hukum, untuk itu, dirinya sangat berharap agar siapapun termasuk diantaranya adalah wantimpres jangan melindungi orang yang salah, sebab  isue nya kepala BPOM adalah kerabat dari salah satu anggota Wantimpres, sehingga sulitnya rasanya meminta pertanggungjawaban kepala BPOM dikarenakan adanya pihak-pihak yang diduga melindunginya, Atas indikasi tersebut, maka sebaiknya BPOM dibubarkan saja, diganti oleh sebuah Dewan Pengawasan Obat-Obatan & Makanan yang beranggotakan pihak-pihak yang berkompeten, yakni Ikatan Dokter Indonesia, Komunitas Ahli Gizi, Kepolisian dsb, kemudian bekerja dengan prinsip transparan, krebile, kolektif dan akuntabel, nah kalau berbentuk kolektif, tidak ada backing-backingan, kelihatan yang salah langsung bisa dihukum, tapi kalau tetap dalam bentuk BPOM alias bentuk Badan, yang kepala Badannya dipilih dan ditunjuk Presiden, maka celah untuk mendapatkan backing politik itu ada, akibatnya kalau ada masalah, terindikasi selalu ada intervensi politik dari penguasa atau orang-orang di sekitar kekuasaan, ya seperti yang terjadi pada Kepala BPOM sekarang ini

Baca Juga :   Diunggulkan Sebagai Calon Ketum PSSI, Eerick Thohir Datang Lebih Awal Di arena KLB PSSI

“Ya, Kalau ingin bangkit, untuk menciptakan bangsa Indonesia sehat jasmani & Rohaninya, maka system pengawasan obat-obatan, makanan dan minuman harus di reformasi, bubarkan BPOM ganti dengan Dewan Dewan Pengawasan Obat-Obatan & Makanan, ya, kalau tidak, maka tema ‘Bangkit Negeriku Sehat Indonesiaku’ hanya slogan semata & hanya mimpi yang sulit diwujudkan, Karena itu Hari Kesehatan Nasional mari kita jadikan momentum Pembenahan Pengawasan Obat & Makanan dengan Bubarkan BPOM ”pungkas Rudy

Berita Terkait

Resolusi DK PBB untuk Gaza Di dukung Komisi I DPR RI
Kecepatan Surut Bukan Indikator Kesuksesan Penanganan Banjir
Pemprov DKI Buka Posko Konsultasi dan Pengaduan THR
Di Sidang Perdana PHPU 2024 DI MK, Anies Sebut Demokrasi Dalam Ancaman
Sidang Perdana Sengketa Pilpres di MK Bakal Dihadiri Abah Anies & Cak Imin
Anis Byarwati: Rasio Pajak Melempem Akibatkan Utang Kian Menumpuk
Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Jadi Pengumpul ZIS Terbanyak Tahun 2024
Pemdes Sindangsari genjot Perbaikan jalan Lingkungan jelang mudik lebaran
Berita ini 145 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:12 WIB

Resolusi DK PBB untuk Gaza Di dukung Komisi I DPR RI

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:32 WIB

Kecepatan Surut Bukan Indikator Kesuksesan Penanganan Banjir

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:17 WIB

Pemprov DKI Buka Posko Konsultasi dan Pengaduan THR

Rabu, 27 Maret 2024 - 11:24 WIB

Di Sidang Perdana PHPU 2024 DI MK, Anies Sebut Demokrasi Dalam Ancaman

Selasa, 26 Maret 2024 - 20:26 WIB

Anis Byarwati: Rasio Pajak Melempem Akibatkan Utang Kian Menumpuk

Selasa, 26 Maret 2024 - 20:11 WIB

Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Jadi Pengumpul ZIS Terbanyak Tahun 2024

Senin, 25 Maret 2024 - 16:32 WIB

Pemdes Sindangsari genjot Perbaikan jalan Lingkungan jelang mudik lebaran

Senin, 25 Maret 2024 - 14:16 WIB

Pemerintah Diminta Evaluasi Wacana Berakhirnya Insentif HGBT 7 Industri

Berita Terbaru

Headline

Resolusi DK PBB untuk Gaza Di dukung Komisi I DPR RI

Rabu, 27 Mar 2024 - 21:12 WIB

Ekonomi

Pemprov DKI Buka Posko Konsultasi dan Pengaduan THR

Rabu, 27 Mar 2024 - 20:17 WIB