Nasionalpos.comJakarta- Perhelatan Formula E merupakan salah satu program strategis Pemprov DKI Jakarta yang ditujukan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat Ibu Kota, serta tidak ada yang bisa menyangkal ajang balap mobil listrik internasional itu sukses digelar, bahkan disebutkan dalam catatan Formula E bahwa Jakarta E-Prix adalah yang terbaik dalam delapan tahun penyelenggaraan, akan tetapi masih saja ada pihak yang mempersoalkan penyelenggaraan perhelatan Balapan Mobil Formula E yang diduga menggunakan tangan KPK, untuk mengusik penyelenggaraan Formula E juga merupakan gebrakan prestasi Anies Baswedan yang mendunia itu, melalui pemanggilan Anies oleh KPK, hari ini, demikian disampaikan Rudy Darmawanto, SH, Ketua Poros Rawamangun, saat dihubungi awak media, Rabu, 7/9/2022 di Jakarta
“ Jujur, kami sangat menyanyangkan KPK sebagai salah satu insitusi penegakkan Hukum, diduga terjebak dalam permainan politik pihak tertentu, Yang seharusnya KPK konsen dan fokus ke pencegahan dan pemberantasan korupsinya, namun justru terindikasi adanya sikap tendesius soal formula e”ungkap Rudy Darmawanto, SH.
Menurut Rudy, dirinya mencium pemanggilan Anies oleh KPK soal penyelenggaraan Balap Mobil Formula E, terindikasi adanya scenario by order dari pihak tertentu, pasalnya formula e sudah selesai dan soal fee juga sudah dijelaskan secara transparan, penyelenggarakannyapun berlangsung sukses dan dikagumi oleh banyak negara, dari kondisi ini, dirinya menganalogikan keberadaan sosok Anies ini persis seperti Serial James bond, yang diganggu terus diintai terus dan bila perlu di hancurkan tujuanya,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini persis yang dialami Anies Baswedan saat ini, agar nggak jadi nyapres, Apapun judulnya dan targetnya anies hrs hancur dan nga nyapres maka ada saja, yang mencari-cari kesalahan Anies, tapi Insyaallah Allah SWT senantiasa melindunginya”Tukas Rudy
Rudy juga menyebut bahwa seluruh hal ini terjadi akibat mulai masuknya tahun politik menjelang Pemilu 2024. Sehingga diciptakanlah ketegangan politik yang menguat hingga tercipta drama dan sandera politik. Akibat kegaduhan ini, proses penegakan hukum menjadi rapuh akibat adanya kepentingan politik untuk menyandera arus bawah masyarakat yang menghendaki Anies sebagai Capres pada Pilpres 2024 mendatang.
“Jika KPK terjebak dengan permainan pihak yang menyandera arus bawah menghendaki Anies sebagai capres 2024, maka KPK akan berhadapan dengan arus bawah tersebut, ya, karena pemanggilan Anies oleh KPK sarat kepentingan politik yang berimplikasi dapat menyandera arus bawah yang menghendaki Anies sebagai Capres pada Pilpres 2024 mendatang”pungkas Rudy Darmawanto, SH.