Peninjauan Perdana Pasca Dilantik, Hendrajoni Tinjau Operasi Pasar Murah di Balai Kamih Koto Baru Nagari Kambang
Pessel, Nasionalpos.com — Untuk memastikan tidak terjadinya lonjakan harga dan kelangkaan sembilan bahan pokok (Sembako) selama bulan Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel),. Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), melakukan Operasi Pasar Murah (OPM) di Balai Kamih Koto Baru, Nagari (Desa-red) Kambang, Kecamatan Lengayang, Rabu (5/3).
Bupati Pessel, Hendrajoni, yang didampingi Kepala Dinas Pangan dan Perikanan, Firdaus, dan Kepala Dinas Kominfo Pessel, Wendi, saat melakukan kunjungan pasar murah tersebut, mengatakan, ” untuk ketersediaan sembako perlu mendapat perhatian serius pemerintah, terutama sekali di bulan suci Ramadan ini,.” Katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Operasi pasar ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga selama Ramadan. Kalaupun terjadi kelangkaan terhadap beberapa kebutuhan pokok, maka melalui peninjauan dan operasi pasar ini, bisa segera dilakukan langkah antisipasi,” jelasnya.
Hendrajoni menegaskan bahwa operasi pasar ini juga bertujuan untuk mengantisipasi adanya pedagang yang melakukan spekulasi harga. “Saya berharap melalui operasi pasar ini, masyarakat yang tengah menjalani ibadah puasa benar-benar mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar dan terjangkau,” harapnya pada peninjauan perdana pasca dilantik tersebut.
Ditegaskan pula bahwa operasi pasar ini menindaklanjuti perintah Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, dalam upaya mengendalikan inflasi. “Tidak ada istilah kebutuhan pangan mengalami kenaikan. Terutama sekali kebutuhan pangan masyarakat petani,” ujar Hendrajoni.
Ia menambahkan bahwa kepada petani, pihaknya juga meminta agar mereka dapat meningkatkan produktivitasnya. Dan kepada Dinas terkait, ia juga minta agar turun ke lapangan untuk melakukan pendampingan kepada petani agar tahu keluhan dan kebutuhan petani.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Pessel, Firdaus, menjelaskan bahwa melalui pasar murah tersebut, ada sejumlah bahan pokok yang disalurkan. “Di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, dan bawang merah,” ujarnya.
Firdaus menjelaskan lebih lanjut bahwa masing-masing jenis kebutuhan pokok tersebut dijual lebih murah Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu dari harga pasar. “Beras jenis premium anak daro dijual Rp 195 ribu untuk ukuran 10 kg, dan jenis SPHP Rp 63 ribu pula. Kuriek kusuik 175 ribu, pandan wangi 165 ribu, dan IR koto tangah Rp 155 ribu pula,” jelasnya.
Selain itu, harga gula pasir jenis Berlian Jaya juga dijual Rp 19 ribu per kg. Firdaus menambahkan bahwa operasi pasar ini tidak hanya dilakukan oleh Pemkab Pessel, tetapi juga melalui kerjasama dengan Toko Tani Indonesia Center (TTIC).
“Dari TTIC, harga telur ayam 1 lapiak dijual Rp 47 ribu, sementara harga di pasaran saat ini Rp 55 ribu. Kemudian, bawang merah dijual dengan harga Rp 37 ribu per kg,” ujar Firdaus.
Selanjutnya, minyak goreng sari murni 2 liter dijual seharga Rp 35 ribu, dan untuk jenis minyak dijual dengan harga Rp 15 ribu per liter. Ini adalah upaya pemerintah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran selama bulan Ramadan.
Ia juga menegaskan bahwa operasi pasar ini akan terus dilakukan di beberapa titik lain di Kabupaten Pesisir Selatan. “Kegiatan ini akan terus berjalan agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” jelas Firdaus.
Dengan adanya operasi pasar murah ini, diharapkan masyarakat yang menjalani ibadah puasa tidak terbebani dengan harga sembako yang melonjak. Hal ini juga menjadi salah satu langkah pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan selama bulan suci Ramadan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hendrajoni juga berjanji untuk terus memantau kondisi pasar dan memastikan bahwa kebutuhan pokok masyarakat selalu tercukupi dengan harga yang wajar. “Kami akan terus berupaya agar harga sembako tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat,” tutup Hendrajoni.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, petani, dan pihak swasta, diharapkan pasokan sembako dapat terjaga dengan baik, sehingga masyarakat tidak merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka selama bulan puasa. ***