Nasionalpos.com, Jenewa– Diperoleh informasi yang dilansir dari kantor berita Reuters, menyebutkan Para ahli memperingatkan bahwa, nama penyakit cacar monyet dapat memberikan stigma pada hewan primata yang memiliki peran kecil dalam penyebarannya. Stigma tersebut juga dapat meluas ke benua Afrika yang sering dikaitkan dengan hewan primata. Belum lama ini di Brasil, sejumlah orang dilaporkan menyerang monyet karena takut terinfeksi cacar monyer yang saat ini meluas di hampir seluruh belahan dunia.
Terkait dengan kondisi itu, maka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengundang masyarakat menyumbangkan ide untuk perubahan nama baru cacar monyet. WHO juga meminta agar tidak terlalu memberikan stigma negatif di masyarakat.
“Nama penyakit cacar monyet muncul sebelum ada praktik terbaik dalam menamai penyakit, seperti saat ini. Kami benar-benar ingin menemukan nama yang tidak menstigmatisasi,” kata juru bicara WHO, Fadela Chaib, dilansir Aljazirah, Rabu, 17/8/2022 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Chaib mengatakan, WHO membuka sumbangan ide nama baru untuk penyakit cacar monyet melalui situs web khusus. Menurut Chaib, menemukan nama baru untuk penyakit cacar monyet sangat penting agar tidak membuat pelanggaran terhadap kelompok etnis, wilayah, negara, dan hewan tertentu.
“Sangat penting kami menemukan nama baru untuk cacar monyet, karena ini adalah praktik terbaik untuk tidak membuat pelanggaran terhadap kelompok etnis, wilayah, negara, hewan, dll,” kata Chaib.
WHO telah menerima usulan nama antara lain, OPOXID-22 yang diajukan oleh dokter darurat Harvard Medical School Jeremy Faust. Bahkan ada yang mengusulkan nama Poxy McPoxface, diajukan oleh Andrew Yi. Nama tersebut merupakan kiasan dari Boaty McBoatface.