Singapura Setujui Indonesia Pasok Ayam dan Produknya

- Editor

Selasa, 5 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com,jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan, Singapura melalui Badan Pangan Singapura atau Singapura Food Agency (SFA) telah menyetujui Indonesia sebagai sumber baru impor ayam beku dan olahan ke negaranya. Hal tersebut Ia sampaikan melalui keterangan tertulisnya pada hari ini Selasa, (05/07/2022).

“Alhamdulillah Indonesia telah disetujui sebagai negara pemasok ayam beku dan produk olahannya ke Singapura”, ungkap Mentan SYL. Dengan demikian, menurutnya, Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara lebih yang telah terakreditasi untuk mengekspor ayam ke Singapura.

“SFA sudah menyampaikan surat ke kami terkait kabar baik ini dan kami akan segera menindaklanjutinya segera”, ucap SYL. Ia katakan, melalui surat resminya, Senior Director Regulatory Standards and Veterinary Office for Direktore General, Food Administration SFA tertanggal 30 Juni 2022 telah menyampaikan hasil dari auditnya dan telah menyetujui Indonesia sebagai negara pemasok ayam beku dan produk oalahannya ke Singapura. “Ini merupakan peluang yang sangat bagus bagi sektor swasta kita di bidang perunggasan”, imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai informasi, proses pembukaan akses pasar produk unggas dari Indonesia ke Singapura sudah dimulai sejak 2018 dan sudah mampu menembus ekspor produk telur asin ke pasar Singapura. Namun khusus untuk ayam dan produk turunannya lainnya dari Indonesia saat ini baru disetujui sebagai negara yang dapat mengekspor ke Singapura.

Baca Juga :   Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Beras ke Ritel Oleh Pemerintah

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan, saat ini komoditi unggas Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, dimana rencana produksi untuk tahun 2022 mencapai 3.884.799 ton untuk daging ayam dan 5.925.386 ton untuk telur. Menurut Nasrullah, kondisi surplus ini menjadi modal bagi Indonesia untuk mempromosikan produknya ke luar negeri, terutama dengan jaminan Kesehatan hewan dan jaminan pangan sesuai standar Internasional.

“Kami harap ini adalah langkah awal yang baik untuk kerjasama antara Indonesia dan Singapura, terutama Indonesia dapat membantu dalam upaya pemenuhan permintaan produk peternakan bagi seluruh warga Singapura,” ucap Nasrullah.

Ia katakan, sebelumnya SFA telah mengutus Timnya untuk mengunjungi Indonesia guna mengaudit keamanan pangan dan kontrol kesehatan hewan. “Tim dari Singapura telah mengunjungi berbagai fasilitas seperti peternakan, layanan karantina, dan laboratorium untuk lebih memahami sistem regulasi yang ada di Indonesia,” ungkap Nasrullah

Peninjauan ini untuk memastikan bahwa sumber tersebut memiliki sistem, proses, dan kemampuan yang diperlukan untuk memasok ayam dan dapat memenuhi standar keamanan pangan, serta kesehatan hewan ke Singapura.

Nasrullah pun menjelaskan, dalam suratnya yang disampaikan oleh SFA disebutkan, selama proses audit mereka telah memperoleh gambaran tentang manajemen produksi unggas di Indonesia. Rangkaian proses Audit Country Level telah dilaksanakan mulai dari tanggal 20 sampai dengan 23 Juni 2022. Lokasi yang dikunjungi oleh Tim Audit merupakan representasi Indonesia terhadap proses pengawasan dari pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal PKH, proses karantina di pintu pengeluaran Tanjung Priok, proses pengujian dan surveillance di Laboratorium Nasional seperti BPMSPH dan Balai Veteriner, serta jaminan proses produksi di farm komersil dengan kompartemen bebas AI.

Baca Juga :   Harga emas Antam hari ini turun Rp11.000 per gram

Perusahaan dan peternakan juga telah dievaluasi dan disetujui oleh SFA melalui evaluasi dokumenter terperinci dan audit di tempat untuk verifikasi. Selain itu, proses pengiriman akan menjalani pemeriksaan, pengambilan sampel, dan pengujian SFA pada saat impor.

Lebih lanjut Nasrullah menyebutkan, Pihak SFA menyampaikan persyaratan importasi mengharuskan inspeksi ante-mortem dan post-mortem (AM/PM) dibawah dokter hewan pemerintah. Ia katakan, untuk memastikan hal ini, Ditjen PKH akan melakukan audit bulanan untuk memeriksa dan melakukan verifikasi laporan bulanan AM/PM hasil pengambilan sampel untuk keamanan dan kualitas produk.

Sebagai informasi bahwa produk yang telah di “approved” untuk masuk ke Singapura diantaranya ayam beku (karkas dan pemotongan), serta heat-treated processed chicken product.

“Saat ini masih ada sekitar 12 unit usaha yang sudah submit untuk dievaluasi oleh SFA dan Insya Allah ekspor akan segera terealisasi,” pungkas Nasrullah.(*)

Loading

Berita Terkait

Semua Hal Penting tentang Stellar (XLM) yang Harus Investor Tahu
Maxy Academy Selenggarakan Kelas “Social Media Strategy with AI Power” untuk Tingkatkan Efektivitas Branding
Mulung Fest 2024, Gebrakan Kolaborasi Proyek Airdrop Terbesar di Indonesia
Topi Keren, Gaya Maksimal: Inspirasi Outfit dengan Bodypack
Perbedaan Pembalut Organik dan Pembalut Biasa
Nidji Tutup Tahun 2024 dengan Single “Lampu Hati” dan “Zayang-Zayang” Prelude untuk Album “Manifestasi Hati”
Solusi Terhindar Investasi Bodong, Ini Cara Pahami Investasi
Sambut Festive Season, Mall of Indonesia Hadirkan “Jolly Wonderland”

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 00:16 WIB

Semua Hal Penting tentang Stellar (XLM) yang Harus Investor Tahu

Senin, 9 Desember 2024 - 21:26 WIB

Maxy Academy Selenggarakan Kelas “Social Media Strategy with AI Power” untuk Tingkatkan Efektivitas Branding

Senin, 9 Desember 2024 - 20:24 WIB

Mulung Fest 2024, Gebrakan Kolaborasi Proyek Airdrop Terbesar di Indonesia

Senin, 9 Desember 2024 - 17:26 WIB

Topi Keren, Gaya Maksimal: Inspirasi Outfit dengan Bodypack

Senin, 9 Desember 2024 - 16:26 WIB

Perbedaan Pembalut Organik dan Pembalut Biasa

Berita Terbaru