Susilo: Sudah Saatnya Kita Melakukan Upaya Serius Selamatkan Bumi

- Editor

Minggu, 5 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Jakarta,- Pada Peringatan 50 Tahun Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Stockholm tanggal 5 Juni 2022 dibicarakan tiga masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk diperhatikan dewasa ini, yaitu : pemanasan global dan perubahan iklim, kehancuran alam dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi, khususnya polusi udara, Adapun tema dari Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 kembali diperingati dengan tema yang sama seperti 50 tahun lalu, yakni “Only One Earth” (Sustainably in Harmony with Nature), sedangkan di Indonesia, diperingati dengan tema“Satu Bumi untuk Masa Depan.”

Berkaitan dengan momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup se-dunia ke-50 tahun tersebut, Ketua LSM Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Biru Voice, Suryo Susilo, kepada pers yang menghubunginya, ia mengatakan bahwa momentum peringatan Hari Lingkungan hidup ini, dapat menjadi suatu refleksi untuk mengakui dengan jujur dan tulus bahwa kita belum sungguh peduli dalam menjaga bumi sebagai rumah bersama, bahkan di kalangan masyarakat masih terdapat cara berpikir bahwa alam ciptaan hanya sekadar sarana, sehingga dapat menjadi pembenaran dari watak serakah manusia untuk melakukan eksploitasi sumber daya alam yang akan berujung pada rusaknya keseimbangan ekosistem. Pada gilirannya kerusakan itu akan membuat manusia menderita.

Baca Juga :   Terima Delegasi Jepang, Gobel Ajak Berinvestasi dengan Konsep Berwawasan Lingkungan

“Di Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini, untuk melestarikan dan menjaga bumi dari kerusakan sudah saatnya kita melakukan upaya serius untuk menyelamatkan bumi,” ucap Suryo Susilo kepada pers, Minggu, (5/6/2022) di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengajak warga Bumi, untuk menyadari bahwa di antara jutaan galaksi yang ada di alam semesta, jutaan planet di galaksi, hanya ada satu Bumi yang menjadi tempat tinggal manusia, karena itu suka atau tidak suka diperlukan adanya kesadaran bagi para warga bumi untuk merawat bumi, agar bumi ini tetap lestari, bukan hanya untuk masa kini saja melainkan untuk masa mendatang, dan juga bukan hanya untuk generasi sekarang saja, melainkan untuk generasi mendatang.

“Oleh karena itu diperlukan perubahan cara berpikir, sikap maupun habitus kita yang merupakan bentuk upaya mewujudkan pertobatan ekologis, dengan bukan hanya menyuarakan keprihatinan saja, melainkan juga perlu melakukan sesuatu yang nyata konkrit, secara sadar melakukan aktivitas menyelamatkan bumi kita ini dari krisis ekologis” tukas Suryo Susilo

Baca Juga :   Update Data Corona (17/1/2022) Jumlah Pasien Positif 4.272.421 Orang dan Meninggal 144.174 Orang

Susilo juga mengingatkan bahwa pemanasan global dan perubahan iklim yang ramai dibicarakan sejak dirilis film Inconvenient Truth sekitar 16 tahun yang lalu, adalah prediksi yang telah dirasakan secara nyata beberapa tahun ini, sementara itu, di sisi lain, keberadaan Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman hayati, namun bahkan tidak disyukurinya apalagi menjaganya, sehingga memicu munculnya fenomena perilaku yang merusak dengan mengeksploitasi alam secara tidak terkendali.

“Kita perlu melakukan pertobatan ekologis sebagai komitmen yang merujuk pada perubahan dari dalam diri, sehingga melahirkan refleksi kritis tentang norma dan nilai atau prinsip moral yang dikenal umum selama ini dalam kaitan dengan lingkungan hidup, sehingga manusia tidak keliru dalam cara pandang dan bertindak dalam menjaga Bumi yang telah dipercayakan Tuhan kepadanya. Mari kita merawat Bumi sebagai rumah kita bersama, agar tetap nyaman untuk dihuni tidak hanya oleh kita sekarang ini, tetapi juga oleh anak cucu kita di masa mendatang” pungkas Suryo Susilo.(*dit)

Loading

Berita Terkait

Kejari Pessel Usut Dugaan Korupsi Dana Desa di Nagari Pancung Taba Tahun Anggaran 2021–2023
Pembangunan Jembatan di Jalan Tambong Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Baru “Seumur Jangung” Cat Sudah Melupas
Penguatan Perlindungan Konsumen Pada Bank DKI Harus Di Perkuat
Pembangunan Jembatan di Sambirejo Diduga Langgar Aturan, Tak Ada Papan Proyek dan K3 Diabaikan
Melakukan Pungli Dikawasan Objek Wisata Carocok Painan, Dua Orang Pelaku Diamankan Sat Reskrim Polres Pessel
Bupati Hendrajoni Lepas 150 Jemaah Calon Haji 1446 H / 2025 M
Ari Bagus Pranata Sebagai Aktivis Muda Ini Apresiasi Bukti Nyata Program Bupati Banyuwang
Dugaan Mark-Up Pengadaan Ayam Program Ketahanan Pangan Desa oleh Honorer di Pessel Mencuat, Kepala DPMD Lepas Tangan

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 20:33 WIB

Kejari Pessel Usut Dugaan Korupsi Dana Desa di Nagari Pancung Taba Tahun Anggaran 2021–2023

Rabu, 14 Mei 2025 - 15:28 WIB

Pembangunan Jembatan di Jalan Tambong Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Baru “Seumur Jangung” Cat Sudah Melupas

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:44 WIB

Penguatan Perlindungan Konsumen Pada Bank DKI Harus Di Perkuat

Selasa, 13 Mei 2025 - 18:00 WIB

Pembangunan Jembatan di Sambirejo Diduga Langgar Aturan, Tak Ada Papan Proyek dan K3 Diabaikan

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:34 WIB

Bupati Hendrajoni Lepas 150 Jemaah Calon Haji 1446 H / 2025 M

Berita Terbaru