NasionalPos.com, Tanimbar- Kabupaten Tanimbar, Maluku mengalami beberapa gempa. Tercatat pada (8/11) pukul 11.52.53 gempa dengan M 7,2 SR. Pemutakhiran data Gempa Bumi M 7.2 dengan kedalaman 10 KM, menjadi M 6.9 dengan kedalaman 14 km.
Laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Tanimbar gempa dirasakan Sedang – lemah selama sekitar 3 menit di Kab. Kep. Tanimbar. Gempa dirasakan dengan skala IV-V MMI di wilayah Saumlaki – Kep. Tanimbar.
Gempa dirasakan dengan skala IV MMI di wilayah Kepulauan Banda. Gempa dirasakan lemah wilayah Kec. Wetang di Kab. Maluku Barat Daya. Sebagian masyarakat merasakan getaran gempa, namun tidak ada kepanikan. Situasi aman dan kondusif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu laporan dari Kepala Bidang Darurat Logistik BPBD Kab Tanimbar Saumlaki, melalui sambungan telepon,
dari hasil pantauandi kota dan desa sekitar Saumlaki, tidak ada dampak kerusakan akibat gempa, Sedangkan di kecamatan dan desa belum ada laporan akibat dampak gempa,.
“Upaya penanganan gempa BPBD Kab. Kep. Tanimbar melakukan monitoring dampak dari gempa tersebut dan koordinasi dengan BMKG. Kami bersama BMKG selalu mengupdate info tiap kejadian gempa susulan, Kami juga selalu berkoordinasi dengan para Camat untuk menghimbau kepada masyarakat melalui para Kades / Lurah, agar tidak panik, tidak mudah percaya pada info yang tidak resmi, dan selalu melaporkan setiap kejadian dan dampak yang terjadi baik korban maupun kerusakan akibat gempa. Mengingat kami daerah kepulauan yg juga berjauhan kadang jaringan komunikasi juga terbatas, apabila ada kejadian dan/atau laporan yg agak terlambat, akan kami sampaikan lebih lanjut, ujar Saumlaki
Berdasarkan info dari laman website Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa di Tanimbar pada (8/11) terjadi 3 kali. Gempa pertama dengan M 6.8 terjadi pukul 20:02:07 WIB di Barat Laut Tanimbar. Selanjutnya gempa kedua dengan M 5.3 pukul 20:21:05 WIB dan gempa ketiga dengan M 5.1 pukul 21:47:38 WIB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan.
Pastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.
Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, agar bisa mengenali ciri gempa yang bisa memicu tsunami. Jika gempa berlangsung secara terus menerus selama lebih dari 30 detik baik itu dengan guncangan keras maupun mengayun, masyarakat yang berada di daerah pantai agar segera lari ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadi tsunami.