NasionalPos.com Jakarta– Berdirinya organisasi Boedi Oetomo tgl 20 Mei 1908 ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional., karena dari sinilah yang kemudian sudah semestinya nilai nilai kebangsaan yang sudah tersulut dan tertanam dikalangan pemuda/i jaman itu, sehingga kemudian menimbulkan gerakan masive utk bersatu dan mendeklasikan Sumpah Pemuda 1928 hingga para elite pemuda pemudi (mileneal jaman dulu)itu meneriakan Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, demikian disampaikan oleh Faisal Saleh pemerhati social politik, saat dihubungi awak media, Jumat, (20/05/2022) di Jakarta.
“ Nah, sekarang ini peringatan Hari Kebangkitan Nasional, dapat dimaknai sebagai momentum bagi para milenial untuk meneriakkan kembali arti kemerdekaan dengan kondisi kekinian.”ucap Faisal Saleh.
Menurut Faisal Saleh, keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah dicetuskan oleh para pendahulu bangsa, untuk itulah sekarang lah saatnya merebut dan menguasai teknologi kekinian di era revolusi industry, sedangkan Revolusi teknologi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai perubahan teknologi yang berlangsung dalam waktu cepat dan mengacu pada arah modern yang terjadi dalam semua bidang kehidupan manusia, seperti teknologi digital yang lagi berkembang segala bidang, bukan hanya itu, teknologi yang bergerak dibidang pertanian juga harus dikuasai karena negeri ini terkenal sejak jaman dulu sebagai negeri yang kaya akan rempah-rempahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena itulah Kita harus berdaulat dan memiliki kemampuan teknologi yang akan berkembang dlm segala bidang kehidupan, Milenial Indonesia sekarang mesti bangkit agar tidak ketinggalan dari Revolusi Industri itu sendiri, dengan berinovasi, menguasai dan memamfaatkan demi kemandirian bangsa”Tukas Faisal Saleh.
Sekarang ini, lanjut Faisal, persaingan menguasai teknologi seperti teknologi digital, robot, IT dsb, sudah sangat kompetitif, dan juga sangat ketat baik di tingkat nasional, regional maupun international, karena itu, milenial sekarang harus bisa menguasai dalam arti memproduksi dan menggunakannya, Jangan hanya kita dibuat pasar produk asing seperti di masa lalu, dan juga masih terjadi di masa kini, bukan hanya itu, jika ingin mengembangkan teknologi kekinian itu di negeri ini, maka hasil karya inovasi pengembangan teknologi tersebut, harus punya nilai tawar yang tinggi dengan pihak luar negeri. Selain itu, harus juga ditanamkan di era kebangkitan nasional di abad 21 ini terbentuknya karakter kepribadian kelompok milenial yang canggih, modern mandiri dan berakhlak mulia, Modern dalam arti menguasai ilmu dan teknologi kekinian, pekerja keras, pantang menyerah dan jujur serta disiplin waktu, serta penting juga berwawasan kebangsaan dan penjaga bumi yang asri.
“Untuk membentuk dan menyiapkan karakter kepribadian generasi milenial super hebat lahir dan batin nya dalam persaingan di abad 21 ini, maka banyak hal yang harus dilakukan diantaranya adalah Lakukan reformasi system pendidikan berorientasi pada penciptaan generasi pelopor bukan pengekor”Tandas Faisal.
Faisal juga mengingatkan banyak ahli mengatakan Indonesia bersama China dan India akan memainkan peranan yang signifikan di abad 21 ini, untuk itulah sudah seharusnya bangsa Indonesia dapat membuktikan analisa yang benar itu dengan menyiapkan generasi milenial yang berguna bukan hanya untuk Bangsa ini, melainkan juga untuk masyarakat global, melalui penerapan system pendidikan formal dan non formal harus terus ditingkatkan kualitasnya, serta Guru guru formal dan elite semuanya harus benarbenar menyiapkan.
“Sejarah telah membuktikan bahwa awal abad 20 tercipta milenial yang bisa membawa perubahan dan menyesuaikan era dijaman itu sehingga timbul rasa nasionalisme dan tentunya di abad 21 ini tantangannya berbeda tapi intinya sama yaitu kita tidak boleh dijajah lagi denga penjajahan model baru, dengan demikian Momentum Kebangkitan Nasional juga merupakan momentum kebangkitan generasi pelopor di era Revolusi Teknologi”pungkas Faisal Saleh. (*dit)