Hutan dan Lahan di Gunung Ciremai Dilumat ’Si Jago Merah

- Editor

Kamis, 29 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Kuningan- Vegetasi semak belukar dan beberapa pohon terbakar di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Minggu (25/9). Kebakaran hutan dan lahan itu sudah berhasil dipadamkan, namun api muncul kembali pada Selasa 27/9/2022 hingga hari Rabu 28/9/2022 kemaren.

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat laporan bahwa tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan bersama Masyarakat Peduli Api (MPA), Forum Ciremai, Destana Karangsari, TNI, Polri, BTNGC dan relawan yang berjumlah kurang lebih 170 personel sempat kewalahan menghadapi ’Si Jago Merah’ yang terus melumat belukar akibat tiupan angin yang cukup kencang.

“Api masih menyala, Pak. Tim masih dalam penanganan,” ungkap Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, kondisi medan yang berupa lereng bukit dan tebing curam berbatu ditambah jarak titik api dengan jalan utama cukup jauh turut menyulitkan upaya pemadaman oleh tim gabungan.

Baca Juga :   Kesimpulan Komnas HAM soal kekerasan seksual di kasus Pembunuhan Brigadir J Bisa Menguntungkan Pihak Putri

Tim gabungan telah mengerahkan tiga mobil pemadam kebakaran dan empat kendaraan taktis lainnya untuk mengangkut personel maupun peralatan yang dibutuhkan selama pemadaman. Upaya pemadaman itu dilakukan hingga malam hari dan tim gabungan juga melakukan patroli guna memastikan titik api sudah tidak ditemukan.

Berdasarkan hasil kaji cepat sementara, luas cakupan yang terbakar telah mencapai kurang lebih 95,56 hektar. Hingga saat ini belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut. Namun menurut catatan, kejadian serupa juga pernah terjadi pada 1 September 2022 di blok Pejaten, Kabupaten Kuningan dengan luas lahan yang terbakar pada saat itu adalah 7,25 hektar.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Jatiwangi dan Kertajati menyatakan wilayah Kabupaten Kuningan memasuki puncak musim kemarau tahun 2022 pada bulan Agustus-September. Pada periode itu, cuaca menjadi panas dan angin bertiup kencang, sehingga fenomena kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan sangat berpotensi terjadi.

Baca Juga :   Alasan Erick Disorot Usai Dukung Prabowo-Gibran Diungkap Peneliti BRIN

BMKG juga memprakirakan bahwa musim penghujan di wilayah Jawa Barat akan masuk di akhir bulan September hingga November. Namun, beberapa wilayah di Jawa Barat menurut tidak akan semua memasuki musim penghujan di waktu yang sama atau mengalami kemunduran.

Sebagai antisipasi dan upaya mitigasi potensi kebakaran hutan maupun kekeringan, BNPB mengimbau kepada seluruh stakeholder agar bersinergi bersama untuk melakukan patroli rutin di lokasi-lokasi rawan kebakaran, seperti pegunungan, perbukitan dan lahan belukar.

Apabila mendapati adanya titik api, maka diharapkan tim gabungan bersama masyarakat dapat segera memadamkan dengan alat yang direkomendasikan. Bagi wisatawan maupun para pendaki dan petani agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. Apabila harus membuat api unggun atau tungku memasak, pastikan api sudah benar-benar padam sebelum meninggalkan tempat.

Loading

Berita Terkait

Dukung Pengendalian Iklim, MDA Bersama DLH Luwu Laksanakan Sosialisasi Proklim di Kecamatan Latimojong
20 jutaan masyarakat di ungkap BAPPENAS Belum Cukup Pangan Sesuai Kalori
Puncak Peringatan Bulan PRB Aceh 2024
PDAM Tirta Mulia Pemalang Menjalin Kerjasama Dengan PT. Tigalapan Adam Internasional
PNTI Jakarta, Perkenalkan Energi Green Hidrogen Solusi Revolusioner Tanggulangi masalah Bahan Bakar untuk Nelayan
Menyoal Merek, Golongan, dan Jumlah Rokok dalam Pengawasan Kemasan Rokok Standar/Polos: Benarkah perlu?
Kabupaten Tegal Raih Juara II, Di Ajang Pertuntra Pilkada Damai 2024 Jateng
Gagasan Pramono-Rano, Dinilai Pengamat Lebih Fokus & Realistis

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:10 WIB

Dukung Pengendalian Iklim, MDA Bersama DLH Luwu Laksanakan Sosialisasi Proklim di Kecamatan Latimojong

Kamis, 10 Oktober 2024 - 21:21 WIB

20 jutaan masyarakat di ungkap BAPPENAS Belum Cukup Pangan Sesuai Kalori

Kamis, 10 Oktober 2024 - 21:01 WIB

Puncak Peringatan Bulan PRB Aceh 2024

Kamis, 10 Oktober 2024 - 12:49 WIB

PDAM Tirta Mulia Pemalang Menjalin Kerjasama Dengan PT. Tigalapan Adam Internasional

Rabu, 9 Oktober 2024 - 12:03 WIB

PNTI Jakarta, Perkenalkan Energi Green Hidrogen Solusi Revolusioner Tanggulangi masalah Bahan Bakar untuk Nelayan

Berita Terbaru