Jalan Salib Spesial Gua Maria Anjungan diresmikan Uskup Agustinus

- Editor

Selasa, 1 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com,Mempawah– Pada Minggu 30 Oktober 2022 kemaren lusa, bertempat di Gua Maria Ratu Pencinta Damai Anjungan Keuskupan Agung Pontianak, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus meresmikan pembangunan yang merupakan buah dari pemerenungan dalam tentang peran Bunda Maria kepada Yesus Kristus.

Hal itu Uskup Agustinus tuangkan dalam setiap stasi jalan salib dengan ornamen yang tak biasa. Setiap Stasi dibangun dengan bentuk batang kayu raksasa dan dalam batang kayu tersebut ada patung-patung setiap peristiwa jalan salib.

Letak jalan salib tersebut persis di samping Gua Maria tempat berdoa dengan mengelilingi rimbunnya hutan Anjungan. Kompleks yang dingin itu kini ditata lebih elok oleh Uskup Agustinus. Bertepat dengan Bulan Oktober yang didedikasikan sebagai bulan Rosario, Uskup Agustinus menegaskan bahwa peranan doa Rosario merupakan sebuah aktivitas doa suci yang dilantunkan umat Allah kepada Bunda Maria dengan memohon pertolongan doa Bunda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Dalam Homilinya Uskup Agustinus menggarisbawahi bahwa alasan utama didirikan stasi jalan salib di Kompleks Gua Maria Anjungan adalah peranan Bunda Maria yang tak terlepas dari sosok Tuhan Yesus Kristus, dimana Bunda Maria setia mendampingi peristiwa ke peristiwa hingga bangkitnya Tuhan Yesus dari makam.

Baca Juga :   BCA Mendukung Pengembangan Start-up & Talenta Digital

“Hal yang paling utama dari penghayatan pembangunan Stasi Jalan Salib di Kompleks Gua Maria ini karena peranan Bunda Maria yang setia mendampingi putranya hingga wafat dan sampai peristiwa kebangkitannya-pun Bunda Maria terlibat didalamnya,” kata Uskup Agustinus.

Misa pada penutupan Bulan Maria pada 30 Oktober 2022 di Gua Maria yang dimulai pada Pukul 10.00 WIB dihadiri antara lima ribu (5000) hingga enam ribu (6000) orang.  Perjalanan mulai parkiran hingga ke Gua Maria dipadati penziarah. Adapula berbagai stand makanan dan penjual peralatan rohani berderet dari awal gerbang hingga ujung mendekati tanjakan jalan ke Gua Maria.

Menurut Uskup Agustinus ingatan hangat tentang impresi peristiwa yang pernah terjadi sejak awal berdirinya Gua Maria Ratu Pencinta Damai Anjungan adalah ‘memo’ dan sombol perdamaian penting yang mesti menjadi ukiran damai yang bisa ‘terwariskan’ sampai saat ini.

Gerakan G30S PKI tahun 1965 yang berdampak dalam situasi dan keamanan di Kalimantan Barat. Saat itu, pada 17 Oktober 1967 terjadi peristiwa yang dikenal dengan ‘demonstrasi’ orang Dayak dan orang Tionghua yang berakibatkan banyak korban dan nyawa. Dengan kata lain terjadi pertumpahan darah dan tragedi ‘merah’ yang menyat hati.

Baca Juga :   Tokoh Kepri-Jakarta Ingatkan Panglima TNI Agar Jangan Asal Ngomong, Tapi Sebaiknya Datangi Rakyat Rempang-Galang, Rangkul/Piting Sebagai Saudara bukan Sebagai Lawan

Ukiran prasasti sejarah yang diletakan depan Gua Maria tentang peristiwa itu sengaja dibuat oleh Uskup Agustinus sebagai ‘warisan semangat damai’ yang tidak boleh terlupakan oleh umat Katolik Keuskupan Agung Pontianak.

Tepat pada 29 April 1973, Pastor Hieronymus Bumbun OFMCap pada saat itu sebagai Vikjen Keuskupan Agung Pontianak, meresmikan dan memberkati Gua Maria Anjongan yang kemudian diberi nama Gua Maria Ratu Pencinta Damai.

Permenungan yang sama itu Uskup Agustinus tuangkan dalam penghayatan pentingnya mendirikan stasi jalan Salib.

“Saat Yesus disalibkan, Yesus berkata kepada Ibu nya, Ibu inilah anak-anak mu (murid-muridnya), dari sana tersirat bahwa Bunda Maria mewakili warisan suci tentang ke-ilahi-an Allah dalam dunia untuk membantu anak-anaknya yang berdevosi kepada Bunda mohon pertolongan doanya,” pungkas Uskup Agustinus. (*red/Samuel- Komisi Komunukasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak)

Loading

Berita Terkait

Wakil Bupati Pessel Terpilih, Risnaldi Ibrahim Hadiri Pelantikan Imam Khatib Masjid Nurul Yaqin Koto Merapak Sutera
Bawaslu Terkesan Hanya Jadi Penonton di Pilkada Jakarta 2024
Koalisi Ojol Nasional Desak Negara Berlakukan BBM Bersubsidi Untuk Ojol, Tanpa Syarat & Tanpa Skema Akal-akalan
Diduga Terlibat Judol di Komdigi, ISCW Desak Polri Periksa Oknum Pengurus KOI
PP PPM Apresiasi Kegiatan Donor Darah di Laksanakan oleh PPIR, & Berharap Jadi Ajang Diplomasi Kemanusiaan Perkuat Persaudaraan Indonesia-Rusia.
Galian Tanah Merah Di Desa Sindangsari diduga tak kantongi Izin
6 Juta Anak Perokok, IYCTC dan CISDI Gelar Forum Orang Muda Tuntut Pemerintah Tegas Mengatasi Masalah Rokok
Kadinkes Subang jenguk Cello Alfaro

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 12:34 WIB

Wakil Bupati Pessel Terpilih, Risnaldi Ibrahim Hadiri Pelantikan Imam Khatib Masjid Nurul Yaqin Koto Merapak Sutera

Sabtu, 7 Desember 2024 - 10:33 WIB

Bawaslu Terkesan Hanya Jadi Penonton di Pilkada Jakarta 2024

Sabtu, 7 Desember 2024 - 10:04 WIB

Koalisi Ojol Nasional Desak Negara Berlakukan BBM Bersubsidi Untuk Ojol, Tanpa Syarat & Tanpa Skema Akal-akalan

Sabtu, 7 Desember 2024 - 00:40 WIB

Diduga Terlibat Judol di Komdigi, ISCW Desak Polri Periksa Oknum Pengurus KOI

Jumat, 6 Desember 2024 - 22:55 WIB

PP PPM Apresiasi Kegiatan Donor Darah di Laksanakan oleh PPIR, & Berharap Jadi Ajang Diplomasi Kemanusiaan Perkuat Persaudaraan Indonesia-Rusia.

Berita Terbaru