NasionalPos.com, Kupang – “Saya beragama Islam, tetapi saya tertarik menyaksikan Pesparani ini. Saya ingin melihat langsung dan mengenal umat Katolik dari seluruh Indonesia, lebih khusus mau berfoto dengan Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo,” cerita Siti Halima seorang penonton kepada awak media, yang ikut memadati halaman Stadion Oepoi untuk menyaksikan pembukaan Expo Nusantara, Jumaat, 28/10/2022
Perempuan 31 tahun dari Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini mengatakan di NTT, masyarakatnya sudah terbiasa dengan toleransi. Maka ketika gawai akbar di Kota Kupang, dirinya berharap semua orang yang datang dari berbagai daerah bisa menganggap Kota Kupang sebagai rumah yang penuh damai.
“Mari dan nikmati Kota Kupang, rumah bagi sejuta umat, tempat teraman bercerita soal toleransi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedikitnya lebih dari 400 orang memadati halaman Stadion Oepoi untuk menyaksikan pembukaan Expo Nusantara. Di tengah keramaian, tidak saja umat Katolik tetapi nampak umat dari berbagai kalangan iman.
“Ada pesan toleransi yang kuat dalam kegiatan hari ini. Para pengisi acara adalah ibu-ibu muslim dan penari seka rjagad para pemudi Hindu. Termasuk Ketua Umum Pesparani II ini adalah seorang Muslim sekaligus Wakil Ketua MUI NTT, KH Jamaludin Ahmad, serta panitia lokal yang berasal dari agama lain,” ujar Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo.
Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia ini menambahkan perayaan Pesparani Nasional II ini diadakan bersamaan dengan perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober.
“Ada makna persatuan dan semangat persaudaraan yang mau disampaikan. Bila berkaca pada sejarah maka umat Katolik sadar bahwa Pesparani adalah peristiwa rohani dan peristiwa kebersamaan. Perayaan untuk Tuhan dan Tanah Air,” jelasnya.
Ia memberi contoh ikon toleransi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang dihubungkan dengan terowongan silahturahmi. Karena itu, dirinya berharap Pesparani Nasional II ini tidak lagi bersifat kedaerahan tetapi menjadi satu kesatuan yang kuat yang membawa nama Gereja dan Bangsa.
“Saya sangat berharap Pesparani Nasional II ini dapat berlangsung dalam semangat Sumpah Pemuda, yang terjadi 94 tahun silam, Bersatu bangun bangsa”tukas Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo.
Sementara itu, informasi di dapat dari panitia pelaksana, Pesparani Nasional II ini di ikuti oleh kontingen perwakilan dari Provinsi yang ada di Indonesia, namun tercatat hanya Provinsi Bali dan Provinsi Jawa Timur, yang absen tidak mengikuti ajang bergengsi tingkat Nasional ini.
“Ya, jujur, saya sangat senang dan bangga bisa ikut dan terlibat dalam Pesparani Tingkat Nasional ke II, ini pengalaman pertama dan mengesankan bagi saya bisa berjumpa dengan saudara-saudara umat Katolik dari berbagai Provinsi”ucap salah seorang peserta berinisial I K dari kontingen Provinsi DKI Jakarta.