NasionalPos.com, Bangkok– Diperoleh informasi dikutip dari kantor berita reuters, yang menyebutkan bahwa adanya gerakan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha yang diajukan di parlemen, namun demikian kenyataannya, dirinya mampu lolos dari gerakan mosi tidak percaya tersebut, yang merupakan ujian besar terakhirnya menjelang pemilihan umum yang akan digelar dalam waktu kurang dari setahun.
Prayuth mendapatkan cukup suara pada Sabtu (23/7/2022) untuk menjamin posisinya sebagai perdana menteri sampai masa jabatannya berakhir pada Maret. Pihak oposisi menuduh Prayuth dan pemerintahannya melakukan korupsi dan salah urus ekonomi.
Oposisi membutuhkan lebih dari 239 suara dari 477 suara parlemen untuk menyingkirkan Prayuth. Namun, Prayuth akhirnya berhasil meraih 256 suara dukungan dan 206 suara tidak mendukungnya. Sementara sembilan suara abstain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ini adalah untuk keempat kalinya Prayuth menghadapi mosi tidak percaya sejak dia dipilih oleh majelis untuk tetap menjadi perdana menteri pada 2019. Oposisi menilai pemilihan Prayuth diadakan di bawah aturan yang dirancang untuk membuatnya tetap berkuasa. Prayuth awalnya merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta pada 2014.
Prayuth menghadapi mosi tidak percaya pada September lalu. Ketika itu Prayuth memperoleh 264 suara di tengah pertanyaan tentang penanganannya terhadap pandemi virus corona.
Protes yang meminta perdana menteri untuk mundur dan pemilihan baru yang akan diadakan telah berlangsung selama dua tahun. Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan popularitas Prayuth menurun. Prayuth tidak memberikan indikasi kapan pemilu akan digelar. (*dit)