NasionalPos.com, Jakarta- Ada catatan positif terhadap 100 hari kinerja Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang patut di apresiasi, diantaranya adalah penanganan banjir. Selain menggerakkan kembali normalisasi sungai, peringatan dini terkait cuaca dan potensi banjir, kemudian juga penanggulangan kemacetan lalu lintas, serta pembenahan tata ruang, demikian disampaikan Dedy Iskandar SE, MH Ketua Matra Jakarta kepada awak media, Senin, 23 Januari 2023 di Jakarta.
“Bukan hanya itu, ada juga kinerja beliau, yang sangat dirasakan warga Jakarta, yakni adanya akselerasi dalam pembangunan sodetan BKT, LRT maupun MRT hingga persiapan pembangunan Giant Sea Wall yang semakin diprioritaskan pasca semakin kritisnya pemukiman tepi pantai akibat meningginya air laut”ungkap Dedy Iskandar SE, MH.
Kemudian, lanjut Dedy, semua itu dapat dilakukan sebab adanya kemampuannya dalam membangun komunikasi dengan Pemerintah Pusat dalam penanganan masalah banjir dan kemacetan, terutama beberapa kementerian terkait, semisal PU PR, ATR/BPN, BUMN dan Perhubungan, serta juga kemampuan beliau membangun komunikasi dengan DPRD DKI Jakarta yang lebih harmonis, sinergis dan komunikatif, sehingga berbagai permasalahan dalam perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan maupun kebijakan dapat segera dieksekusi dengan penanganan yang tepat dan pengawasan yang lebih efektif, dibukanya kran komunikasi maupun informasi dari dan untuk warga Jakarta juga lebih transparan dan juga efektif.
“Pj Gubernur telah membuat berbagai terobosan untuk menjawab sejumlah masalah penting di ibu kota, nampaknya sudah sejak awal kepemimpinannya, beliau telah memetakan tiga prioritas, yaitu penanganan banjir, perbaikan layanan transportasi dan antisipasi perlambatan ekonomi tahun ini.”tukas Dedy.
Menurut Dedy, beliau telah tampil sebagai pemimpin yang humanis saat menghadapi sejumlah komponen masyarakat dengan beragam kepentingan di Jakarta. Hal ini terbukti dari kembali bersatunya sejumlah kelompok masyarakat lokal di Jakarta, kerukunan antar umat beragama yang kian prospektif, hingga komitmen sejumlah elemen masyarakat dana kelompok kategorial yang ingin berlomba-lomba berkontribusi secara positif di Jakarta, tidak hanya itu, sejumlah terobosan beliau yang patut diapresiasi dan didukung seperti membuka lagi pos pengaduan langsung, turun langsung ke lokasi (blusukan), menggalakan kembali Jumat menanam, inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor pemerintah seperti Kelurahan, Kecamatan, SKPD dan lainnya.
“Keterbatasan wewenangnya sebagai Penjabat Gubernur yang tidak dipilih oleh warga Jakarta secara langsung, tak membuatnya enggan untuk membangun inisiatif, tapi justru melalui keluwesan maupun ketegasan dalam membangun komunikasi dengan pusat dan sejumlah pihak, sehingga dapat menciptakan Langkah terobosan yang bisa menjadi modal kuat bagi membenahi Jakarta untuk lebih optimis melihat masa depan dan mempersiapkan diri menjadi kota dunia.”pungkas Dedy Iskandar SE, MH. (*dit)