Latihan Korsel-AS, Dianggap Militer Korut Provokasi Terbuka

- Editor

Senin, 7 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Pyongyang– Latihan militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini adalah provokasi terbuka dan latihan perang yang berbahaya. Tindakan itu pun telah ditanggapi dengan langkah-langkah yang mensimulasikan serangan ke pangkalan udara dan pesawat tempur mereka, demikian disampaikan Militer Korea Utara (Korut) kepada pers, Senin, 7/11/2022 di Pyongyang, seperti dilansir dari kantor berita pemerintah Korut KCNA

“Latihan tersebut merupakan “Badai Waspada” dari bentuk provokasi terbuka yang bertujuan untuk meningkatkan ketegangan dengan sengaja, Latihan perang berbahaya dengan sifat agresif yang sangat tinggi terhadap Korut,” ungkap Staf Umum Tentara Rakyat Korea

Baca Juga :   Muhaimin Syarif Dipanggil KPK Sebagai Saksi korupsi Abdul Ghani Kasuba

Pekan lalu, Pyongyang melakukan uji coba beberapa rudal termasuk kemungkinan rudal Balistik  antarbenua (ICBM) yang gagal dan ratusan peluru artileri ke laut. Uji coba ini bersamaan dengan acara latihan udara enam hari yang dilakukan Seoul dan Washington.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Militer Korsel mengatakan, dua pembom B-1B dilatih dengan empat jet tempur F-16 AS dan empat jet F-35 Korsel selama hari terakhir latihan angkatan udara gabungan “Vigilant Storm” yang berakhir Sabtu (5/11/2022). Ini menandai pertama kalinya sejak Desember 2017 bahwa pembom dikerahkan ke Semenanjung Korea. Latihan tersebut melibatkan sekitar 240 pesawat tempur, termasuk jet tempur canggih F-35 dari kedua negara.

Baca Juga :   Posisi KKB Semakin Terdesak Ungkap Kapuspen TNI

Uji coba senjata Korut terakhir dilakukan pada akhir pekan lalu dengan meluncurkan empat rudal balistik ke laut. Tindakan ini merupakan balasan usai AS mengirim dua pembom supersonik yang melesat di atas Korsel.

Kementerian Luar Negeri Korut menggambarkan tindakan militer negara itu selama pekan lalu sebagai tanggapan yang tepat terhadap latihan Vigilant Storm. Pengerahan itu dinilai sebagai histeria konfrontasi militer AS. Pyongyang juga akan menanggapi dengan penangkal terberat untuk setiap upaya dari pasukan musuh untuk melanggar kedaulatan atau kepentingan keamanannya.

 

 

Berita Terkait

Resolusi DK PBB untuk Gaza Di dukung Komisi I DPR RI
Kecepatan Surut Bukan Indikator Kesuksesan Penanganan Banjir
Pemprov DKI Buka Posko Konsultasi dan Pengaduan THR
Keren! Flypass Bonanza dan Heli Bell 505 Warnai Tupdik dan Wing Day 11 Perwira Penerbang TNI AL
Di Sidang Perdana PHPU 2024 DI MK, Anies Sebut Demokrasi Dalam Ancaman
Sidang Perdana Sengketa Pilpres di MK Bakal Dihadiri Abah Anies & Cak Imin
Anis Byarwati: Rasio Pajak Melempem Akibatkan Utang Kian Menumpuk
Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Jadi Pengumpul ZIS Terbanyak Tahun 2024
Berita ini 49 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:12 WIB

Resolusi DK PBB untuk Gaza Di dukung Komisi I DPR RI

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:32 WIB

Kecepatan Surut Bukan Indikator Kesuksesan Penanganan Banjir

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:17 WIB

Pemprov DKI Buka Posko Konsultasi dan Pengaduan THR

Rabu, 27 Maret 2024 - 18:03 WIB

Keren! Flypass Bonanza dan Heli Bell 505 Warnai Tupdik dan Wing Day 11 Perwira Penerbang TNI AL

Rabu, 27 Maret 2024 - 11:24 WIB

Di Sidang Perdana PHPU 2024 DI MK, Anies Sebut Demokrasi Dalam Ancaman

Selasa, 26 Maret 2024 - 20:26 WIB

Anis Byarwati: Rasio Pajak Melempem Akibatkan Utang Kian Menumpuk

Selasa, 26 Maret 2024 - 20:11 WIB

Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Jadi Pengumpul ZIS Terbanyak Tahun 2024

Senin, 25 Maret 2024 - 14:16 WIB

Pemerintah Diminta Evaluasi Wacana Berakhirnya Insentif HGBT 7 Industri

Berita Terbaru

Headline

Resolusi DK PBB untuk Gaza Di dukung Komisi I DPR RI

Rabu, 27 Mar 2024 - 21:12 WIB

Ekonomi

Pemprov DKI Buka Posko Konsultasi dan Pengaduan THR

Rabu, 27 Mar 2024 - 20:17 WIB