Home » Politik » Rapat Konsultasi KPU dan DPR RI Sepakati Anggaran Pemilu 2024

Rapat Konsultasi KPU dan DPR RI Sepakati Anggaran Pemilu 2024

Dame.T 06 Jun 2022 35

NasionalPos.com,Jakarta — Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pimpinan DPR RI telah menyepakati anggaran hingga tahapan pemilu 2024. Kesepakatan didapat pada rapat konsultasi bersama pimpinan DPR, Senin (6/6/2022).

“Tadi sudah sama-sama disepakati antara KPU dan melalui Komisi II dan pemerintah bahwa tahapan pemilu dimulai insyaallah sesuai dengan jadwal yang ada yaitu 14 Juni 2022,” kata Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan.

Selain itu, pemerintah dan DPR juga sepakat biaya tahapan sampai pelaksanaan pemilu 2024 sebesar Rp 76,6 triliun. “Anggaran yang diajukan setelah melalui beberapa proses dengan pemerintah dan Komisi II akhirnya ditetapkan biaya tahapan sampai pelaksaaan pemilu Rp 76,6 triliun,” kata Puan.

Puan berharap logistik pemilu bisa disegera diproduksi dan didistribusikan. “Sehingga memang diharapkan pendistribusian logistik dan produksi logistik segera ditetapkan KPU,” kata dia.

Mentan Menko PMK itu meminta masa kampanye 75 hari bisa membuat pemilu menjadi efektif dan efisien.

Baca Juga :  59 Tahun Wara, Kasau Apresiasi Peran Wara Pada Semua Lini Penugasan

“Durasi masa kampanye disepakati 75 hari sehingga diharapkan distribusi logistik bisa ditetapkan KPU sehingga sesuai jadwal. Kami harap anggaran pemilu efisien dan efektif. Terkait pengadaan logistik kami harap pemerintah bisa keluarkan perpres,” pungkasnya.

Anggaran Pemilu 2024 masih tergolong tinggi meskipun terjadi penurunan dari Rp89 triliun menjadi Rp76,6 triliun. DPR bersama KPU dan Bawaslu telah menyepakati besaran anggaran pesta demokrasi tersebut.

Menurut Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, terdapat dua alasan mengapa anggaran Pemilu 2024 terbilang tinggi. Yang pertama karena penambahan honor kepada petugas pemilu di lapangan dan TPS.

“Peningkatan itu sebagian besar karena pertama karena memang ada penambahan jumlah honor yang nanti yang akan diserahkan kepada petugas di lapangan sampai ke TPS,” ujar Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Pada Pemilu 2019, honor untuk petugas diberikan hanya sebesar Rp500 ribu per orang. Saat ini, DPR sepakat honor untuk petugas dinaikkan menjadi Rp1,5 juta per orang.

Baca Juga :  Hadiri Pameran Foto Perayaan HPN, Pj. Gubernur Heru Berharap Kantor Berita ANTARA Jadi Destinasi Belajar

“Jadi, menurut saya apa yang dilakukan oleh teman-teman penyelenggara khususnga KPU yang masuk akal dan bisa diterima,” jelasnya.

Selain itu, penambahan anggaran juga karena pengadaan kantor sekretariat dan gudang untuk logistik. Tapi, KPU dan Bawaslu menyebut untuk pihak yang ingin membantu memberikan kantor yang dapat dipakai KPU dan Bawaslu. Dananya dapat difokuskan untuk kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu.

“Kita waktu itu merekomendasikan kepada pemerintah kalau misalnya kantor dan sekretariat ada dua jalannya pertama ada di daerah-daerah yang asetnya pusat mungkin itu bisa dihibahkan atau dipinjamkan dan berkaitan dengan Kemenkeu,” papar Politisi Golkar ini.

“Atau memang ada aset-aset pemda yang selama ini idle, itu juga bisa dihibahkan, itu bisa dikonsolidasi dari Kemendagri yang meminta kepala daerahnya untuk bisa memberikan itu Jadi soal dana menurut saya clear,” terangnya.(*)

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Sekda DKJ, Marullah Timbulkan Potensi Perpecahan Warga Jakarta?

ridwan umar

23 Okt 2025

NasionalPos.com, Jakarta – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DK Jakarta Marullah Matali dianggap memicu potensi perpecahan warga. Isu tersebut makin mencuat pasca gelaran Kongres Istimewa Masyarakat Kaum Betawi (MKB) yang dipimpin Marullah pada 18 Oktober 2025 lalu. “Ya, Kongres MKB yang dipimpin Pak Sekda, Marullah pada 18 Oktober kemarin itu jelas berdampak pada potensi perpecahan warga …

Tepat, Prof. KH Husnan Somasi SK Menkum Sahkan Duet Mardiono dan Agus Pimpin PPP

Dhio Justice Law

09 Okt 2025

NasionalPos.com, Jakarta – Calon Ketum Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Prof. KH. Husnan Bey Fananie segera somasi Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum (Menkum) tentang kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan Ketua Umum Mardiono dan Waketum Agus Suparmanto. Pengamat politik yang juga Ketua Program Doktor Universitas Nasional, Assoc.Prof. Dr. TB Massa Djafar menilai langkah tersebut …

PPP Makin Panas, Kubu Prof. Husnan Tolak SK Menkum Versi Terbaru

Dhio Justice Law

08 Okt 2025

NasionalPos.com, Jakarta –  Langkah Kementerian Hukum mengeluarkan Surat Keputusan (SK) baru tentang kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan Ketua Umum Mardiono dan Waketum Agus Suparmanto, kini semakin memanaskan suhu internal partai Ka’bah. Niat Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengeluarkan SK baru tersebut untuk menyikapi dualisme kepemimpinan PPP antara kubu Mardiono dan kubu Agus Suparmanto. Dalam …

Prabowo dan Megawati Tak Adil Terhadap Soeharto

Dhio Justice Law

06 Okt 2025

Oleh: Ridwan Umar (Sekjen Garda Bumiputera dan Direktur Lentera Keadilan Indonesia-LAKI)   NasionalPos.com, Jakarta – Salah satu momentum yang tak bisa dipisahkan dari sejarah Bangsa ini adalah mundurnya Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaan sebagai Presiden RI ke-2 pada Mei 1998, lalu disusul ditolaknya pertanggungjawaban Presiden Habibie oleh Parlemen yang sekaligus menandai berakhirnya pemerintahan Habibie selama …

Kemenkum Jangan Gegabah, Pemilihan Ulang Caketum PPP Jadi Solusi

Dhio Justice Law

05 Okt 2025

NasionalPos.com, Jakarta – Keputusan Kementerian Hukum (Kemenkum) menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Mardiono dinilai gegabah dan berpotensi menaikkan suhu panas internal partai Ka’bah. Pengamat politik yang juga Ketua Program Doktor Universitas Nasional, Assoc. Prof. Dr. TB Massa Djafar menyarankan agar pemerintah berhati-hati dalam mengambil sikap terkait kisruh di internal PPP …

Pancasilais atau Vampir?

Dhio Justice Law

02 Okt 2025

Oleh: Ridwan Umar (Sekjen Garda Bumiputera dan Direktur Lentera Keadilan Indonesia)   NasionalPos.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2025 yang kali ini bertema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya” di lokasi Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Usai upacara, Prabowo menyambangi Museum Pancasila Sakti. …

x
x