NasionalPos.com, Jakarta- Di tengah kesibukannya yang padat, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, berkesempatan menerima audensi pimpinan dan anggota Forum Silahturahmi Anak Bangsa (FSAB) di ruang kerjanya di Gedung DPR/MPR RI, Kamis 7/11/2024.
Saat menemui Pengurus dan Anggota FSAB, Ketua MPR RI yang juga adalah Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengapresiasi dan mendukung perjalanan Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) sebagai organisasi yang di dalamnya berkumpul berbagai anak cucu anggota TNI maupun anak cucu berbagai gerakan seperti Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA), Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), maupun Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).
“Hari ini saya menerima audiensi Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) di kantor MPR. Pada kesempatan tersebut saya mengajak agar kita semua sebagai anak bangsa dapat terus bersatu membangun Indonesia. Tentu dengan tidak melupakan perjuangan sebelumnya, yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari perjalanan bangsa Indonesia ”ucap Ahmad Muzani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dan tentu, lanjut Ahmad Muzani, sebagai ikhtiar menuju masa depan yang lebih baik, segala dendam terhadap apa yang sudah terjadi biar menjadi sejarah. Karena konflik hanya akan menyebabkan kerugian bagi masing-masing kehidupan kita. Dirinya juga mengapresiasi eksistensi FSAB yang telah menjadi landasan bagi Bangsa Indonesia, bahwa konflik yang terjadi di masa lalu tidak boleh diwariskan ke generasi selanjutnya. Cukup dijadikan pelajaran penting agar tidak terulang di kemudian hari. FSAB juga menunjukan bahwa benih-benih konflik antar anak bangsa sebenarnya bisa diredam dan diselesaikan.
“Kuncinya, semua pihak mau bersikap terbuka dan membangun dialog untuk mencapai saling kesepahaman, dalam upaya mewujudkan cita-cita bersama yakni Indonesia Emas 2045 mendatang; oleh karena itu saya sangat berharap FSAB dapat menjadi penggerak Gerakan moral Penebar Benih Perdamaian di seluruh pelosok negeri,” tukas Ahmad Muzani.
Sementara itu, Suryo Susilo, Ketua Forum Silahturahmi Anak Bangsa (FSAB) mengatakan bahwa keberadaan FSAB yang didirikan oleh anak-anak dari para Tokoh yang berkonflik di masa lalu hingga menimbulkan korban jiwa, dalam usianya yang ke-20 tahun yaitu pada tahun 2023 telah membuka diri, menerima siapapun Anggota masyarakat yang setuju dengan Tekad FSAB yaitu “Berhenti mewariskan konflik, tidak membuat konflik baru” untuk bergabung di FSAB. Perjalanan FSAB dari terbentuknya tahun 2003 hingga 2013 telah ditulis dalam buku yang berjudul “The Children of War”.
Visi, Misi dan Tekad FSAB yang ditetapkan sejak didirikan 21 tahun yang lalu sejalan dengan pemikiran maupun tekad dari Presiden Prabowo Subianto, untuk menghentikan dan bahkan mencegah terjadinya konflik pasca Pilpres 2024 lalu, dengan merangkul semua kekuatan politik agar dapat bekerja bersama-sama dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Oleh karena itu, FSAB mendukung upaya yang dilakukan oleh MPR dan Presiden Prabowo dalam memelihara perdamaian dan memperkokoh persatuan, untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045. FSAB juga berharap dapat berkolaborasi dengan MPR dalam melaksanakan program-program terkait upaya untuk memelihara perdamaian dan memperkokoh persatuan,” pungkas Suryo Susilo.
Nampak turut hadir dari FSAB dalam pertemuan ini, Faisal Saleh, Sekretaris, Wirastuti, Bendahara, Perry Omar Dani (putra Omar Dani, mantan Menpangau era Soekarno), Anne Syatila (FSAB Muda, cucu S.M. Kartosuwiryo), Nina Pane (penulis buku, putri Sanusi Pane), Nike K. Wirya (FSAB Muda), Eunike Angelita (FSAB Muda) dan Donovan (FSAB Muda)