NasionalPos.com, Jakarta– Ketika Heru Budi Hartono resmi menjabat sebagai Pj. Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang dilantik pada Senin (17/10/2022) usai ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, terlihat sekali keseriusan Heru Budi Hartono dalam mengemban amanah jabatan tersebut, melalui aktivitasnya yang langsung terjun menyapa warga Jakarta melalui dibukanya kembali meja pengaduan masyarakat di teras depan Balaikota, selain itu, juga beliau melakukan check & richek keberadaan perangkat infrastuktur pencegahan banjir, misalnya ke waduk pluit, pompa-pompa penyedot air dsb, bukan hanya itu, Heru juga langsung menyampaikan pengarahan kepada semua lurah, wali kota, hingga satuan perangkat kerja daerah (SKPD) DKI Jakarta. Ia meminta seluruh jajarannya melakukan terobosan guna mengatasi masalah di Ibu Kota, ini merupakan Langkah awal yang luar biasa bagi seorang pejabat Gubernur, demikian disampaikan Dedy Iskandar, SE, MH Ketua Matra Jakarta kepada awak media di Balaikota, Kamis, 20 Oktober 2022.
“Ya, untuk menentukan Plt Gubernur DKI Jakarta, tidaklah mudah, dan bukan berdasarkan pada penilaian politis, tapi lebih mengedepankan kualitas, kapabilitas, pengalaman dan dapat di terima berbagai komponen masyarakat di Provinsi DKI Jakarta yang warganya multietnis ini, menurut saya Heru budi Hartono sangat pantas mengemban amanah sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta”ungkap Dedy Iskandar.
Selain memiliki kapasitas dan pengalaman, lanjut Dedy Iskandar, sosok Heru Budi Hartono sangat humble, komunikatif serta dinilai dapat mengayomi warga Jakarta dengan berbagai perbedaan latarbelakang suku, agama, ras, serta latarbelakang Pendidikan maupun sosial yang juga berbeda, hal ini terbukti, sebelum menjadi Kasetpres, ketika beliau menjadi Walikota Adm Jakarta Utara, seperti diketahui wilayah Kota Adm Jakarta Utara, banyak dihuni masyarakat dari berbagai etnis, namun beliau tak segan-segan menjalin relasi silahturahmi dengan sikap egaliter, terbuka dan sangat responsif oleh beragam aspirasi maupun permasalahan dengan masyarakat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mengenai Langkah gebrakan yang beliau lakukan saya rasa sudah selayaknya warga Jakarta bukan hanya sekedar mendukung kinerja maupun kebijakan Pak Heru, melainkan juga sudah sepatutnya, warga Jakarta turut berpartisipasi, berkolaborasi dan bersinergi dalam penyelenggaraan pembangunan Jakarta dibawah kepemimpinan beliau,” tukas Dedy Iskandar
Menurut Dedy, Sebagai kota metropolitan terbesar di Indonesia, Jakarta memiliki potensi sosial kependudukan yang juga cukup besar. Lebih dari 10 juta warga Jakarta dan daerah sekitarnya beraktivitas harian di ibukota. Struktur penduduk di Provinsi DKI Jakarta juga didominasi oleh penduduk usia muda dan produktif. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 70,6% warga Jakarta termasuk ke dalam kelompok umur 15-64 tahun (BPS Provinsi DKI Jakarta, 2020), Jika menggunakan definisi generasi milenial (kelompok umur 20 – 40 tahun), proporsi kelompok ini di Jakarta sekitar 35%.
Potensi kelompok pemuda yang besar di Jakarta ini, imbuh Dedy, Pj Gubernur DKI Jakarta, diharapkan dapat mengoptimalkan mengambil manfaat dari bonus demografi, yakni kondisi di mana rasio ketergantungan mencapai titik terendah, tentunya melalui membangkitkan budaya kolaborasi antara pemerintah sebagai kolaboratornya dan komponen masyarakat, utamanya kalangan generasi milineal sebagai creater-nya, sehingga keduanya bisa sama-sama memberikan optimalisasi pelayanan kepada masyarakat dalam berbagai program pembangunan di Provinsi DKI Jakarta,
“Saya rasa membangun kolaborasi & Sinergisitas antar komponen masyarakat dengan Pj Gubernur DKI Jakarta inilah menjadi salah satu kata kunci yang harus senantiasa ditumbuh kembangkan di masa kepemimpinan Pak Heru Pj Gubernur DKI Jakarta, agar amanah yang diembannya selama kurun waktu 2 tahun dapat terlaksana dengan baik, dan ini demi kepentingan perkembangan Kota Jakarta beserta warganya, tentunya kami pun siap siaga mendukung kebijakan beliau dan juga bersinergi untuk kepentingan warga Jakarta”pungkas Dedy Iskandar SE, MH.