NasionalPos.com, Jakarta– Diperoleh informasi, yang menyebutkan bahwa beberapa Serikat buruh dengan puluhan ribu orang buruh menggelar kegiatan merayakan Hari Buruh International, yang bertajuk May Day Fiesta di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, hingga DPR. Terdapat 18 tuntutan, yakni meminta turun harga bahan pokok seperti minyak goreng hingga menolak upah murah, selain menyampaikan tuntutannya, juga menyinggung masalah jaminan social untuk para buruh, termasuk mengenai jaminan mendapatkan air bersih, demikian disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal kepada pers, Sabtu, 14/5/2022 di GBK, Jakarta.
“Buruh juga memerlukan jaminan social dari negara, Salah satunya soal jaminan air bersih, di negeri ini, harga air bersih lebih mahal dibandingkan harga minyak goreng, hal ini terjadi di Jakarta Utara, situasi ini sangat memprihatinkan, kondisi ini tidak seperti di Turki, Erdogan sebelum itu memenangkan Presiden Turki dengan dimulai dari Istanbul dengan memberikan orang jompo makan gratis seumur hidup, jalan-jalan seumur hidup, dan yang kedua orang di Istanbul boleh ambil air bersih gratis, Presiden Turki Erdogan yang memberikan air bersih gratis untuk warganya”ungkap Said Iqbal
Menurut Said Iqbal, sampai saat ini, jangankan bicara keberpihakan Negara terhadap buruh, sedangkan Di Jakarta saja, Gubernur Jakarta, belum berhasil memberikan jaminan social terhadap buruh, buktinya di wilayah Jakarta Utara, Harga air bersih lebih mahal dari harga Minyak Goreng, sebenarnya ini, Tidak boleh terjadi di negara yang kaya, Tak hanya itu, dia juga menyinggung soal jaminan pengangguran, warga yang tak bekerja juga harus diberi uang, karena semua warganya diwajibkan membayar pajak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nah, selain itu, bicara jaminan social bukan hanya untuk buruh saja, tapi juga mesti diberikan kepada para pengangguran. kita kalau nganggur negara harus bayar. Kenapa? Karena saat Anda bekerja, saya bekerja dan kita semua bekerja itu bayar pajak, dan pajak itu harus disisihkan kepada negara dan pengusaha dari sisi keuntungan perusahaan untuk namanya redistribusi kekayaan yang adil dan merata, dalam bentuk apa? Kalau kita nganggur dibayar. Un-employment insurance “pungkasnya (*dit)