Di Usia ke 47, MUI Bertekad Tingkatkan Kolaborasi, Untuk Lindungi Umat Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

- Editor

Selasa, 26 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionalpos.com, Jakarta- MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Wadah Musyawarah para Ulama, Zu’ama, dan Cendekiawan Muslim di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta, saat ini di tahun 2022, memasuki usia nya ke 47 th , bukan usia yang  muda lagi, melainkan usia yang sudah matang, dan yang sudah berpengalaman menghadapi berbagai situasi apapun  dialami oleh umat Islam khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, demikian disampaikan H Yusuf Aman Sekretaris Umum MUI Provinsi DKI Jakarta, saat dihubungi wartawan, Selasa, 26 Juli 2022 di Jakarta.

“Ya, tentunya saya sangat berharap di usianya ke 47 ini MUI tetep Istikomah dlm berjuang,dan memperjuangkan kepentingan ummat , demi Izzul Islam wal muslimin dalam wadah NKRI”ucap H Yusuf Aman

Menurut H Yusuf Aman, Jika masa depan datang lebih awal dari perkiraan, sudah barang tentu akan mendatangkan masalah. Mestinya si ‘Masa Depan’ itu datang 100 tahun lagi ke depan, tetapi sudah telanjur masuk di dalam saku anak-anak kecil kita. Globalisasi yang sedemikian dahsyat melipat waktu dan jarak menjadikan dunia ini laksana benda kecil di dalam genggaman tangan, Dampak globalisasi ini, selain melahirkan kemajuan yang luar biasa, terutama di dalam dunia IT dan transportasi, juga akan dengan mudah menyulut kekecewaan global, bahkan mungkin aksi nekat dalam bentuk teroris. Terorisme, radikalisme, liberalisme, dan pragmatisme dapat dikatakan sebagai anak kandung globalisasi.

Baca Juga :   Di Prediksi PSG Pilkada Jakarta Bakal Dua Putaran

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa kini sedang terjadi jarak antara ajaran agama dan lingkungan pacunya. Bahkan, dirasakan agama juga semakin berjarak dengan pemeluknya. Tidak sedikit orang merasa teralienasi dengan ajaran agamanya. Berbagai kontradiksi sedang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Idealisasi ajaran agama dirasakan tidak simetris lagi dengan idealisasi kehidupan nyata di dalam masyarakat.”ungkap H Yusuf Aman

Jika jarak ini tidak terselesaikan, lanjut H Yusuf Aman, dikhawatirkan menimbulkan dampak hipokrit, kepura-puraan, dan kepribadian ganda (split personality). Bahkan, yang lebih buruk lagi ialah bisa melahirkan paham garis keras yang pada akhirnya melahirkan kelompok radikal dan teroris, serta yang lebih parah lagi memicu munculnya Fenomena terjadi nya kekerasan psikis maupun fisik, yang bukan hanya dialami oleh masyarakat dewasa, melainkan juga dialami oleh kalangan anak-anak, oleh karena itulah MUI tentu tidak akan hanya menyibukkan diri dengan program-program praktis. Tetapi diharapkan juga menyelesaikan persoalan konseptual yang dialami warga umat Islam, serta berkonstribusi strategis berperan aktif menyelesaikan persoalan kehidupan bangsa dan negara Indonesia ini.

Baca Juga :   Ombudsman RI Minta KPU dan Kemenkumham Pastikan WBP Peroleh Hak Pemilu

“Menghadapi situasi global, langkah MUI Provinsi DKI Jakarta menggairahkan ekonomi syariah, membina,membekali UMKM unt berinovasi, unt trs hidup dan menghidupkan, roda ekonomi kerakyatan, dan tentunya di usia ke47 ini MUI akan meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak  sehingga MUI dapat menjalankan visi missi untuk melindungi umat dan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta ”pungkas H Yusuf Aman.

Loading

Berita Terkait

Penguatan Perlindungan Konsumen Pada Bank DKI Harus Di Perkuat
Indonesia Turut Membangun Perdamaian Dunia Bermodalkan Kekayaan Warisan Budaya Nusantara
Demi Kemartabatan bangsa, Pemerintah Di desak Batalkan Rencana Grab Akuisisi Gojek
Tolak Cawe Cawe Kemenaker Terhadap Ojol, KON Desak Noel mundur sebagai Wamenaker.”
Sebanyak 52 Penyandang Disabilitas di Pesisir Selatan Terima Bantuan Kaki dan Tangan Palsu Dari Lisda Hendrajoni
FPPJ Berharap Gubernur Taruh Pejabat Yang Memang Ahli DiBidang nya
Pengurus Pusat FSP-FAKES KSPI Gelar Rakernas & Diklat keanggotaan
HARDIKNAS 2025, PPM-LVRI: Pentingnya Membangun Karakter Bangsa Bagi Kemajuan Dunia Pendidikan di Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:44 WIB

Penguatan Perlindungan Konsumen Pada Bank DKI Harus Di Perkuat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:05 WIB

Indonesia Turut Membangun Perdamaian Dunia Bermodalkan Kekayaan Warisan Budaya Nusantara

Jumat, 9 Mei 2025 - 21:29 WIB

Demi Kemartabatan bangsa, Pemerintah Di desak Batalkan Rencana Grab Akuisisi Gojek

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:43 WIB

Tolak Cawe Cawe Kemenaker Terhadap Ojol, KON Desak Noel mundur sebagai Wamenaker.”

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:47 WIB

Sebanyak 52 Penyandang Disabilitas di Pesisir Selatan Terima Bantuan Kaki dan Tangan Palsu Dari Lisda Hendrajoni

Berita Terbaru