Hubungan Rusia-Indonesia, Jauh Di Mata Dekat Di Hati, Selalu Harmonis

- Editor

Jumat, 26 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Jakarta-  Hubungan baik antara lndonesia dan Rusia nnemiliki akar yang dalam dart didasarkan pada pemahaman bersama historis tentang cita-cita kebebasan, kemerdekaan, keadilan Sosial, pluralisme agama, integritas nasional dan wilayah yang tidak dapat dibagi, dan persaudaraan rakyat yang mendiami masing-masing negara kita. Prinsip-prinsip dasar ini  mendasari demokrasi Pancasila dan Konstitusi masing-masing negara.

Orang Rusia, seperti orang lndonesia, sangat menyadari apa itu Bhineka Tunggal lka. Wilayah Rusia sangat besar – mencakup seperenam daratan dunia. Tempat ini dihuni oleh lebih dari 200 bangsa besar dan kecil yang punya bahasa, adat istiadat dan adat istiadat mereka sendiri, yang menganut agama Kristen, Islam, Buddha, dan agama serta kepercayaan lainnya. Penyair dapat dengan aman rnengatakan bahwa bangsa Rusia dan lndonesia memiliki banyak kesamaan, demikian disampaikan Valery Fedortsov salah seorang pendiri Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Rusia (PPIR) kepada NasionalPos.com, Jumaat, 26/7/2024 langsung melalui saluran telpon Jakarta-Moskow.

“Kami memiliki pandangan yang sama atau serupa tentang isu-isu global utama’ Rusia dan Indonesia adalah pendukung perlucutan senjata nuklir bertahap, penentang terorisme dan ekstremisme, pendukung pelestarian identitas budaya nasional, nilai-nilai keluarga yang sehat dan kuat yaitu dasar masyarakat” ucap Valery Fedortsov.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Valery Fedortsov, Rusia sangat menghormati kebijakan non-blok yang secara konsisten diikuti lndonesia dan partisipasi aktifnya datarn Organisasi Bangsa Asia dan Afrika, yang menganjurkan tatanan dunia yang adil dan harmonis. Kebijakan ini seiaras dengan tuntutan untuk dunia multipolar yang didengar saat ini. Rusia memahami dan menghargai kebijakan luar negeri lndonesia yang bebas dan aktif, yang menempatkan kepentingan rakyatnya di atas segalanya dalam hubungan internasional.

Oleh karena itu, sambung Valery Fedortsov, dirinya tidak setuju dengan pernyataan bahwa hubungan antara negara-negara kita ,’retak” selama Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Sebaliknya. Lihat, pada puncak Perang Dingin, pada tanggal 26 Januari 1950, Uni Soviet mengakui kedaulatan Republik Indonesia yang masih muda dan menyatakan kesiapannya untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia

Selanjutnya, ditemukan fakta sejarah bahwa didalam dokumen tanggapan yang menyusul beberapa hari kemudian, yang diterima oleh Moskow pada tanggal 3 Februari 1950, Jakarta mengumumkan kesiapannya untuk menjalin hubungan diplomatik, dan pada awal tahun 1954, para pihak bertukar kedutaan. Duta besar Indonesia pertama adalah Subandrio, yang menyerahkan kredensialnya di Moskow kepada Ketua Presidium Soviet Agung Uni Soviet, Kliment Voroshilov.

“Selain Fakta Sejarah tersebut, terdapat juga fakta bangunan fisik hasil karya yang menunjukkan betapa harmonisnya hubungan Rusia-Indonesia, yakni , yang bertahan hingga hari ini, adalah stadion ISTORA Senayan, yang dibangun oleh spesialis Rusia menjelang Asian-Afrikan Games di Jakarta pada th 1962, sejak waktu itu komplek olahraga tersebut terkenal di seluruh lndonesia/ Tetapi bukan semua tahu bahwa dia punya kembar yaitu kompleks olahraga Luzhniki, kita punya lapangan olahraga ditepi sungai Moskva di selatan ibu kota Uni Soviet”tukas Valery Fedortsov.

Baca Juga :   DPRD Kabupaten Musi Banyuasin Gelar Kunker ke Dinas KPKP DKI

Selain bangunan Istora itu, lanjut Valery, juga terdapat RS Persahabatan di Jakarta Timur masih menerima pasien 24 jam sehari dan memiliki beberapa peralatan dati masa lampau yang telah menjadi peninggalan berharga. Dua pembangkit listrik tenaga panas di pulau Sumatra sampai sekarang berhasil bekerja untuk kepentingan masyarakat lndonesia. Yaitu Mrici dan lain di kawasan Danau Toba, tidak hanya itu di bidang industri, Rusia juga berkonstribusi dalam Pembangunan cerobong asap pipa tinggi dan meluncurkan rangkaian truk dengan produk baja kelas satu pabrik baja Krakatau steeldi provinsi Banten, yang pembangunannya dimulai oleh insinyur Soviet pada paruh pertama tahun 1960-an.

Sampai hari ini, SUV super awet Rusia GM masih nampak berada di jalan-ialan Republik lndonesia. Konstribusi yang tak tergantikan untuk pengembangan ekonomi dan perawatan kesehatan di lndonesia dibuat oleh lulusan lembaga pendidikan tinggi dari macammacam kota di Uni Soviet dan Rusia modern.

“Saat ini, lndonesia dan Rusia adalah mitra ekonomi yang dapat diandalkan, dasar ekspor Rusia ke lndonesia adalah bahan bakar minyak dan solar, pupuk dan logam besi. Kapal dengan minyak kelapa sawit lndonesia, karet, produk tekstil, kopi, kakao, rempah-rempah dan bahkan jamu, produk kayu keras kelas satu, furniture kayu yang indah, bihun lndomie favorit semua orang, saus sambal dan bahkan bir Bali Hai berlayar ke pantai Rusia,”tutur Valery Fedortsov

Lebih lanjut Valery Fedortsov mengungkapkan bahwa perusahaan negara dan swasta Rusia melihat prospek besar untuk pengembangan kerja sama di banyak industri di Indonesia antara lain : lndustri ekstraktif: peralatan dan teknologi untuk industri pertambangan, peralatan dan teknologi untuk industri minyak dan gas – Energi: peralatan dan teknologi untuk pembangkit listrik termal, sumber energi terbarukan, teknologi hemat energi, pembangkit listrik tenaga nuklir –

Adapun lndustri manufaktur antara lain peralatan mesin, produk listrik, peralatan kontrol dan pengukuran – Pertanian dan perikanan: mesin pertanian dan kehutanan, kapal penangkap ikan, peralatan penyimpanan dan pengolahan ikan dqn makanan laut, serta di lndustri kimia antara lain : produk dan teknologi untuk pengolahan minyak, gas, batu bara, produksi senyawa kimia – Teknologi Tinggi: komunikasi satelit, teknik penerbangan, pendidikan kedokteran, lT – Keuangan dan perbankan, organisasi aliran keuangan langsung antar negara, sedangkan dibidang lnvestasi, Perusahaan negara dan swasta Rusia melihat prospek besar untuk pengembangan kerja sama di banyak industri di Indonesia.

“Selain fakta adanya kerjasama di bidang industri, hubungan Rusia-Indonesia, dibuktikan dengan adanya diplomasi rakyat yang semakin berkembang pesat, diwujudkan adanya data bahwa setiap tahun lebih dari 300 mahasiswa sarjana dan pascasarjana lndonesia, termasuk anak-anak muda dari sudut paling terpencil, termasuk Papua, kemudian menerima beasiswa dan pendidikan gratis di universitas-universitas Rusia, yang diperuntukkan calon mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi Rusia pada periode 2025-2030, begitu pula sebaliknya Mahasiswa dari Rusia pergi ke universitas lndonesia sebagai bentuk pertukaran, ”tukas Valery.

Baca Juga :   KNPI DKI Tanggapi Positif Motivasi Heru Agar ASN Kembangkan Kompetensi Diri

Valery juga mengatakan bahwa apabila mencermati perkembangan Hubungan Rusia-Indonesia, Secara alami, setiap proses perkembangan, bahkan yang progresif, memiliki periode akselerasi atau perlambatan- ltulah kehidupan. Di antara moment yang menghambat, dirinya menyebutkan,  masih adanya steorotip pemkiran dan pendekatan. Sudah waktunya bagi setiap negara untuk saling memandang secara lebih luas dan mendalam, untuk meninggalkan pendapat “pihak ketiga” dan membentuk pendapat mereka sendiri, mendekati kebenaran. lni sangat penting.

Selain itu, dirinya juga menyarankan sebagai langkah solusi, yakni perlunya belajar untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik, baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat secara keseluruhan. Spesialis perlu mempelajari sejarah, membandingkan fakta, penyebab dan efek apa adanya,  perlu belajar membaca pers nasional kedua negara, dan tidak hanya mengandalkan sumber ketiga, serta perlu lebih banyak berkomunikasi satu sama lain, belajar untuk saling percaya.

Untuk meningkatkan rasa saling percaya, saling memahami budaya ataupun karakter masing-masing, tentunya dapat di upayakan melalui berbagai aktivitas dialog ataupun diskusi interaktif antar kedua belah pihak, antara lain bisa melalui pemanfaatan teknologi internet secara online dengan menyelenggarakan acara webinar seperti yang di gelar oleh Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) bersama Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Rusia (PPIR) dan Forum Peduli Literasi Masyarakat (FILEM) dengan mengangkat tema  Mempererat Persahabatan di tengah Krisis Multidimensi” yang diselenggarakan melalui online pada Sabtu, 20 Juli 2024 lalu.

Menurutnya, acara webinar tersebut, patut di apresiasi sebab bukan hanya mengangkat tema Mempererat Persahabatan Rusia-Indonesia melainkan juga acara ini nampak adanya kiprah  generasi muda untuk menyukseskan kegiatan tersebut sebagai panitia pelaksana, serta mereka menghadiri dan mengikuti acara tersebut dengan antusias karena sebagian besar dari mereka di dorong oleh rasa keingin-tahuan mengenai persahabatan Rusia-Indonesia yang sudah puluhan tahun terjalin dengan sangat harmonis.

Acara semacam inilah yang harus sering diadakan baik oleh masyarakat Indonesia maupun oleh masyarakat Rusia, terutama di kalangan generasi muda kedua negara tersebut, agar generasi muda Indonesia-generasi muda Rusia dapat meneruskan warisan persahabatan kedua bangsa ini lebih semakin erat dan semakin harmonis.

Tidak hanya itu, diharapkan agar para pemimpin untuk saling melakukan kunjungan kenegaraan, sedangkan diharapkan masyarakat Indonesia-dengan masyarakat Rusia, bisa saling bekerjasama dan berkomunikasi, misalnya dengan pergi  saling”berkunjung’, sehingga dapat membantu orang lndonesia untuk memahami sendiri siapa orang Rusia, bagaimana meereka hidup dan apa yang mereka inginkan, dan Rusia dapat melihat dan memahami orang lndonesia, serta merasa bahwa Indonesia – Rusia serupa dalam banyak hal!

“Boleh dikatakan, hubungan Rusia-Indonesia tidak pernah bermasalah, saya yakin, kalau semua ini diwujudkan, biar pelan-pelan, rakyat lndonesia dan rakyat Rusia akhinya bisa berkata bersama: JAUH Di MATA Dekat Di Hati, terima kasih.”pungkas Valery Fedortsov seorang pengusaha dan juga mantan wartawan.

Loading

Berita Terkait

Bawaslu Terkesan Hanya Jadi Penonton di Pilkada Jakarta 2024
Koalisi Ojol Nasional Desak Negara Berlakukan BBM Bersubsidi Untuk Ojol, Tanpa Syarat & Tanpa Skema Akal-akalan
Diduga Terlibat Judol di Komdigi, ISCW Desak Polri Periksa Oknum Pengurus KOI
PP PPM Apresiasi Kegiatan Donor Darah di Laksanakan oleh PPIR, & Berharap Jadi Ajang Diplomasi Kemanusiaan Perkuat Persaudaraan Indonesia-Rusia.
Galian Tanah Merah Di Desa Sindangsari diduga tak kantongi Izin
6 Juta Anak Perokok, IYCTC dan CISDI Gelar Forum Orang Muda Tuntut Pemerintah Tegas Mengatasi Masalah Rokok
Tertangkap lagi !!! Tim RA Nasta Diduga Bagi-bagi Sembako Jelang Pencoblosan ?, Dani Sopian: Bawaslu Harus Bertindak Tegas
PPIR Mengundang Pegiat Kopi Untuk Mempopulerkan Kopi ke Mancanegara sebagai Warisan Tradisional Indonesia.

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 10:33 WIB

Bawaslu Terkesan Hanya Jadi Penonton di Pilkada Jakarta 2024

Sabtu, 7 Desember 2024 - 10:04 WIB

Koalisi Ojol Nasional Desak Negara Berlakukan BBM Bersubsidi Untuk Ojol, Tanpa Syarat & Tanpa Skema Akal-akalan

Sabtu, 7 Desember 2024 - 00:40 WIB

Diduga Terlibat Judol di Komdigi, ISCW Desak Polri Periksa Oknum Pengurus KOI

Jumat, 6 Desember 2024 - 22:55 WIB

PP PPM Apresiasi Kegiatan Donor Darah di Laksanakan oleh PPIR, & Berharap Jadi Ajang Diplomasi Kemanusiaan Perkuat Persaudaraan Indonesia-Rusia.

Kamis, 5 Desember 2024 - 19:50 WIB

Galian Tanah Merah Di Desa Sindangsari diduga tak kantongi Izin

Berita Terbaru

Ekonomi

Cara Melakukan Senam Kegel Sederhana dan Manfaatnya

Selasa, 10 Des 2024 - 07:39 WIB