Hujan Interupsi di Rapat Paripurna Penentuan Pemilihan Pimpinan DPD RI

- Editor

Selasa, 1 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Jakarta- Pemilihan pimpinan DPD RI periode 2024-2029 berlangsung panas. Belum sampai voting, 152 anggota DPD sudah ribut soal tata  tertib.
Pimpinan sidang ini adalah anggota DPD tertua Ismeth Abdullah (78 tahun) dan Larasati Moriska (23 tahun).
Awalnya, Larasati membacakan tata tertib pemilihan pimpinan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Paket pimpinan DPD harus mendapatkan dukungan 25 persen dari subwilayah dan menghadirkan keterwakilan perempuan.
  • 10 anggota subwilayah Barat 1
  • 10 anggota subwilayah Barat II
  • 9 anggota subwilayah Timur 1
  • 10 anggota subwilayah Timur II
Sejauh ini ada dua paket yang mengemuka. Yakni sebagai berikut:
Paket 1
Ketua
La Nyalla Matalitti
Wakil Ketua
  • Nono Sampono
  • Elvina
  • Andi Muhammad Ihsan
Paket II
Ketua
Sultan Najamuddin
Wakil Ketua
  • GKR Hemas
  • Yorrys Raweyai
  • Tamsil Lirung
Namun belum disahkan, sudah banyak interupsi dari para anggota. Ketika pimpinan sidang Ismeth membacakan sesuatu, selalu ada yang memotong.
“Izin pimpinan. TIdak ada syarat dukungan di Tatib di subwilayah,” kata salah satu anggota DPD dari Jambi.
Ismeth pun menimpali. Katanya, sesuai tatib, hal tersebut harus memenuhi dukungan 25 persen syarat subwilayah.
“Sesuai tatib dia sah jadi paket kalau didukung oleh subwil, 38 anggota. Setelah itu kita masuk ke dukungan anggota,” kata Ismeth.
Belum selesai, ada anggota DPD yang interupsi lagi:
“Izin pimpinan. TIdak ada syarat dukungan di Tatib di subwilayah.”
Ismeth pun menimpali.
“Itu bukan kata saya, kata tatib,” kata Ismeth.
Pada pukul 20.54 WIB, rapat diskors 30 menit.

Hingga menjelang pukul 10 malam, situasi semakin tidak kondusif. Para anggota DPD RI terpilih yang baru saja dilantik pagi hari tadi keluar dari tempat duduknya dan saling menghampiri meja anggota lainnya.

Baca Juga :   Langkah Proaktif Kabupaten Tegal Hadapi Ancaman Siber

Saling adu mulut tak terhindarkan hingga pimpinan sidang berteriak untuk memanggil tim pengamanan.

“Pamdal tolong pamdal,” seru Ismeth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anggota lain yang melihat adanya potensi baku hantam langsung coba melerai mereka yang bersitegang.

Sebagian anggota DPD RI merasa keberatan saat Pimpinan Sidang mengatakan masing-masing calon ketua harus melewati ambang batas pencalonan 25 persen suara yang didapati secara merata dari 38 wilayah yang dibagi Timur dan Barat.

Menurut mereka, 38 wilayah tidak bisa mewakili 152 jumlah keseluruhan anggota DPD RI. Namun menurut Ismeth hal itu baru syarat pencalonan ketua saja sebagai validasi apakah calon yang disuguhkan di antara paket mendapat dukungan merata dari 38 wilayah.

Sementara kelompok yang kontra meminta, pimpinan sidang tidak perlu melakukan validasi sebab ketua dapat ditentukan dari jumlah suara masing-masing anggota saja. Sederhananya, paket yang paling banyak bisa dinyatakan sebagai pemenang.

Baca Juga :   Soroti Korban Kekerasan Seksual, Puan Desak Pemerintah Bentuk Satgas TPKS

Sementara itu dari pantauan media, Dua bakal calon Ketua DPD RI 2024-2029, Sultan Najamudin dan La Nyalla Mattalitti, terlibat cekcok panas jelang pemilihan pimpinan DPD, dalam rapat paripurna perdana, Selasa (1/10/2024) malam.

Momen itu terjadi saat formulir dukungan 25 persen dibagikan usai sejam rapat yang penuh interupsi dari masing-masing kubu. Saat La Nyalla mendekat ke tengah ruang sidang, Sultan maju menghampiri. Beberapa senator lain kemudian merubung saat keduanya terlibat adu mulut. Sebagian senator lain berseru agar petugas keamanan turut menengahi.

Saat La Nyalla mendekat ke tengah ruang sidang, Sultan maju menghampiri. Beberapa senator lain kemudian merubung saat keduanya terlibat adu mulut. Sebagian senator lain berseru agar petugas keamanan turut menengahi. Namun, di tengah adu mulut itu, La Nyalla meninggalkan perdebatan dan berjalan menuju meja pimpinan rapat.  Sultan kemudian mengejar yang bersangkutan sebelum dihadang oleh beberapa senator lain yang berupaya menenangkannya. Sultan balik ke tempat duduknya dengan amarah yang masih menggelegar. Para anggota DPD lain berupaya mengusap-usap punggung Sultan untuk membuatnya kembali tenang.

Loading

Berita Terkait

Payung Hukum Berbasis Pancasila Solusi Problematika Pengendara Ojek Online
FSAB Gelar Webinar Suluh Pancasila Memajukan Indonesia dan Perdamaian Dunia
Deny Alvianto Terpilih Sebagai Ketua Pengda Hapkido Provinsi Jakarta Periode 2025-2029
Universitas Terbuka Negeri ( UT ) Surabaya, Salut Citra Persada Sumenep, Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru dengan Program Dua Jalur RPL dan Non RPL
Wabup Risnaldi: Idul Adha Momentum Asah Keikhlasan dan Kepedulian Sosial
Kemnaker Apresiasi AKSESKU 3.0, Harap Inovasi KPK Mampu Putus Mata Rantai Korupsi
Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkotika, Panglima TNI Anugerahkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Kepada Prajurit TNI AL
Dr. Ery Sujaryani, MM : Sentra Layanan Universitas Terbuka Citra Persada Sumenep Resmi Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru 

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 13:16 WIB

Payung Hukum Berbasis Pancasila Solusi Problematika Pengendara Ojek Online

Rabu, 11 Juni 2025 - 09:34 WIB

FSAB Gelar Webinar Suluh Pancasila Memajukan Indonesia dan Perdamaian Dunia

Selasa, 10 Juni 2025 - 17:25 WIB

Deny Alvianto Terpilih Sebagai Ketua Pengda Hapkido Provinsi Jakarta Periode 2025-2029

Minggu, 8 Juni 2025 - 01:42 WIB

Universitas Terbuka Negeri ( UT ) Surabaya, Salut Citra Persada Sumenep, Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru dengan Program Dua Jalur RPL dan Non RPL

Jumat, 6 Juni 2025 - 20:47 WIB

Wabup Risnaldi: Idul Adha Momentum Asah Keikhlasan dan Kepedulian Sosial

Berita Terbaru