- 10 anggota subwilayah Barat 1
- 10 anggota subwilayah Barat II
- 9 anggota subwilayah Timur 1
- 10 anggota subwilayah Timur II
- Nono Sampono
- Elvina
- Andi Muhammad Ihsan
- GKR Hemas
- Yorrys Raweyai
- Tamsil Lirung
Hingga menjelang pukul 10 malam, situasi semakin tidak kondusif. Para anggota DPD RI terpilih yang baru saja dilantik pagi hari tadi keluar dari tempat duduknya dan saling menghampiri meja anggota lainnya.
Saling adu mulut tak terhindarkan hingga pimpinan sidang berteriak untuk memanggil tim pengamanan.
“Pamdal tolong pamdal,” seru Ismeth.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggota lain yang melihat adanya potensi baku hantam langsung coba melerai mereka yang bersitegang.
Sebagian anggota DPD RI merasa keberatan saat Pimpinan Sidang mengatakan masing-masing calon ketua harus melewati ambang batas pencalonan 25 persen suara yang didapati secara merata dari 38 wilayah yang dibagi Timur dan Barat.
Menurut mereka, 38 wilayah tidak bisa mewakili 152 jumlah keseluruhan anggota DPD RI. Namun menurut Ismeth hal itu baru syarat pencalonan ketua saja sebagai validasi apakah calon yang disuguhkan di antara paket mendapat dukungan merata dari 38 wilayah.
Sementara kelompok yang kontra meminta, pimpinan sidang tidak perlu melakukan validasi sebab ketua dapat ditentukan dari jumlah suara masing-masing anggota saja. Sederhananya, paket yang paling banyak bisa dinyatakan sebagai pemenang.
Sementara itu dari pantauan media, Dua bakal calon Ketua DPD RI 2024-2029, Sultan Najamudin dan La Nyalla Mattalitti, terlibat cekcok panas jelang pemilihan pimpinan DPD, dalam rapat paripurna perdana, Selasa (1/10/2024) malam.
Momen itu terjadi saat formulir dukungan 25 persen dibagikan usai sejam rapat yang penuh interupsi dari masing-masing kubu. Saat La Nyalla mendekat ke tengah ruang sidang, Sultan maju menghampiri. Beberapa senator lain kemudian merubung saat keduanya terlibat adu mulut. Sebagian senator lain berseru agar petugas keamanan turut menengahi.
Saat La Nyalla mendekat ke tengah ruang sidang, Sultan maju menghampiri. Beberapa senator lain kemudian merubung saat keduanya terlibat adu mulut. Sebagian senator lain berseru agar petugas keamanan turut menengahi. Namun, di tengah adu mulut itu, La Nyalla meninggalkan perdebatan dan berjalan menuju meja pimpinan rapat. Sultan kemudian mengejar yang bersangkutan sebelum dihadang oleh beberapa senator lain yang berupaya menenangkannya. Sultan balik ke tempat duduknya dengan amarah yang masih menggelegar. Para anggota DPD lain berupaya mengusap-usap punggung Sultan untuk membuatnya kembali tenang.